Potensi Sumberdaya Daerah .1 Potensi Sumberdaya Manusia

subsektor kehutanan sebesar 27,64 persen. Sedangkan yang pertumbuhannya positif yaitu subsektor perkebunan yaitu sebesar 0,07 persen, peternakan sebesar 5,78 persen dan perikanan sebesar 0,15 persen. Subsektor peternakan merupakan subsektor yang terdapat dalam sektor pertanian yang pertumbuhannya tinggi. Hal tersebut dikarenakan adanya kebijakan Propinsi yang menjadikan Kabupaten Cianjur sebagai salah satu daerah yang akan dikembangkan untuk pengembangan kluster sapi potong. 4.4 Potensi Sumberdaya Daerah 4.4.1 Potensi Sumberdaya Manusia Pada umumnya jumlah penduduk yang besar dan pertumbuhan penduduk yang tinggi merupakan potensi yang besar bagi pembangunan wilayah yang bersangkutan. Berdasarkan hasil susenas Tahun 2010 penduduk usia 15 tahun ke atas yang merupakan angkatan kerja yaitu sebesar 988.203 jiwa. Angka tersebut dibagi dua yaitu yang bekerja sebanyak 833.036 jiwa dan pengangguran sebanyak 105.167 jiwa. Angkatan kerja yang bergerak di sektor pertanian, kehutanan, perburuan dan perikanan mencapai 49,79 persen; industri 7,63 persen; perdagangan, rumah makan, dan hotel 19,84 persen; jasa kemasyarakatan 8,37 persen; dan lainnya 14,36 persen. Dengan demikian sektor pertanian menyerap tenaga terbesar yang disusul oleh sektor perdagangan sebesar 19,84 persen. Sumber : Kab.Cianjur dalam Angka 2011, diolah Gambar 4.2 Jumlah Angkatan Kerja berdasarkan Sektor Usaha di Kabupaten Cianjur Tahun 2010 Pertanian, kehutanan, perb uruan, dan perikanan Industri Perdagangan, rumah makan, dan hotel Jasa kemasyarakatan Lainnya Dilihat dari sex ratio menurut jenis kelamin selama lima tahun memperlihatkan perbandingan antara penduduk kelamin laki-laki dengan kelamin perempuan menunjukkan bahwa kelamin laki-laki lebih banyak bila dibandingkan kelamin perempuan. Tahun 2010, secara keseluruhan Kabupaten Cianjur memiliki sex ratio 107,15. Artinya setiap 10.000 kelamin perempuan sebanding dengan 10.715 kelamin laki-laki. Pada Tahun 2011 konsentrasi penduduk tertinggi di Kabupaten Cianjur terdapat di wilayah Cianjur Utara, yaitu di Kecamatan Cianjur 7,3 atau 6.757 jiwakm 2 , Karangtengah 6,19, dan Cibeber 5,34. Sedangkan jumlah penduduk paling sedikit terdapat di Cianjur bagian Selatan yaitu di kecamatan Campakamulya dengan sebaran 1,09 persen. Dari gambaran kepadatan penduduk tersebut, menunjukkan bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi kepadatan penduduk di Kabupaten Cianjur sebagai berikut : 1. Faktor sosiologis, misalnya perkawinan 2. Faktor ekonomis, yaitu adanya kecenderungan bagi penduduk untuk mencari daerah yang paling menguntungkan untuk berusaha 3. Faktor geografis, yaitu berkaitan dengan kondisi alam misalnya : daerah subur untuk pertanian Komposisi penduduk menurut pendidikan pada Tahun 2010 menunjukkan bahwa penduduk usia 10 Tahun ke atas yang berstatus pendidikan tidak belum tamat sekolah sebanyak 1,87 persen dari keseluruhan penduduk. Angka 1,87 persen tersebut menurun dari Tahun 2009, dimana penduduk usia 10 tahun ke atas yang berstatus tidakbelum tamat sekolah adalah sebesar 2,62 persen. Data tersebut menunjukan bahwa tingkat melek huruf penduduk Kabupaten Cianjur semakin berkembang karena adanya pergeseran status pendidikan yang ditamatkan. Berdasarkan pendidikan yang ditamatkan potensi sumberdaya manusia di Kabupaten Cianjur masih tergolong rendah. Dengan demikian diperlukan instrumen kebijaksanaan yang tepat di bidang peningkatan kualitas sumberdaya manusia, melalui peningkatan kesempatan memperoleh pendidikan baik pendidikan formal maupun pendidikan informal. Rincian penduduk di Kabupaten Cianjur usia 10 Tahun ke atas menurut status pendidikan pada tahun 2010 dan 2011 disajikan pada Tabel 4.4 berikut. Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas di Kabupaten Cianjur berdasarkan Status Pendidikan No. Pendidikan Jumlah Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas 2010 2011 1 Tidak Belum Sekolah 2.62 1.87 2 SD MI 9.20 9.11 3 SLTP MTs 6.42 6.17 4 SLTAMa 2.04 2.64 5 Perguruan tinggi 0.50 0.85 6 Tidak bersekolah lagi 79.22 79.36 Jumlah 100.00 100.00 Sumber : Kabupaten Cianjur dalam Angka, 2011 Jumlah penduduk Kabupaten Cianjur pada Tahun 2010 adalah 2.171.281 jiwa. Partisipasi angkatan kerja sektoral menunjukkan bahwa Tahun 2010 angkatan kerja banyak terserap di sektor pertanian dan perdagangan. Sedangkan sektor yang paling sedikit menyerap angkatan kerja adalah sektor pertambangangalian.

