9.1. Kebijakan Pembangunan Sektoral
Pembangunan sektoral melalui pengembangan sektor basis atau sektor unggulan dalam pembangunan daerah merupakan kebijakan yang tepat dan
strategis. Hal ini dikarenakan pembangunan suatu wilayah berdasarkan dari potensi sumberdaya unggulan yang dimilikinya akan lebih efektif. Berdasarkan
hasil analisis sektor unggulan yang dimiliki Cianjur Selatan, terdapat empat sektor unggulan perekonomian wilayah. Sektor-sektor tersebut adalah sektor pertanian,
peternakan, kehutanan, dan perikanan; pertambangan dan penggalian; industri pengolahan; dan perdagangan, hotel, dan restoran. Keempat sektor tersebut sangat
potensial untuk dikembangkan pada perekonomian Wilayah Pembangunan Cianjur Selatan karena sangat berperan dalam menghasilkan pendapatan daerah.
Dengan demikian, pengembangan kebijakan Wilayah Pembangunan Cianjur Selatan sebaiknya diprioritaskan pada keempat sektor tersebut.
Pembangunan ekonomi suatu wilayah juga terkait dengan potensi sumberdaya yang dimiliki masing-masing kecamatan. Oleh karena itu, untuk
mengoptimalkan pelaksanaan pembangunan dilakukan analisis potensi yang terdapat pada masing-masing kecamatan. Hal tersebut ditujukan untuk mengetahui
sektor yang perlu mendapat prioritas pengembangan di kecamatan yang bersangkutan. Berdasarkan hasil analisis potensi sumberdaya wilayah Cianjur
Selatan ternyata sejalan dengan kebijakan yang direncanakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur. Kabupaten Cianjur menetapkan kawasan prioritas
dengan mengembangkan Sindangbarang sebagai Pusat Kegiatan Lokal PKL dengan fungsi utama sebagai pusat pengolahan hasil pertanian, pusat perikanan,
pusat jasa pariwisata, dan pertambangan. Cidaun dijadikan Pusat Pelayanan Kawasan PPK dengan fungsi sebagai pusat produksi dan industri perkebunan
dan pertanian dengan skala pelayanan beberapa kecamatan. Cibinong, Naringgul, dan Agrabinta dijadikan Pusat Pelayanan Lingkungan PPL dengan fungsi
sebagai pusat produksi pertanian dengan skala antar desa. Pembangunan ekonomi suatu wilayah juga terkait dengan pengembangan
pusat pertumbuhan dan pelayanan. Untuk Wilayah Pembangunan Cianjur Selatan, secara umum sarana dan prasarana byang tersedia di kecamatan-kecamatan
memiliki ketersediaan yang kurang lengkap terutama untuk sarana kesehatan,
ekonomi, transportasi dan sumber daya manusia. Keadaan tersebut tidak jauh berbeda untuk Wilayah Usulan Cianjur Selatan.
Berdasarkan hasil analisis hirarki potensi sosial ekonomi wilayah menunjukkan bahwa pusat pengembangan yang mempunyai fasilitas paling
lengkap dibandingkan dengan kecamatan lain adalah Kecamatan Cidaun dengan 23 jenis 71,875 persen sarana dan prasarana sedangkan kecamatan yang paling
rendah jenis fasilitasnya adalah Kecamatan Leles dengan jumlah jenis fasilitas hanya sebesar 16 jenis 50 persen sarana dan prasarana. Sedangkan berdasarkan
jumlah unit sarana dan prasarana pembangunan, Kecamatan Cibinong menempati urutan pertama berjumlah 346 unit dengan 20 jenis fasilitas. Urutan berikutnya
adalah Kecamatan Cidaun dan Sindangbarang dengan jumlah unit masing-masing 335 dan 325 unit. Kecamatan dengan hirarki pusat pelayanan yang paling rendah
adalah Kecamatan Cikadu dengan 202 unit sarana prasarana dengan 17 jenis fasilitas.
Hasil analisis hirarki potensi sosial ekonomi juga menunjukkan bahwa ketersediaan sarana dan prasarana di Kabupaten Cianjur maupun di Wilayah
Pembangunan Cianjur Selatan masih terakumulasi di daerah perkotaan seperti Kecamatan Cianjur dan Cipanas untuk wilayah utara; Kecamatan Pagelaran dan
Campaka untuk wilayah tengah; dan Kecamatan Cibinong dan Cidaun untuk wilayah selatan. Hal ini menyebabkan daerah pedesaan cenderung mengalami
keterbatasan dalam memperoleh pelayanan dari fasilitas-fasilitas tersebut yang pada akhirnya dapat menimbulkan kesenjangan antar wilayah perkotaan dan
pedesaan sebagai daerah belakangnya. Saat ini, keberadaan kecamatan-kecamatan yang termasuk kategori maju
di Kabupaten Cianjur masih terpusat di wilayah Utara. Peran kecamatan- kecamatan maju tersebut sebagai core ternyata belum menunjukkan adanya
interaksi yang saling mendukung. Hal ini terlihat dari tidak adanya kecamatan di Wilayah Cianjur Selatan yang menjadi daerah maju. Untuk meningkatkan
intensitas keterkaitan antarkecamatan, maka sebaiknya di bagian Selatan Kabupaten Cianjur dibuat suatu pusat pertumbuhan dan pelayanan yang baru di
Cibinong, Cidaun dan Sindangbarang. Hal tersebut didukung juga oleh potensi sumberdaya wilayah yang besar. Begitupun dengan kecamatan yang ada sekarang
maupun yang diusulkan menjadi Kabupaten Cianjur Selatan dari segi jumlah sudah substansial. Dengan demikian, perkembangan pusat pertumbuhan yang baru
diharapkan dapat menyeimbangkan kesenjangan antarkecamatan perkotaan dan perdesaan.
9.2. Wilayah Prioritas Pembangunan