Selain peluang, ancaman yang dihadapi wilayah Cianjur Selatan yaitu ketidakstabilan kondisi politik dan keamanan nasional. Ketidakstabilan kondisi
politik yang terjadi di Indonesia membuat para investor kurang tertarik untuk menanamkan modanya dalam rangka membangun daerah-daerah di Indonesia.
Begitu juga dengan tingkat keamanan yang belum stabil, membuat para investor lebih memilih negara lain dalam menginvestasikan modal sehingga dukungan
terhadap pembangunan wilayah-wilayah di Indonesia menjadi terhambat. Hal ini terbukti juga dengan masih relatif rendahnya investasi di wilayah Cianjur Selatan.
Ancaman lain bagi pembangunan wilayah Cianjur Selatan yaitu era globalisasi yang menuntut daya saing yang tinggi. Era globalisasi menjadi
ancaman karena wilayah Cianjur Selatan dalam beberapa hal belum siap menghadapinya. Beberapa kebijakan pemerintah pusat dan daerah yang tidak
saling mendukung diharapkan dapat mencapai sinkronisasi sesuai dengan tujuan otonomi daerah, sehingga dapat menunjang pembangunan terutama wilayah
Cianjur Selatan. Hal ini dikarenakan masih terlihat adanya ketimpangan dalam pembangunan ekonomi terutama di wilayah Cianjur Selatan dengan Canjur Utara.
Bencana alam yang rawan terjadi di wilayah Cianjur Selatan harus menjadi perhatian, karena dapat menghambat pembangunan wilayah tersebut.
8.3 Tahap Pencocokan
Tahap kedua pada perumusan strategi pembangunan ekonomi wilayah Cianjur Selatan yaitu tahap pencocokan, setelah sebelumnya dilakukan tahap
masukan dengan matriks IEF-EFE. tahap pencocokan dilakukan dengan menggunakan teknik matriks SWOT. Matriks SWOT berasal dari informasi yang
didapatkan dari tahap masukan untuk mencocokkan kekuatan dan kelemahan internal dengan peluang dan ancaman eksternal. Tahap pencocokan ini digunakan
untuk menghasilkan alternatif strategi yang layak secara efektif. Dari hasil matriks SWOT diperoleh beberapa alternatif strategi dalam pembangunan ekonomi
Cianjur Selatan. Matriks SWOT wilayah Cianjur Selatan dapat dilihat pada Tabel 8.6.
Tabel 8.6 Matriks SWOT Wilayah Cianjur Selatan
Interna l
Strength S-Kekuatan
1. Potensi sumberdaya alam sektor pertanian pertanian,
perikanan, peternakan, kehutanan dan perkebunan.
2. Potensi sumberdaya sektor pertambangan yang besar.
3. Potensi sektor pariwisata yang besar
4. Perkembangan kecamatan yang semakin membaik.
5. Banyaknya kelembagaan keagamaan
Weakness W-Kelemahan
1. Sektor perindustrian dan perdagangan yang masih
belum berkembang. 2.
Sarana dan prasarana yang masih kurang memadai. 3.
Pemanfaatan dan pengelolaan SDA belum optimal 4.
Kualitas SDM relatif rendah. 5.
Investasi di wilayah Cianjur masih relatif rendah 6.
Kebijakan pembangunan wilayah Kab. Cianjur khususnya kebijakan tata ruang untuk wilayah
Cianjur Selatan masih belum berpihak pada pengembangan sektor perindustrian dan
perdagangan. 7.
Relatif tingginya angka kemiskinan. 8.
Disparitas pembangunan antar wilayah Selatan dengan wilayah lainnya.
9. Masih lemahnya jejaring usaha dengan berbasis
pelaku usaha
10.
Wilayah-wilayah yang sulit dijangkau oleh jaringan transportasi
Opportunities O- Peluang
1. Kondisi
perekonomian Kab. Cianjur yang
semakin membaik kecenderungan
terjadinya peningkatan
persentase PAD terhadap PDRB di
Kab. Cianjur 2.
Struktur perekonomian
Kab.Cianjur yang didominasi oleh
sektor industri, perdagangan, hotel
dan restoran serta sektor pertanian.
