2.3. Penelitian Terdahulu
Irfani 2011, yang meneliti mengenai Analisis Kelayakan Pengembangan Usaha Ransel Laptop Di UMKM Yogi Tas Desa Laladon, Kecamatan Ciomas,
Kabupaten Bogor. Permasalahan yang dihadapi yaitu, adanya keinginan dari pemilik usaha untuk mengembangkan usahanya dengan membuat usaha ransel laptop.
Pengembangan usaha ini akan berimbas pada bahan baku, fasilitas produksi, dan tenaga kerja. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kelayakan
pengembangan usaha tas dari UMKM Yogi Tas ini dari aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan operasi, hukum dan manjemen, ekonomi sosial, lingkungan, dan
finansial. Hasil analisis apa aspek pasar dan pemasaran menyatakan pengembangan
usaha ini layak dengan mempertimbangkan hasil forecasting yang dilakukan. Analisis pada aspek teknis dan operasi
juga dapat dinyatakan layak dengan
mempertimbangkan proses produksi, lokasi usaha, dan teknologi yang digunakan. Pengembangan usaha ini juga telah memiliki izin-izin usaha,memiliki pembagian
tugas pegawaai yang jelas, serta system kompensasi yang baik sehingga dapat dikatakan layak dari aspek hukum dan manajemen. Usaha ini juga layak dilihat dari
aspek sosial ekonomi dan aspek lingkungan karena usaha ini juga dapat menyerap tenaga kerja selain itu usaha ini juga tidak menimbulkan dampak negative pada
lingkungan. Hasil dari analisis pada aspek finansial diperoleh nilai NPV sebesar Rp. 251.207.000, nilai IRR sebesar 28,46 persen, nilai Net BC sebesar 1,79, nilai Gross
BC sebesar 1,23, nilai PI sebesar 2,52, dan nilai PBP selama 2 tahun 10 bulan dan 27 hari. Berdasarkan hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan
usaha tersebut layak untuk dilaksanakan karena memenuhi kriteria kelayakan usaha. Permana 2010, yang meneliti mengenai Analisis Kelayakan Pengembangan
Usaha Kerupuk Studi Kasus Perusahaan Perorangan Ichtiar di Desa Cibanteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Permasalahan yang dihadapi
dalam melaksanakan kegiatan usaha yaitu manejemen perusahaan yang tidak terlalau baik,sehingga membuat pemilik tidak terlalu mengetahui apakah usaha yang
dijalankan layak atau tidak layak. Selain itu, ada keinginan dari pemilik untuk
mengetahui apakah usahanya layak melakukan pengembangan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis usaha dari berbagai aspek. Oleh sebab itu peneliti
menggunakan studi kelayakan bisnis untuk menganalisis usaha tersebut karena dapat mencakup dan membahas semua aspek yang akan dianalisis dalam penelitian ini.
Berdasarkan pada aspek manajemen sumber daya manusia yang dikaji dalam penelitian ini meliputi fungsi manajemen yang terdiri dari perencanaan planning,
pengorganisasian organizing,
pelaksanaan actuating,
dan pengendalian
controlling didapat kesimpulan bahwa pada aspek ini telah dilakukan dengan cukup baik . Hasil yang diperoleh dari analisis aspek finansial didapat nilai NPV sebesar Rp.
411.405.000, gross BC sebesar 1,11 dan Net BC sebesar 2,23, IRR 34,75 persen, PBP gross 1 tahun dan PBP Net 5,01 tahun, dan PI 3,03. Hasil analisis diatas
menunjukan bahwa pengembangn usaha tersebut layak untuk dilaksanakan. Maulana 2010, yang meneliti mengenai Analisis Kelayakan Usaha Rumah
Makan Sederhana Waroeng Jaya, Bogor, Jawa Barat Studi Kasus Waroeng Jaya , Bogor, Jawa Barat. Permasalahan yang dihadapi yaitu adanya ketidakmampuan
manajerial yang baik, membaca peluang pasar, dan mengelola. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kelayakan usaha rumah makan Waroeng Jaya dilihat dari
aspek-aspek non-finansial dan juga dilihat dari aspek finansial. Hasil analisis aspek pasar dan pemasaran menunjukan usaha ini masih layak
karena memiliki pelanggan yang tetap. Aspek produksi teknis usaha ini memiliki peralatan yang menunjang proses produksi yang dapat memenuhi kebutuhan
permintaan konsumen. Aspek manajemen menunjukan adanya pembagian tugas dan wewenang yang jelas pada masing-masing bagian. Ditinjau dari aspek sosial, usaha
ini dapat memberikan kesempatan bekerja bagi pihak-pihak seperti keluarga dan warga sekitar. Dilihat dari aspek lingkungan usaha ini tidak menghasilkan limbah
yang berbahaya bagi lingkungan karena limbah yang di hasilkan adalah limbah yang dapat terurai. Sedangkan dari aspek finansial didapat hasil nilai NPV sebesar Rp.
55.796.582, nilai IRR sebesar 109 persen, nilai Net BC 3,9, dan nilai PBP selama 1tahun dan 6 bulan. Berdasarkan hasil analisis di atas maka dapat disimpulkan bahwa
usaha rumah makan tersebut layak untuk dijalankan karena memenuhi kriteria kelayakan usaha.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian
Usaha mie ayam Mbot merupakan suatu usaha yang bergerak di bidang kuliner atau makanan. Meskipun usaha ini sudah dimulai sejak tahun 2010
namun pemilik baru menjalankan secara serius pada mei 2012. Usaha ini belum pernah melakukan studi kelayakan terhadap usahanya, sehingga belum
diketahui apakah usaha yang dijalankan ini cukup layak dari sisi aspek kelayakan bisnis. Oleh karena itu pemilik usaha ini merasa perlu untuk
melakukan evaluasi terhadap usaha ini. Studi kelayakan yang dilakukan pada evaluasi usaha mie ayam Mbot ini
bertujuan sebagai bahan pertimbangan bagi pemilik dalam menjalankan usaha tersebut pada masa yang akan datang. Selain itu, studi kelayakan ini juga
dilakukan untuk melihat apakah rencana dan strategi yang dilakukan untuk usaha ini telah tersusun secara baik. Secara umum studi kelayakan ini bertujuan
untuk mengetahui apakah usaha ini layak atau tidak dalam pelaksanaannya. Studi kelayakan dilakukan untuk menganalisis aspek non finansial,
aspek finansial, dan tingkat sensitivitas usaha terhadap perubahan-perubahan. Untuk menganalisis aspek non finansial akan dilakukan dengan cara analisis
pada aspek pasar dan pemasaran, aspek hukum, aspek manajemen dan organisasi, aspek teknisoperasional, aspek ekonomi dan sosial, dan aspek
lingkungan. Untuk menganalisis aspek finansial akan dilakukan penilaian terhadap aspek keuangan perusahaan.
3.1.1 Aspek Pasar dan Pemasaran
Pada aspek ini akan dilakukan analisis terhadap bentuk pasar, persaingan usaha, dan bauran pemasaran. Tujuan dari analisis pada
aspek ini adalah untuk melihat potensi usaha ini dikaitkan dengan keadaan pasar dan juga untuk mengetahui sebaik apa pemasaran yang
telah dilakukan oleh pemilik usaha.