Tahap Masukan PERUMUSAN ALTERNATIF STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI WILAYAH CIANJUR SELATAN

pembangunan akan membuat daerah tersebut maju dan jauh dari ketertinggalan. Sebaliknya, pemerintah daerah yang lemah dalam mendukung pembangunan maka daerah tersebut akan semakin tertinggal dibandingkan daerah-daerah lain. 5. Adanya beberapa kebijakan pemerintah pusat dan daerah yang tidak saling mendukung. Adanya ketidaksesuaian antara kebijakan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dapat menjadi ancaman dalam pelaksanaan pembangunan. Dibutuhkan adanya sinergitas antara kebijakan-kebijakan tersebut, misalnya implementasi program-program pemerintah pusat di daerah yang dibiayai dengan dana dekonsentrasi dapat terlaksana dengan efektif dan efisien. 6. Persepsi biaya ekonomi tinggi Persepsi ekonomi biaya tinggi di Indonesia sepertinya masih sulit dihapus dalam waktu singkat. Hal ini terkait dengan citra birokrasi di Indonesia yang masih belum efisien ditunjang dengan sumberdaya manusia yang belum optimal. Biaya untuk memulai investasi di Indonesia relatif lebih tinggi dan waktu yang diperlukan untuk mengurus ijin bisnis lebih lama dibandingkan dengan negara-negara lain, khususnya di Asia Tenggara.

8.2 Tahap Masukan

Tahap masukan dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor strategis internal dan eksternal dengan melakukan analisis IFE Internal Factors Evaluation dan EFE External Factors Evaluation. Analisis IFE-EFE didasarkan pada hasil identifikasi kekuatan dan kelemahan yang merupakan faktor strategis internal serta identifikasi peluang dan ancaman yang merupakan faktor strategi eksternal. Pengisian matriks IFE-EFE dilakukan dengan memberikan bobot dan rating pada setiap faktor strategis internal dan eksternal tersebut. Penentuan bobot dilakukan dengan menggunakan metode Paired Comparison sehingga diperoleh skor bobot. Analisis ini ditujukan untuk menilai dan mengevaluasi pengaruh faktor-faktor strategis terhadap keberhasilan pembangunan Cianjur Selatan.

8.2.1 Matriks Evaluasi Faktor Internal IFE Matrix

Matriks IFE merupakan hasil dari identifikasi faktor-faktor strategis internal Wilayah Cinajur Selatan berupa kekuatan dan kelemahan yang berpengaruh terhadap pembangunan ekonomi di wilayah Cinajur Selatan. Berdasarkan hasil analisis matriks IFE diperoleh nilai, bobot serta rating dari masing-masing faktor kekuatan dan kelemahan. Hasil matriks IFE dapat dilihat pada Tabel 8.4. Total skor nilai terbobot untuk faktor strategis internal sebesar 2.15. Jika dirinci, maka jumlah nilai terbobot untuk elemen kekuatan adalah 1.19, sedangkan untuk elemen kelemahan berjumlah 0.96. Kekuatan utama yang dimiliki Cianjur Selatan adalah banyaknya kelembagaan keagamaan dengan skor 0.28 dan potensi sumberdaya alam sektor pertanian, perikanan, peternakan, kehutanan dan perkebunan dengan skor 0.24. Di Wilayah Cianjur Selatan, sumberdaya pertanian memegang peranan penting dan dapat dijadikan sebagai modal dasar dalam proses pembangunan. Kekuatan selanjutnya yang dimilliki Wilayah Cianjur Selatan yaitu potensi sumberdaya alam pertambangan yang besar dengan skor 0,22. Selain kekuatan, wilayah Cianjur Selatan juga memiliki kelemahan. Kelemahan utama yang dihadapi oleh Cianjur Selatan yaitu sarana dan prasarana yang belum memadai. Kelemahan tersebut terlihat dari skor terendah yang dimiliki faktor strategis internal yaitu sebesar 0.082. Lemahnya sarana dan prasarana yang memadai merupakan faktor penting dalam pelaksanaan pembangunan di Cianjur Selatan mengingat bahwa sarana dan prasarana yang memadai dapat mendorong pertumbuhan pembangunan suatu daerah. Tabel 8.4 Matriks Evaluasi Faktor Internal IFE matrix Wilayah Cianjur Selatan Faktor Strategis Internal Bobot Rating Skor Kekuatan 1.190889 Potensi sumber daya alam sektor pertanian pertanian, perikanan, peternakan, kehutanan, dan perkebunan 0.064714 3.714286 0.240364 Potensi sumber daya sektor pertambangan yang besar 0.064768 3.571429 0.231316 Potensi sektor pariwisata yang besar 0.064279 3.285714 0.211203 Perkembangan kecamatan yang semakin membaik 0.068446 3.285714 0.224894 Banyaknya kelembagaan keagamaan 0.079271 3.571429 0.283112 Kelemahan 0.958321 Sektor perindustrian dan perdagangan yang masih belum berkembang 0.064701 1.285714 0.083187 Sarana dan prasarana yang masih kurang memadai 0.057393 1.428571 0.08199 Pemanfaatan dan pengelolaan SDA belum optimal 0.063365 1.428571 0.090522 Kualitas SDM relatif rendah 0.06346 1.714286 0.108788 Investasi di Wilayah Cianjur Selatan relatif rendah 0.064697 1.571429 0.101667 Kebijakan pembangunan Wilayah Kab. Cianjur khususnya kebijakan tata ruang untuk wilayah Cianjur Selatan masih belum berpihak pada pengembangan sektor perindustrian dan perdagangan 0.069325 1.428571 0.099036 Relatif tingginya angka kemiskinan 0.067834 1.428571 0.096906 Disparitas pembangunan antar wilayah Selatan dan wilayah lainnya 0.067954 1.714286 0.116492 Masih lemahnya jejaring usaha dengan berbasis pelaku usaha 0.068847 1.285714 0.088518 Wilayah-wilayah yang sulit dijangkau oleh jaringan transportasi 0.070945 1.285714 0.091215 Kelemahan utama lainnya yang dihadapi Cianjur Selatan yaitu sektor perindustrian dan perdagangan yang masih belum berkembang dengna skor 0.083. Hal ini perlu menjadi perhatian mengingat bahwa sektor perindustrian dan perdagangan memberikan konttribusi yang besar terhadap pembentukan PDRB Wilayah Cianjur Selatan. Masih lemahnya jejaring usaha dengan berbasis pelaku usaha pada dasarnya juga berpengaruh terhadap terhambatnya perkembangan sektor perindustrian dan perdagangan. Hal ini juga terkait dengan investasi yang masih rendah di wilayah Cianjur Selatan.