3. Perkembangan
teknologi
STRATEGI S-O
1. Pengembangan pertanian
melalui pola wisata alam agrowisata, ekowisata dan
penerapan konsep hutan kemasyarakatan social
foresty dengan memanfaatkan kerjasama
dengan pihak lain sehingga memungkinkan masyarakat
untuk mengakses lahan hutan, melakukan iknvestasi
dan memetikhasil-hasilnya baik untuk keperluan
subsisten maupun komersil. S1 S3, S5, O2, O3, O4, O5
2. Pengembangan pertanian
melalui pola diversifikasi produk jenis komoditi
maupun penganekaragaman bidang usaha dan pola
transformasi produk dengan
STRATEGI W-O
4. Pengembangan industri yang menunjang aspek
pertanian agroindustri sebagai upaya mengoptimalkan pemanfaatan dan pengelolaan SDA
secara berkelanjutan dengan memanfaatkan potensai yang dimiliki Kab. Cianjur kondisi perekonomian,
kebijakan Pemda Kab.Cianjur, letak geografis serta kerjasama dengan pihak swasta atau pihak lainnya.
W1,W3,W5,W7,W9,O1,O2,O4,O5,O6 5.
Pengembangan sarana dan prasarana produksi, dan distribusi pada pusat pertumbuhan dan pelayanan
serta pengembangan sarana prasarana transportasi dan komunikasi untuk menunjang sektor industri dan
perdagangan melalui pemanfaatan perkembangan teknologi yang didukung oleh pengembangan peran
swasta dan masyarakat dalam pengelolaan sarana prasarana wilayah. W1,W2,W8,W10,O3,O4,O5
6. Peningkatan kualitas SDM baik melalui jalur formal
maupun informalpelatihan kejuruan untuk menyiapkan ketersediaan tenaga kerja yang memiliki
kualifikasi yang dibutuhkan dunia usaha dengan lebih melibatkan peran aktif masyarakat dan seluruh
Eksternal
4. Kerjasama dengan
pihak swasta dan lainnya
5. Lokasi Kab. Cianjur
yang strategis 6.
Adanya peraturan perundang-
undangan tentang otonomi daerah
memperhatikan penciptaan skala ekonomi dan
memanfaatkan fasilitas Pemda untuk menciptakan
iklim usaha yang kondusif. S1,S4,O2,O3,O4,O5
3. Memanfaatkan potensi SD
pertambangan secara optimal dan berkelanjutan untuk
menarik minat investor dengan memanfaatkan
dukungan Pemda serta mengoptimalkan pelaksanaan
OTDA melalui penyediaan yang menunjang sinergi pasar
dan modal dalam mendorong penggunaan SDA secara
efisien dan berkelanjutan. S2,S4,S5,O4,O5,O8
stakeholder sebagai upaya menciptakan suatu sistem kehidupan dan pemerintahan yang baik good
governance melalui pemanfataan dukungan kebijakan Pemda Kab. Cianjur. Pengoptimalan
pelaksanaan OTDA ataupun kelembagaan organisasi lokal yang mendukung kebijakan
pembangunan. W4,W7,W11,O1,O4,O5,O7,O8 7.
Pengembangan rencana tata ruang jangka menengah dan jangka panjang yang mengacu kepada kejelasan
dan keterjaminan hak-hak properti sebagai bentuk fasilitas Pemda untuk menciptakan skala ekonomi
dan keadilan akses terhadap sumber daya. W1,W3,W5,W6,O1,O2,O3,O5
Interna l
Strength S-Kekuatan
1. Potensi sumberdaya alam
sektor pertanian pertanian, perikanan, peternakan,
kehutanan dan perkebunan.
2. Potensi sumberdaya sektor
pertambangan yang besar. 3.
Potensi sektor pariwisata yang besar
4. Perkembangan kecamatan
yang semakin membaik. 5.
Banyaknya kelembagaan keagamaan
Weakness W-Kelemahan
1. Sektor perindustrian dan perdagangan yang masih
belum berkembang. 2.
Sarana dan prasarana yang masih kurang memadai. 3.
Pemanfaatan dan pengelolaan SDA belum optimal 4.
Kualitas SDM relatif rendah. 5.
Investasi di wilayah Cianjur masih relatif rendah 6.
