12 mata air, pengaman jalan tol, pengaman bandara, dan pengaman
tegangan tinggi.
2.6 Fungsi Ruang Terbuka Hijau
Menurut Direktorat Jenderal Penataan Ruang 2006 ruang terbuka hijau merupakan bagian atau salah satu subsistem dari sistem kota secara keseluruhan.
Ruang terbuka hijau sengaja dibangun secara merata di seluruh wilayah kota untuk memenuhi berbagai fungsi dasar yang secara umum dibedakan menjadi :
a. Fungsi bio-ekologis fisik, yang memberi jaminan pengadaan RTH
menjadi bagian dari sistem sirkulasi udara paru-paru kota, pengatur iklim mikro agar sistem sirkulasi udara dan air secara alami dapat berlangsung
lancar, sebagai peneduh, produsen oksigen, penyerap air hujan, penyedia habitat satwa, penyerap polutan media udara, air dan tanah, serta penahan
angin. b.
Fungsi sosial, ekonomi produktif, dan budaya yang mampu menggambarkan ekspresi budaya lokal, RTH merupakan media
komunikasi warga kota, tempat rekreasi, tempat pendidikan dan penelitian. c.
Ekosistem perkotaan, sebagai produsen oksigen tanaman berbunga, berbuah dan berdaun indah serta bisa menjadi bagian dari usaha pertanian,
kehutanan dan lain-lain. d.
Fungsi estetis, meningkatkan kenyamanan, memperindah lingkungan kota baik dari skala mikro: halaman rumah, lingkungan permukiman
Menurut Hasni 2009, RTH memiliki berbagai fungsi seperti edaphis, orologis, hidrologis, klimatologis, higienis, edukatif, estetis, dan sosial ekonomis.
Fungsi tersebut dapat dipenuhi oleh semua jenis RTH yang ada di perkotaan, dengan pengertian sebagai berikut:
a. Fungsi edaphis yaitu sebagai tempat hidup satwa dan jasad renik lainnya,
dapat dipenuhi dengan penanaman pohon yang sesuai. b.
Fungsi hidro-orologis adalah perlindungan terhadap kelestarian tanah dan air.
c. Fungsi klimatologis adalah terciptanya iklim mikro sebagai efek dari
proses fotosintesis dan respirasi tanaman.
13 d.
Fungsi protektif adalah melindungi dari gangguan angin, bunyi, dan terik matahari melalui kerapatan dan kerindangan pohon perdu dan semak.
e. Fungsi higienis adalah kemampuan RTH untuk mereduksi polutan baik di
udara maupun di air. f.
Fungsi edukatif adalah RTH bisa menjadi sumber pengetahuan masyarakat tentang berbagai hal, misalnya macam dan jenis vegetasi, asal muasalnya,
nama ilmiahnya, manfaat serta khasiatnya. g.
Fungsi estetis adalah kemampuan RTH untuk menyumbangkan keindahan pada lingkungan sekitarnya, baik melalui keindahan warna, bentuk,
kombinasi tekstur, bau-bauan ataupun bunyi dari satwa liar yang menghuninya.
h. Fungsi sosial ekonomis adalah RTH sebagai tempat berbagai kegiatan
sosial dan tidak menutup kemungkinan memiliki nilai ekonomi seperti pedagang tanaman hias atau pedagang musiman seperti di lapangan
Gasibu di Bandung pada hari Minggu pagi.
2.7. Peraturan Terkait Penyediaan RTH di Kawasan Perkotaan