b. Kelemahan
Faktor-faktor yang merupakan kelemahan yang harus diatasi berdasarkan hasil analisis lingkungan internal, yaitu :
a. Sektor perindustrian dan perdagangan yang belum berkembang Persentase pusat kegiatan perdagangan di Kabupaten Cianjur untuk Wilayah
Pembangunan Cianjur Selatan berjumlah 8,75 persen dan di Kabupaten Usulan Cianjur Selatan berjumlah 13,75 persen. Jumlah industri yang dihitung
berdasarkan jumlah perusahaan kecil, perusahaan menengah dan perusahaan besar yang melakukan investasi di Kabupaten Cianjur untuk Wilayah
Pembangunan Cianjur Selatan berjumlah 1,46 persen dan di Kabupaten Usulan Cianjur Selatan berjumlah 2,19 persen. Jumlah investasi ini masih
relatif kecil untuk pengembangan sektor perindustrian dan perdagangan di Cianjur Selatan.
b. Sarana dan prasarana kurang memadai Berdasarkan analisis hirarki sarana sosial ekonomi, kecamatan di Wilayah
Pembangunan Cianjur Selatan didominasi oleh wilayah berkembang. Namun masih terdapat wilayah tertinggal, artinya ketersediaan sarana dan prasarana di
wilayah Cianjur Selatan masih kurang memadai. Sedangkan berdasarkan penyebaran jumlah jenis fasilitas, maka jumlah jenis fasilitas yang menyebar
dengan lengkap hanya berjumlah 6,25 persen untuk daerah Cianjur Selatan dan 9,375 persen untuk wilayah Usulan Cianjur Selatan. Pengkategorian
penyebaran fasilitas tersebut didasarkan pada jumlah jenis fasilitas yang dimiliki oleh masing-masing kecamatan. Jika suatu kecamatan memiliki 22
– 32 jenis fasilitas maka kecamatan tersebut memiliki penyebaran fasilitas
lengkap, sedangkan jika jumlah jenis fasilitas yang dimiliki kurang dari 11 maka kecamatan tersebut memiliki penyebaran fasilitas tidak lengkap.
Kecamatan yang memiliki jenis fasilitas sebanyak 11 – 21 unit dikategorikan
menjadi kecamatan dengan penyebaran fasilitas sedang.
Tabel 8.1 Penyebaran Fasilitas berdasarkan wilayah pembangunan di Kabupaten Cianjur Tahun 2011.
Wilayah Pembangunan Penyebaran Fasilitas Jumlah Jenis dalam Persen
Tidak Lengkap
Sedang Lengkap
Cianjur Utara 1.56
34.375 Cianjur Tengah
1.88 9.375
Cianjur Selatan 1.56
6.25 Cianjur Selatan Usulan
2.81 9.375
Kabupaten Cianjur 0.5
0.5
c. Pemanfaatan dan pengelolaan SDA belum optimal Wilayah Cianjur Selatan memiliki potensi sumberdaya yang sangat besar,
namun potensi terebut belum dimanfaatkan dan dikelola secara optimal dan efisien. Wilayah yang mempunyai potensi untuk tumbuh dan berkembang di
atas kekuatannya sendiri kecamatan strategis berjumlah 42,86 persen di Wilayah Pembangunan Cianjur Selatan dan di Kabupaten Usulan Cianjur
Selatan berjumlah 50 persen. Hal ini merupakan suatu kelemahan bagi pembangunan ekonomi wiayah karena pemanfaatan dan pengelolaan
sumberdaya yang belum optimal dan efisien menjadikan pembangunan tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
d. Kualitas Sumberdaya Manusia SDM yang masih relatif rendah Kelemahan yang dialami Wilayah Cianjur Selatan salah satu nya adalah
kualitas SDM di kecamatan-kecamatan di Wilayah Cianjur Selatan yang masih cukup rendah. Merujuk pada tingkat pendidikan di Wilayah Cianjur,
tahun 2011 sebesar 1,87 persen tidak tamat SD. Berdasarkan Dinsosnakertrans Kabupaten Cianjur, pada tahun 2011 jumlah angkatan kerja yang terserap
hanya 0,75 persen dari seluruh jumlah pencari kerja yang ada. Hal ini mencerminkan bahwa kualitas SDM yang dimiliki Cianjur masih relatif
rendah belum sesuai dengan kualifikasi lapangan pekerjaan yang ada. Kondisi ini bisa menjadi gambaran bagi rendahnya kualitas yang dimiliki Wilayah
Cianjur Selatan.
e. Investasi di Wilayah Cianjur Selatan relatif rendah Jumlah investasi di bidang perdagangan dan perindustrian Wilayah
Pembangunan Cianjur Selatan pada tahun 2011 adalah 1,45 persen dari seluruh jumlah investasi perdagangan dan perindustrian di Kabupaten Cianjur.
