Hasil WTP dari regresi logistik pertama logit 1 Hasil WTP dari regresi logistik kedua logit 2

52 ∑ = 0.00456250000 + 0.0086250000 + 0.0123756250000 + 0.0093756250000 = 214062.5 Varian yang didapatkan dari hasil di atas adalah sebesar 214 062.5. Nilai variankeragaman ini dapat digunakan untuk menghitung seberapa besar tingkat kepercayaan kita terhadap pendugaan nilai rataan WTP. Dari hasil varian, didapatkan standard error yaitu sebesar 462.67. Sehingga selang kepercayaan confidence interval 95 untuk lower bound WTP menjadi 6000 ± 1.96462.67 atau 6000 ± 906.83 atau Rp 5 093.17 dan Rp 6 906.83. Total WTP dapat diperoleh untuk menduga WTP kepala keluarga di perumahan XYZ secara keseluruhan. Total WTP yang didapatkan adalah sebesar Rp 3 666 000. Proporsi WTP terhadap pendapatan rumah tangga adalah sebesar 0.12. Nilai ini menggambarkan proporsi dari nilai WTP yang dibayarkan masyarakat untuk air bersih per meter kubiknya terhadap pendapatan rumah tangga Lampiran 5.

7.3 Perbandingan hasil WTP dengan tarif PDAM

Setelah melakukan perhitungan dugaan WTP dengan menggunakan metode logit dan turnbull, didapatkan nilai kesediaan membayar Willingness to Pay masyarakat terhadap perbaikan kualitas, kuantitas, dan kontinuitas air bersih yang ingin mereka peroleh. Nilai EWTP yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 12. Perhitungan untuk memperoleh nilai EWTP dalam penelitian ini menggunakan dua metode yaitu metode logit dan metode Turnbull. Hal ini dimaksudkan untuk melihat bagaimana hasil outcome pendugaan WTP yang didapatkan dari metode yang berbeda. 53 Tabel 12 Hasil kesediaan untuk membayar WTP masyarakat dari tiap metode Metode EWTP TWTP Proporsi WTP terhadap pendapatan Turnbull Rp 6 000 Rp 3 666 000 0.12 Logit 1 Rp 5 400.84 Rp 3 299 911.04 0.11 Logit 2 Rp 5 167.81 Rp 3 157 532.47 0.10 Sumber : Data Primer, 2013 Seperti yang dilihat pada Tabel 12, nilai dugaan WTP masyarakat terhadap air bersih yang dihasilkan sesuai dengan confidence interval yang didapatkan yaitu ada pada kisaran Rp 5 093.17 sampai Rp 6 906.83 per meter kubiknya. Nilai WTP yang didapatkan menggambarkan WTP masyarakat untuk menerima perubahan sumber air dari non PDAM ke PDAM. Mekanisme pembayaran WTP merupakan tarif air per meter kubik yang ingin didapatkan. Nilai air ini adalah untuk kebutuhan air rumah tangga, tidak hanya use value seperti untuk konsumsi dan pemakaian kebutuhan rumah tangga lainnya, tetapi juga merupakan non use value dari air dimana terdapat nilai kenyamanan amenity, nilai kesehatan kualitas air PDAM yang baik, nilai keberadaan air, dan nilai konservasi air. Sehingga masyarakat lebih memilih air PDAM dibanding dengan air tanah yang mereka gunakan saat ini. Total Economic Value use value dan non use value bisa dilihat pada total WTP pada Tabel 12. Jika dibandingkan dengan tarif air PDAM dimana masyarakat perumahan XYZ termasuk kepada golongan pelanggan R4 dengan pemakaian air lebih dari 10 m 3 sehingga tarif PDAM yang dikenakan adalah Rp 4 100m 3 . Sedangkan dari hasil dugaan WTP yang didapatkan, keinginan membayar air bersih oleh masyarakat perumahan XYZ berada pada kisaran Rp 5 093.17 sampai Rp 6 906.83 sesuai dengan hasil perhitungan WTP dengan kedua metode tersebut logit dan Turnbull. WTP masyarakat terhadap air bersih lebih tinggi dibandingkan dengan tarif yang ditetapkan oleh PDAM. Selisih dari nilai WTP dan tarif PDAM menunjukkan nilai-nilai yang tidak diperoleh dari pasar atau nilai non-market seperti kenyamanan apabila menggunakan air PDAM sehingga masyarakat tidak khawatir kesulitan air pada saat kemarau, dari segi kesehatan dimana air PDAM kualitasnya lebih terjamin, dari nilai keberadaan air sehingga kontinuitas air dapat terjaga untuk masa kini dan masa yang akan datang, dan dari nilai konservasi air. Kelebihan Rp 1 900 apabila menggunakan hasil WTP dari