Kebijakan pembangunan wilayah Kab. Cianjur khususnya kebijakan tata ruang untuk wilayah
Cianjur Selatan masih belum berpihak pada pengembangan sektor perindustrian dan
perdagangan. 7.
Relatif tingginya angka kemiskinan. 8.
Disparitas pembangunan antar wilayah Selatan dengan wilayah lainnya.
9. Masih lemahnya jejaring usaha dengan berbasis
pelaku usaha 10. Wilayah-wilayah yang sulit dijangkau oleh jaringan
transportasi
Threats T- Ancaman
1. Ketidakstabilan kondisi politik
dan keamanan nasional
2. Bencana alam nasional-regional
3. Era globalisasi yang menuntut
daya saing yang tinggi
4. Persaingan antar daerah
5. Adanya beberapa kebijakan
pemerintah pusat dan daerah yang
tidak saling mendukung
6. Persesi ekonomi
Strategi S-T
8. Peningkatan dan pemanfaatan
SD secara optimal dan berkelanjutan untuk
meningkatkanLaju Pertumbuhan Ekonomi LPE
serta pemberdayaan kecamatan kelembagaan
daerah dan institusi pemerintah untuk
menghadapi persaingan antar wilayah dan era globalisasi.
S1,S2,S3,S5,T3,T4 9.
Menciptakan iklim usaha yang kondusif untuk
mendukung daerah dengan memperluas kapasitas fiskal
daerah dan memperluas basis produksi sektor ekonomi
rakyat. S1,S2,S3,T1,T2,T5,T6
10. Sinkronisasi kebijakan dan perencanaan pembangunan
Strategi W-T
12. Perwujudan pengelolaan SDA secara optimal dan berkelanjutan serta memperbaiki sarana dan
prasarana untuk mendorong investasi lokal sehingga terbentuknya suatu jejaring usaha dalam
rangka menghadapi era globalisasi yang menuntut daya saing yang tinggi. W2,W3,W5,W9,T3,T4,
T6 13. Menemukan dan mempromosikan citra komoditi
dan produk keunggulan daerah sehingga memberikan nilai tambah PDRB dan PAD bagi
masyarakat daerah dengan menggunakan kriteria potensi nilai tambah langsung suatu
komoditiproduk bagi keluarga miskin. W3,W4,W8,W9,T4,T5,T6
14.
Meningkatkan efektivitas dan efisiensi manajemen pelayanan publik melalui penataan koordinasi dan
kerjasama antara pemerintah daerah, DPRD, serta masyarakat dan swasta.
W3,W4,W8,W9,T4,T5,T6
Eksternal
biaya tinggi
antara Pemerintah Pusat dan Pemda dalam
memformulasikan kebijakan ekonomi dengan membangun
suatu “blue print” pembangunan ekonomi yang
dapat menjadi acuan untuk mendapatkan sinergi
pembangunan dengan mempertimbangkan kondisi
potensi daerah dan kelembagaan lokal.
S1,S2,S3,S5,T5
11.
Membangun database dan menerapkan deteksi dini akan
terjadinya bencana alam. S4,T2
8.3.1 Strategi Strengths-Opportunities S-O
Strategi S-O merupakan pencocokan atau penggabungan antara kekuatan faktor internal dengan peluang dari faktor eksternal. Strategi ini menggunakan
kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang eksternal untuk memperoleh keuntungan dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi di Cianjur Selatan. Dari
hasil analisis beberapa alternatif yang dihasilkan adalah : 1. Pengembangan pertanian melalui pola wisata alam agrowisata, ekowisata
dan penerapan konsep hutan kemasyarakatan dengan memanfaatkan kerjasama dengan pihak lain sehingga memungkinkan masyarakat untuk
mengakses lahan hutan, melakukan investasi dan memetik hasil-hasilnya baik ntuk keperluan subsisten maupun komersil.