4.4.2 Potensi Sumberdaya Alam

Kabupaten Cianjur memiliki potensi sumberdaya alam yang besar dan beragam. Secara umum, Kabupaten Cianjur memiliki potensi pertanian seluas 155.328 Ha, poetnsi hutan produktif dan konservasi seluas 83.034 Ha, potensi perkebunan seluas 57.735 Ha, potensi tambak kolam seluas 1.239 Ha, potensi tanah dan penggembalaan atau pekarangan seluas 3.500 Ha. Dalam hal sumberdaya pertambangan, Kabupaten Cianjur memiliki potensi alam bahan tambang yang beraneka ragam, baik bahan tambang logam maupun non logam. Untuk bahan non logam di antaranya adalah feldspar, batu gamping dan bahan tambang galian C lainnya. Sedangkan bahan tambang logam berupa emas dan biji besi. Sebagian besar sumberdaya mineral di Kabupaten Cianjur termasuk kategori bahan galian C. Bahan galian tersebut tersebar di 21 kecamatan, 8 kecamatan di antaranya dapat diprioritaskan sebagai daerah potensial untuk pengembangan. Sumberdaya bahan galian golongan C terdiri dari batu gunung, batu belah, batu pecah, batu kapur, batu lempung, bentonit, pasir sungai, pasir gunung, tanah urug, dan batu apung. Potensi pertambangan di wilayah Cianjur Selatan adalah usaha pertambangan pasir besi. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan Kabupaten Cianjur, pada Tahun 2011 Kabupaten Cianjur telah mengeluarkan izin eksplorasi terhadap tiga pengusaha pasir besi. Eksploitasi pasir besi yang terjadi di wilayah Cianjur Selatan adalah dari pertambangan rakyat, dimana pertambangan tersebut mengandalkan surut laut untuk ekploitasinya. Tabel 4.4 Sumberdaya Mineral yang sudah Dieksploitasi di Kabupaten Cianjur Tahun 2006-2010 No Uraian Ton 2006 2007 2008 2009 2010 1 Tambang emas 229 2 Tambang bijihpasir besi 13 937 16 157 9 754 3 Tambang bahan galian C 164 831 79 445 405 016 664 123 480 168 Sumber : Dinas Pengelolaan SDA dan Pertambangan Kab. Cianjur Tahun 2011 Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB Kabupaten Cianjur relatif kecil, yaitu 0,12 persen. Namun dari Tahun 2005-2009 pertumbuhan dari sektor pertambangan cukup pesat yaitu mencapai rata-rata 4,62 persen. Potensi perikanan di Kabupaten Cianjur cukup besar. Hal ini terbukti dengan adanya usaha budidaya di Kolam Air Tenang KAT, Kolam Air Deras KAD, Mina Padi, Karamba, dan Jaring Apung serta usaha pembenihan. Di pihak lain, potensi kelautan yang di antaranya berupa potensi ikan hasil tangkapan laut serta budidaya rumput laut masih perlu penguatan untuk pengembangannya. Misi utama pengembangan sub sektor perikanan antara lain meningkatkan konsumsi ikan per kapita. Konsumsi ikan pada tahun 2009 adalah sebesar 14,17 kgtahun dan tahun 2010 adalah sebesar 14,7 kgtahun, jauh di bawah angka nasional 25,6 kgtahun. Dibandingkan tahun 2009, konsumsi ikan per kapita mengalami penurunan hingga 15 kgtahun. Jenis ikan yang dominan diproduksi adalah ikan mas dan nila. Disamping itu jenis ikan sidat mempunyai potensi yang cukup besar untuk dapat menyaingi udang. Potensi sumberdaya alam yang dominan di Cianjur Selatan produksi ikan laut. Hal ini didorong oleh kondisi geografis beberapa kecamatan di Cianjur Selatan yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia. Jenis ikan laut yang diproduksi di Cianjur Selatan adalah kakap merah, tongkol, banjar, tenggiri, layur, dan ikn laut lainnya. Tiga kecamatan di Cianjur Selatan yang memproduksi ikan laut adalah kecamatan-kecamatan yang berbatasan langsung, yaitu Kecamatan Agarabinta, Kecamatan Cidaun, dan Kecamatan Sindangbarang. Potensi lain yang terbesar di wilayah Cianjur Selatan adalah di sektor pertanian terutama tanaman pangan. Pada Tahun 2010, wilayah Cianjur Selatan memproduksi 31 persen tanaman padi sawah dari keseluruhan tanaman padi yang diproduksi di Cianjur Selatan. Dari sektor pariwisata, Kabupaten Cianjur memiliki daya tarik wisata yang tersebar di berbagai wilayah. Wilayah utara merupakan wilayah dengan kawasan termaju. Hal ini didorong dengan adanya kawasan Puncak. Puncak merupakan kawasan wisata andalan Propinsi Jawa Barat. Di wilayah Cianjur bagian selatan potensi pariwisata yang dikembangkan adalah wisata pantai yaitu Pantai Apra dan Pantai Jayanti. Dengan ditunjang komponen pariwisata, jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Cianjur pada Tahun 2010 adalah sebesar 748.601 wisatawan. Sedangkan dilihat dari kontribusi pariwisata terhadap PDRB adalah sebesar 0,16 persen.

