i. Masih lemahnya jejaring usaha dengan berbasis pelaku usaha Lemahnya jejaring usaha yang berbasis pelaku usaha di wilayah Cianjur
Selatan ditunjukkan oleh masih rendahnya tingkat investasi dan masih belum berkembangnya sektor perindustrian dan perdagangan.
j. Wilayah-wilayah yang sulit dijangkau oleh jaringan transportasi dan komunikasi.
Terdapat wilayah yang relatif sulit dijangkau oleh fasilitas perhubungan dan komunikasi sehingga berpengaruh pada lambatnya proses pembangunan. Hal
ini menyebabkan akses masyarakat di wilayah tersebut terhadap pelayanan menjadi sangat rendah. Kondisi demikian mengakibatkan penduduk di
wilayah tersebut secara ekonomi dan budaya akan tetap terbelakang meskipun memiliki potensi untuk berkembang.
8.1.2 Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengidentifikasi faktor- fakor yang menjadi peluang dan ancaman yang dihadapi Cianjur Selatan dalam
melaksanakan pembangunan wilayahnya.
a. Peluang
Berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal diperoleh beberapa faktor yang menjadi peluang yang dapat dimanfaatkan dalam pembangunan ekonomi di
Cianjur Selatan. Peluang-peluang tersebut adalah : 1. Kondisi perekonomian Kabupaten Cianjur yang semakin membaik.
Perekonomian Kabupaten Cianjur semakin membaik terlihat dari adanya kecenderungan peningkatan persentase PAD terhadap PDRB di Kabupaten
Cianjur. Persentase PAD terhadap PDRB pada Tahun 2008 sebesar 1,02 persen. Kontribusi tersebut terus meningkat menjadi 1,18 persen, 1,38
persen, dan 1,59 persen untuk tahun 2009 sampai dengan 2011. Kabupaten Canjur mempunyai laju pertumbuhan ekonomi positif dengan laju yang
cenderung semakin meningkat. Pertumbuhan ekonomi pada Tahun 2009 meningkat 2,75 persen. Pada Tahun 2010 laju pertumbuhan ekonomi
mencapaI 5,61 persen. Selanjutnya, laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga berlaku pada Tahun 2011 mencapai 3,59 persen. Meskipun pada
tahun 2011 laju pertumbuhan menurun, namun pertumbuhannya masih tetap positif.
2. Struktur Perekonomian Kabupaten Cianjur yang didominasi oleh sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan; pengangkutan dan
komunikasi, keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; serta sektor perdagangan, hotel dan restoran.
Tahun 2011, kontribusi PDRB di Kabupaten Cianjur didominasi oleh sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan yaitu sebesar 42.16
persen. 3. Perkembangan teknologi
Seiring berkembangnya teknologi, teknologi informasi sudah mulai berkembang di Kabupaten Cianjur, termasuk wilayah Cianjur Selatan.
Perkembangan teknologi merupakan peluang yang dapat memberikan dampak positif bagi kinerja pembangunan. Di wilayah Cianjur Selatan,
teknologi pengolahan yang sudah berjalan diantaranya teknologi pengolahan hasil pertanian, pengolahan pasir besi dan industri pengolahan
minyak kelapa murni virgin coconut oil. 4. Kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur
Kebijakan pemerintah daerah Kabupaten Cianjur yang berpihak kepada kemajuan di wilayah Cianjur Selatan merupakan peluang yang berperan
sangat sesuai dengan Rencana Strategis Kabupaten Cianjur Tahun 2011 –
2031. Berdasarkan strategi perwilayahan pembangunan yang telah ditetapkan dalam RTRW dan Program Pembangunan Daerah maka di
wilayah Cianjur Selatan yang terdiri dari tujuh kecamatan ditetapkan strategi percepatan pembangunan diantaranya : 1. Pusat Kegiatan Lokal
Perkotaan Sindangbarang sebagai pusat pengolahan hasil pertanian, pusat perikanan, pusat jasa pariwisata, dan pertambangan, 2. Pusat Pelayanan
Kawasan di Cidaun sebagai pusat produksi dan industri perkebunan dan pertanian dengan skala pelayanan beberapa kecamatan, 3. Pusat
Pelayanan Lingkungan sebagai pusat produksi pertanian dengan skala antar di desa di kecamatan Cibinong, Naringgul, dan Argabinta.
5. Kerjasama dengan pihak swasta dan lainnya Terdapat berbagai kerjasama dan kemitraan dengan pihak swasta maupun
pihak lainnya terkait dengan masih belum optimalnya pemanfaatan sumberdaya daerah. Peluang ini diharapkan dapat mengatasi berbagai
kelemahan dalam pelaksanaan pembangunan. Sebagai contoh adalah pengembangan pertanian melalui pola wisata alam agro wisata dan
ekowisata yang bekerjasama dengan berbagai pihak dan Departemen Kehutanan sesuai dengan strategi kebijakan yang ditetapkan Pemerintah
Daerah Kabupaten Cianjur. 6. Lokasi Kabupaten Cianjur yang strategis
Kabupaten Cianjur termasuk ke dalam wilayah dengan potensi lahan-lahan pertanian tanaman pangan dan hortikultura, peternakan, perikanan, dan
perkebunan. Kondisi wilayah yang ditunjang dengan banyaknya sungai besar dan kecil, sebagai sumber pengairan tanaman pertanian.
Keanekaragaman sumberdaya alam yang dimiliki Kabupaten Cianjur merupakan modal dasar pembangunan dan potensi investasi yang
menjanjikan. 7. Adanya peraturan perundang-undangan tentang Otonomi Daerah
Seiring dengan adanya kebijakan otonomi daerah, maka terdapat pula peraturan dan perundang-undangan otonomi daerah. Hal ini menjadi
peluang dalam pelaksanaan pembangunan daerah. Dengan adanya Otonomi Daerah, pemerintah daerah memiliki keleluasaan dalam
mengelola daerahnya sesuai dengan potensi dan kepentingan yang dimiliki. Adanya otonomi daerah diharapkan dapat menghasilkan nilai
tambah ekonomi yang lebih tinggi bagi masyarakat daerah melalui peningkatan partisipasi masyarakat dalam kegiatan ekonomi.
b. Ancaman