Strategi ini merupakan rekomendasi dari adanya peluang kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur dengan memanfaatkan kekuatan
potensi sumberdaya alam sektor pertanian pertanian, perikanan, peternakan, kehutanan, dan perkebunan yang besar serta potensi
pariwisata yang besar. Peluang adanya kerjasama dengan pihak swasta dan banyaknya kelembagaan keagamaan di Cianjur selatan dapat mendukung
strategi pertama ini disamping pemanfaatan teknologi yang tepat dalam pengembangan pertanian. Kerjasama dengan pihak lain sangat penting
dalam implementasi strategi ini. Misalnya, kerjasama antara Pemda dengan pihak Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan KPH
terutama diarahkan untuk pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan hutan sehingga dapat tercipta pengembangan hutan dengan konsep
kemasyarakatan. 2. Pengembangan pertanian melalui pola diversifikasi produk jenis
komoditi maupun penganekaragaman bidang usaha dan pola transformasi produk dengan memperhatikan penciptaan skala ekonomi dan
memanfaatkan fasilitas Pemda untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif.
Strategi ini terkait adanya kerjasama dan kemitraan dengan pihak lain dalam perekonomian Kabupaten Cianjur yang didominasi oleh sektor
pertanian, perikanan, peternakan, kehutanan dan perkebunan. Strategi kedua ini sangat memanfaatkan adanya perkembangan teknologi dan
dukungan kebijakan Pemda Kabupaten Cianjur disamping kekuatan yang dimiliki berupa besarnya potensi pertanian dan semakin membaiknya
perkembangan kecamatan-kecamatan di wilayah Cianjur Selatan. 3. Memanfaatkan potensi SD pertambangan secara optimal dan berkelanjutan
untuk menarik minat investor dengan memanfaatkan dukungan Pemda serta mengoptimalkan pelaksanaan OTDA melalui penyediaan yang
menunjang sinergi pasar dan modal dalam mendorong penggunaan SDA secara efisien dan berkelanjutan.
Kekuatan yang dimiliki Wilayah Cianjur Selatan berupa besarnya potensi sumberdaya pertambangan menjadi dasar dari terbentuknya strategi ini.
Pengelolaan sumberdaya pertambangan tersebut juga didukung dengan adanya peluang kerjasama dengan pihak swasta dan lainnya serta
dukungan pemerintah daerah Kabupaten Cianjur dalam penentuan kebijakan. Adanya peraturan dan perundang-undangan tentang otonomi
daerah juga menjadi peluang dalam memberikan kebebasan kepada Pemda untuk mengelola sendiri potensi pertambangannya. Implementasi strategi
ini juga didukung oleh perkembangan kecamatan-kecamatan yang semakin membaik dan banyaknya kelembagaan keagamaan yang diharapkan
mampu mendorong terbentuknya suatu jajaring dalam mengelola sumberdaya secara berkelanjutan.
8.3.2 Strategi Weakness-Opportunities W-O
Strategi W-O merupakan strategi yang disusun untuk mengatasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang yang ada. Beberapa alternative yang dihasilkan :
1. Pengembangan industri yang menunjang aspek pertanian agroindustri sebagai upaya mengoptimalkan pemanfaatan dan pengelolaan SDA secara
berkelanjutan dengan memanfaatkan potensai yang dimiliki Kab. Cianjur kondisi perekonomian, kebijakan Pemda Kab.Cianjur, letak geografis
serta kerjasama dengan pihak swasta atau pihak lainnya.
Terkait dengan masih rendahnya perkembangan sektor perindustrian dan perdagangan di Cianjur Selatan, strategi ini dapat direkomendasikan untuk
mengatasi kelemahan masih tersebut. Strategi ini juga direkomendasikan untuk mengatasi masih rendahnya investasi dan lemahnya jejaring usaha di
Wilayah Cianjur Selatan disamping pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya alam yang belum optimal dan relatif tingginya angka
kemiskinan. Dengan memanfaatkan peluang-peluang berupa kondisi perekonomian Kabupaten Cianjur yang semakin membaik, struktur
perekonomian Kabupaten Cianjur yang didominasi oleh sektor pertanian secara keseluruhan, serta lokasi Kabupaten Cianjur yang sangat strategis
maka diharapkan kelemahan-kelemahan tersebut dapat diatasi. Kebijakan Pemda Kabupaten Cianjur dan telah terjadinya berbagai kerjasama antara
pihak Pemda dengan pihak swasta maupun pihak lainnya merupakan faktor yang mendukung teratasinya berbagai kelemahan tersebut.