Jika perhitungan dilakukan dengan memasukkan tiga kecamatan di wilayah Cianjur Tengah ke dalam wilayah Cianjur Selatan maka jumlah investasi di
wilayah tersebut menjadi 2,19 persen dari seluruh jumlah investasi di Kabupaten Cianjur.
f. Kebijakan pembangunan Wilayah Kabupaten Cianjur khususnya kebijakan tata ruang belum berpihak pada pengembangan perindustrian dan perdagangan
Secara umum, kebijakan pembangunan wilayah di Wilayah Cianjur Selatan adalah terdapatnya rencana pengolahan hasil pertanian, pusat perikanan, pusat
jasa pariwisata, dan pertambangan. Rencana pembangunan terutama antara lain : pusat kegiatan lokal perkotaan di Sindangbarang; Cidaun sebagai pusat
produksi dan industri perkebunan dan pertanian dengan skala pelayanan; serta Cibinong, Naringgul dan Agrabinta sebagai pusat produksi pertanian dengan
skala antar desa. Dengan demikian, dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Cianjur, kawasan Cianjur Selatan merupakan pemukiman dan
pertanian, belum mengoptimalkan pengembangan perindustrian dan perdagangan. Pengembangan kawasan industri hanya berada di Kecamatan
Cibinong. g. Relatif tingginya angka kemiskinan
Merujuk pada data Kabupaten Cianjur, tahun 2009 keluarga pra sejahtera berjumlah 15,8 persen. Angka ini dapat menjadi kelemahan bagi
pembangunan Kabupaten Cianjur, terutama wilayah Cianjur Selatan maupun wilayah Usulan Cianjur Selatan.
h. Disparitas pembangunan antar wilayah Cianjur Selatan dan wilayah lainnya Salah satu latar belakang pembentukan otonomi daerah Kabupaten Cianjur
Selatan adalah untuk mengatasi adanya disparitas pembangunan antar wilayah di Kabupaten Cianjur. Disparitas atau ketimpangan wilayah ini terlihat dari
adanya perbedaan dalam penyebaran fasilitas, jumlah investasi, jumlah penduduk miskin, dan sebagainya di Kabupaten Cianjur. Ketimpangan
fasilitas pembangunan yang merupakan persentase jumlah kecamatan kategori tertentu terhadap seluruh jumlah kecamatan di masing-masing wilayah
pembangunan disajikan pada Tabel 8.2. Berdasarkan Tabel 8.2, jumlah kecamatan di Wilayah Pembangunan Cianjur Selatan maupun Wilayah Usulan
Cianjur Selatan sebagian besar merupakan kecamatan dengan kategori wilayah berkembang.
Tabel 8.2 Perkembangan Kecamatan Berdasarkan Ketersediaan Fasilitas per Wilayah Pembangunan di Kabupaten Cianjur Tahun 2011
Maju Berkembang
Tertinggal Cianjur Utara
43.75 37.5
18.75 Cianjur Tengah
- 66.67
33.33 Cianjur Selatan
28.57 42.86
28.57 Cianjur Usulan
20 50
30
Disparitas antar wilayah pembangunan pun dapat dilihat dari ketimpangan investasi yang ditunjukkan oleh persentase terhadap seluruh jumlah investasi
di Kabupaten Cianjur. Seperti ditunjukkan oleh Tabel 8.3 jumlah investasi di sektor perdagangan dan perindustrian baik di wilayah Cianjur Selatan maupun
wilayah Usulan Cianjur Selatan masih relatif rendah. Hal ini juga terkait belum berkembangnya perindustrian di wilayah tersebut.
Tabel 8.3 Investasi per Wilayah Pembangunan di Kabupaten Cianjur Tahun 2011
Jumlah Kecamatan
Investasi
Cianjur Utara 16
85.40 Cianjur Tengah
9 13.14
Cianjur Selatan 7
1.46 Cianjur Usulan
10 2.19
i. Masih lemahnya jejaring usaha dengan berbasis pelaku usaha Lemahnya jejaring usaha yang berbasis pelaku usaha di wilayah Cianjur
Selatan ditunjukkan oleh masih rendahnya tingkat investasi dan masih belum berkembangnya sektor perindustrian dan perdagangan.
j. Wilayah-wilayah yang sulit dijangkau oleh jaringan transportasi dan komunikasi.
Terdapat wilayah yang relatif sulit dijangkau oleh fasilitas perhubungan dan komunikasi sehingga berpengaruh pada lambatnya proses pembangunan. Hal
ini menyebabkan akses masyarakat di wilayah tersebut terhadap pelayanan menjadi sangat rendah. Kondisi demikian mengakibatkan penduduk di
wilayah tersebut secara ekonomi dan budaya akan tetap terbelakang meskipun memiliki potensi untuk berkembang.
8.1.2 Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengidentifikasi faktor- fakor yang menjadi peluang dan ancaman yang dihadapi Cianjur Selatan dalam
melaksanakan pembangunan wilayahnya.
a. Peluang