8.2.2 Matriks Evalusi Faktor Eksternal EFE Matrix

Matriks Evaluasi Faktor Eksternal EFE matrix merupakan hasil dari identifikasi faktor-faktor strategis eksternal Wilayah Cinajur Selatan berupa peluang dan ancaman. Berdasarkan hasil analisis matriks EFE diperoleh nilai, bobot serta rating dari masing-masing faktor kekuatan dan kelemahan. Hasil matriks EFE dapat dilihat pada Tabel 8.5. Hasil analisis matriks EFE menunjukkan bahwa total skor untuk faktor strategis eksternal sebesar 2.94 dengan skor elemen peluang sebesar 1.63 dan elemen ancaman sebesar 1.57. Peluang utama yang dimiliki Cianjur Selatan adalah lokasi Kabupaten Cianjur yang strategis. Seperti telah dibahas sebelumnya, Kabupaten Cianjur memiliki lokasi dengan potensi lahan-lahan pertanian. Dengan demikian, peluang ini dapat dijadikan basis dalam melakukan pembangunan Kabupaten Cianjur terutama wilayah Cianjur Selatan. Peluang terbesar lainnya yaitu adanya peraturan dan perundang-undangan tentang otonomi daerah. Peraturan dan perundang- undangan mengenai otonomi daerah membantu Cianjur Selatan untuk berkembang dalam membangun kemandirian pemerintahan daerahnya. Cianjur Selatan juga didukung dengan perolehan PAD yang relatif meningkat dari tahun ke tahun. Dengan demikian, wilayah Cianjur Selatan memiliki peluang untuk melakukan pembangunan daerah tersebut didukung dengan adanya kebijakan pemerintah pusat yang sinkron dengan kebijakan pemerintah daerah. Tabel 8.5 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal EFE matrix Wilayah Cianjur Selatan Faktor Strategis Eksternal Bobot Rating Skor Peluang 1.62706 Kondisi perekonomian Kab.Cianjur yang semakin membaik kecenderungan terjadinya peningkatan persentase PAD terhadap PDRB di Kab.Cianjur 0.076703 3.285714 0.252023 Struktur perekonomian Kab.Cianjur yang didominasi oleh ektor industri, sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor pertanian 0.0754 3.285714 0.247744 Perkembangan teknologi 0.085368 2.857143 0.243909 Kerjasama dengan pihak swasta dan lainnya 0.086163 3.000000 0.258488 Lokasi Kab.Cianjur yang strategis 0.080983 4.000000 0.323931 Adanya peraturan dan perundang- undangan tentang tonomi daerah 0.08103 3.714286 0.300967 Ancaman 1.565008 Ketidakstabilan kondisi politik dan keamanan nasional 0.078846 2.285714 0.180221 Bencana alam nasional-regional 0.080579 3.142857 0.253247 Era globalisasi yang menuntut daya saing yang tinggi 0.08614 2.857143 0.246115 Persaingan antar daerah 0.095995 3.428571 0.329126 Adanya beberapa kebijakan pemerintah pusat dan daerah yang tidak saling mendukung 0.080147 3.142857 0.251891 Persepsi ekonomi biaya tinggi 0.092646 3.285714 0.304408 Selain peluang, ancaman yang dihadapi wilayah Cianjur Selatan yaitu ketidakstabilan kondisi politik dan keamanan nasional. Ketidakstabilan kondisi politik yang terjadi di Indonesia membuat para investor kurang tertarik untuk menanamkan modanya dalam rangka membangun daerah-daerah di Indonesia. Begitu juga dengan tingkat keamanan yang belum stabil, membuat para investor lebih memilih negara lain dalam menginvestasikan modal sehingga dukungan terhadap pembangunan wilayah-wilayah di Indonesia menjadi terhambat. Hal ini terbukti juga dengan masih relatif rendahnya investasi di wilayah Cianjur Selatan. Ancaman lain bagi pembangunan wilayah Cianjur Selatan yaitu era globalisasi yang menuntut daya saing yang tinggi. Era globalisasi menjadi ancaman karena wilayah Cianjur Selatan dalam beberapa hal belum siap menghadapinya. Beberapa kebijakan pemerintah pusat dan daerah yang tidak saling mendukung diharapkan dapat mencapai sinkronisasi sesuai dengan tujuan otonomi daerah, sehingga dapat menunjang pembangunan terutama wilayah Cianjur Selatan. Hal ini dikarenakan masih terlihat adanya ketimpangan dalam pembangunan ekonomi terutama di wilayah Cianjur Selatan dengan Canjur Utara. Bencana alam yang rawan terjadi di wilayah Cianjur Selatan harus menjadi perhatian, karena dapat menghambat pembangunan wilayah tersebut.

8.3 Tahap Pencocokan