2. Pengembangan sarana dan prasarana produksi, dan distribusi pada pusat pertumbuhan dan pelayanan serta pengembangan sarana prasarana
transportasi dan komunikasi untuk menunjang sektor industri dan perdagangan melalui pemanfaatan perkembangan teknologi yang
didukung oleh pengembangan peran swasta dan masyarakat dalam pengelolaan sarana prasarana wilayah.
Strategi ini direkomendasikan untuk mengatasi kelemahan Wilayah Cianjur Selatan berupa sarana dan prasarana yang kurang memadai,
adanya wilayah-wilayah yang sulit dijangkau oleh jaringan komunikasi dan transportasi serta adanya disparitas pembangunan antara wilayah
Selatan dan lainnya. Strategi tersebut juga ditujukan untuk mengatasi kelemahan masih rendahnya perkembangan sektor perindustrian dan
perdagangan serta masih lemahnya jejaring usaha. Peluang yang dimanfaatkan untuk mengatasi masalah tersebut adalah perkembangan
teknologi dan adanya kerjasama antara pihak Pemda dengan pihak swasta dan pihak lainnya yang disertai dengan dukungan kebijakan Pemda
Kabupaten Cianjur.
3. Peningkatan kualitas SDM baik melalui jalur formal maupun informalpelatihan kejuruan untuk menyiapkan ketersediaan tenaga kerja
yang memiliki kualifikasi yang dibutuhkan dunia usaha dengan lebih melibatkan peran aktif masyarakat dan seluruh stakeholder sebagai upaya
menciptakan suatu sistem kehidupan dan pemerintahan yang baik good governance melalui pemanfataan dukungan kebijakan Pemda Kab.
Cianjur. Pengoptimalan pelaksanaan OTDA ataupun kelembagaan organisasi lokal yang mendukung kebijakan pembangunan.
Strategi ini direkomendasikan untuk mengatasi kelemahan Cianjur Selatan berupa kualitas sumberdaya manusia yang relatif rendah, relatif tingginya
angka kemiskinan, masih lemahnya jejaring usaha di Cianjur Selatan. Peluang-peluang yang dimanfaatkan untuk mengatasinya antara lain
semakin membaiknya kondisi perekonomian Kabupaten Cianjur yang disertai dengan kebijakan Pemda Kabupaten Cianjur yang mendukung.
Adanya peraturan mengenai otonomi daerah juga memberikan peluang kepada Kabupaten Cianjur untuk mengembangkan wilayah Cianjur
Selatan. Kelembagaan-kelembagaan lokal seperti lembaga keagamaan atau lembaga yang mengaspirasikan pembentukan Kabupaten Cianjur Selatan
pun dapat mengoptimalkan pencapaian sasaran dari strategi ini. 4. Pengembangan rencana tata ruang jangka menengah dan jangka panjang
yang mengacu kepada kejelasan dan keterjaminan hak-hak properti sebagai bentuk fasilitas Pemda untuk menciptakan skala ekonomi dan
keadilan akses terhadap sumber daya. Strategi ini berorientasi untuk mengatasi kelemahan masih belum optimalnya pemanfaatan dan
pengelolaan SDA, masih belum berkembangnya sektor perindustrian dan perdagangan dan masih relatif rendahnya investasi di wilayah Kabupaten
Cianjur khususnya kebijakan tata ruang untuk wilayah Cianjur Selatan yang masih belum berpihak pada pengembangan sektor perindustrian dan
perdagangan. Strategi ini memanfaatkan peluang kondisi perekonomian Kabupaten Cianjur yang semakin membaik dengan struktur perekonomian
yang didominasi oleh sektor pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan
dan perkebunan; adanya perkembangan teknologi; dan kerjasama dengan pihak lain termasuk swasta dan masyarakat.
8.3.3 Strategi Strengths-Threats S-T
Strategi S-T merupakan strategi yang menggunakan kekutan internal untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal bagi pembangunan
Wilayah Cianjur Selatan. Beberapa alternatif strategi S-T yang dihasilkan antara lain :
1. Peningkatan dan pemanfaatan SD secara optimal dan berkelanjutan untuk meningkatkanLaju Pertumbuhan Ekonomi LPE serta pemberdayaan
kecamatan kelembagaan daerah dan institusi pemerintah untuk menghadapi persaingan antar wilayah dan era globalisasi.
Strategi ini direkomendasikan atas tanggapan kekuatan dari besarnya potensi sumberdaya alam sektor pertanian, potensi pertambangan, potensi
pariwisata, dan banyaknya kelembagaan keagamaan di Cianjur Selatan. Faktor-faktor kekuatan tersebut dimanfaatkan untuk menghindari ancaman
berupa persaingan antar daerah dan era globalisasi yang tinggi. 2. Menciptakan iklim usaha yang kondusif untuk mendukung daerah dengan
memperluas kapasitas fiskal daerah dan memperluas basis produksi sektor ekonomi rakyat.
Dengan adanya strategi ini diharapkan kekuatan yang dimiliki Cianjur Selatan dari besarnya potensi sumberdaya alam sektor pertanian,
pertambangan, dan
pariwisata serta
perkembangan-perkembangan kecamatan yang semakin membaik dapat dimanfaatkan dalam rangka
menciptakan iklim usaha kondusif melalui pengeloaan yang efektif, efisien, dan berkelanjutan. Upaya ini untuk menghindari ancaman berupa
ketidakstabilan kondisi politik dan keamanan nasional, bencana alam nasional dan regional, untuk mengurangi persepsi mengenai ekonomi
biaya tinggi dan dampak dari adanya beberapa kebijakan pemerintah pusat dan daerah yang tidak saling mendukung. Iklim usaha yang kondusif
ditujukan untuk meningkatkan daya tarik investor dan meningkatkan
kapasitas fiskal daerah melalui perluasan kegiatan pengembangan ekonomi lokal.
3. Sinkronisasi kebijakan dan perencanaan pembangunan antara Pemerintah Pusat dan Pemda dalam memformulasikan kebijakan ekonomi dengan
membangun suatu “blue print” pembangunan ekonomi yang dapat menjadi acuan
untuk mendapatkan
sinergi pembangunan
dengan mempertimbangkan kondisi potensi daerah dan kelembagaan lokal.
Strategi ini didasarkan atas kekuatan-kekuatan yang dimiliki Cianjur Selatan berupa besarnya sumberdaya alam sektor pertanian, pertambangan,
dan sektor pariwisata serta potensi kelembagaan lokal kelembagaan keagamaan melalui pengelolaannya yang ditujukan untuk kesejahteraan
masyarakat digunakan untuk mengantisipasi anacaman adanya beberapa kebijakan pemerintah pusat dan daerah yang tidak saling mendukung yang
umumnya terkait dengan pengelolaan potensi daerah tersebut. 4. Membangun database dan menerapkan deteksi dini akan terjadinya
bencana alam. Strategi ini bertujuan untuk mengumpulkan data-data berupa tanda-tanda akan terjadinya bencana alam dengan melakukan
pengawasan maupun deteksi dini sehingga bencana alam yang tidak diinginkan dapat dihindari atau dikurangi, misalnya adanya korban jiwa
maupun korban materi. Strategi ini didasarkan atas kekuatan semakin mambaiknya perkembangan kecamatan-kecamatan di Cianjur Selatan. Hal
terebut juga terkait dengan minat investor untuk menanamkan modalnya dalam mengelola kekuatan yang dimiliki Cianur Selatan berupa potensi
daerah.
3.3.4 Strategi Weakness-Threats W-T
Strategi W-T merupakan strategi yang diusulkan untuk mengurangi kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal yang ada. Alternatif strategi W-T
yang direkomendasikan adalah sebagai berikut : 1. Perwujudan pengelolaan SDA secara optimal dan berkelanjutan serta
memperbaiki sarana dan prasarana untuk mendorong investasi lokal
sehingga terbentuknya suatu jejaring usaha dalam rangka menghadapi era globalisasi yang menuntut daya saing yang tinggi.
Strategi ini direkomendasikan untuk mengantisipasi kelemahan Wilayah Cianjur Selatan berupa saran prasarana yang kurang memadai,
pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam yang belum optimal dan masih relatif rendahnya tingkat investasi di Wilayah Cianjur Selatan yang
disertai oleh masih lemahnya jejaring usaha yang berbasis pelaku usaha. Kelemahan-kelemahan tersebut perlu diatasi untuk menghindari ancaman
adanya persepsi ekonomi biaya tinggi dalam kegiatan investasi di Kabupaten Cianjur, ancaman adanya persaingan antardaerah, dan era
globalisasi yang menuntut daya saing tinggi. 2. Menemukan dan mempromosikan citra komoditi dan produk keunggulan
daerah sehingga memberikan nilai tambah PDRB dan PAD bagi masyarakat daerah dengan menggunakan kriteria potensi nilai tambah
langsung suatu komoditiproduk bagi keluarga miskin. Kelemahan Cianjur Selatan berupa belum berkembangnya sektor
perindustrian dan
perdagangan, belum
optimalnya pemanfaatan
sumberdaya alam, masih tingginya angka kemiskinan, masih rendahnya tingkat investasi, dan masih lemahnya jejaring usaha yang berbasis pelaku
usaha dapat diantisipasi dengan adanya strategi ini. Strategi ini juga ditujukan untuk menghindari ancaman berupa persaingan antar daerah
serta adanya kondisi politik, keamanan, dan lingkungan bencana alam. 3. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi manajemen pelayanan publik
melalui penataan birokrasi dengan meningkatkan koordinasi dan kerjasama antara pemerintah daerah, DPRD, serta masyarakat dan swasta.
Melalui penataan dan manajemen pelayanan publik serta peningkatan koordinasi antar pihak diharapkan dapat mengatasi kelemahan belum
optimalnya pengelolaan sumberdaya dan relatif rendahnya kualitas sumberdaya manusia selain terdapatnya disparitas pembangunan antara
wilayah Selatan dan lainnya dan masih lemahnya jejaring usaha. Strategi ini juga ditujukan untuk menghindari ancaman adanya persepsi ekonomi
biaya tinggi yang ditimbukan oleh ketidakefisienan birokrasi, adanya
kebijakan pusat dan daerah yang tidak saling mendukung sehingga berdampak pada implementasi kebijakan dan untuk menghindari ancaman
persaingan antar daerah. Strategi pembangunan di wilayah Cianjur Selatan ini dapat diindikasi
dengan menggunakan kerangka kerja empat kuadran sehingga akan didapat apakah strategi yang cocok adalah strategi yang agresif, konservatif, defensif, atau
kompetitif.
Gambar 8.1 Profil Strategi Pembangunan Ekonomi di Cianjur Selatan
Tahap yang dibutuhkan untuk membentuk profil strategi ini adalah dengan menempatkan nilai skor akhir dari matriks IFE dan EFE pada sumbu yang sesuai,
menjumlahkan dua nilai skor pada sumbu x kemudian menggambarkan titik hasil pada X, menjumlahkan dua nilai skor pada sumbu y kemudian menggambarkan
titik hasil pada Y, menggambarkan perpotongan X dan Y, dan menggambarkan arah vektor dari titik asal melalui titik perpotongan yang baru. Vektor arah yang
diasosiasikan dengan masing-masing profil menunjukkan tipe strategi yang harus dijalankan.
Berdasarkan matriks IFE, skor untuk kekuatan adalah 1.19 sedangkan skor untuk kelemahan adalah 0.96 sehingga selisih diantara keduanya bernilai 0.23.
Nilai tersebut pada profil strategi ditempatkan pada sumbu X. Selanjutnya, pada matriks EFE nilai skor akhir peluang adalah 1.63 sedangkan nilai skor akhir
ancaman adalah 1.57. Selisih antar keduanya bernilai 0.06. Nilai tersebut ditempatkan pada sumbu Y. Perpotongan antara X dan Y tersebut berada di
kuadran dengan tipe strategi agresif. Dengan demikian, berdasarkan hasil analisis kerangka kerja empat kuadran yang didasari hasil identifikasi matriks IFE dan
EFE, maka strategi yang cocok diterapkan di wilayan Cianjur Selatan yaitu tipe strategi agresif. Berdasarkan analisis tersebut maka profil strategi yang muncul
adalah strategi S-O, yaitu strategi yang menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang eksternal untuk memperoleh keuntungan dalam
pelaksanaan pembangunan ekonomi di Cianjur Selatan.
8.4 Tahap Pengambilan Keputusan