4.4.3 Potensi Perdagangan dan Perindustrian

Potensi perdagangan dan perindustrian dapat dilihat dari banyaknya pusat perdagangan dan tempat keramaian serta jumlah investasi yang ditanamkan di Kabupaten Cianjur. Menurut data dari BKPPMD Propinsi Jawa Barat pada Tahun 2010 tercatat ada 45 investor yang terdiri dari 4 investor berskala PMA dan 41 investor berskala PMDN. Jenis usaha yang berasal dari PMA adalah industri air minum kemasan 1 buah dan peternakan unggas sebanyak 3 buah. Sedangkan investasi yang berasal dari PMDN terdiri dari perumahan 1 buah, mini market 18 buah, pembangkit listrik tenaga mikro hidro PLTMH 8 buah, wisata alam kolam pancing dan kolam renang 1 buah, SPBE 2 buah, peternakan ayam 2 buah, pasar desa 1 buah pertokoan 2 buah, pabrik 2 buah, percontohan pertanian 1 buah, wisma 1 buah klinik rawat inap 1 buah, dan hotel dan restoran 1 buah. Total investasi yaitu sebesar Rp 530,5 Miliar dengan rincian PMA sebesar Rp 315 Miliar dan PMDN Rp 215,5 Miliar. Tabel 4.5 Total Investasi di Kabupaten Cianjur Tahun 2010 No Pemohon investor Jumlah Luas m2 Investasi Milyar Penyerapan Tenaga Kerja Orang 1 PMA 4 540 000 315 490 2 PMDN 41 732 871 215.50 3 918 Jumlah 45 1 272 871 530.50 4 408 Sumber : Kantor Pelayanan Izin Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Cianjur Peranan investasi terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Cianjur adalah sebsar 15.10 persen. Di bidang perdagangan, kontribusi perdagangan terhadap pembentukan PDRB total menunjukkan kenaikan setiap tahunnya. Dilihat dari output yang dihasilkan, peranan sektor perdagangan terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Cianjur relatif besar yaitu sebesar 27,55 pada tahun 2010 dengan pertumbuhan rata-rata yang cukup besar sekitar 6,01 untuk setiap tahunnya 2005-2010. Grafik berikut ini menunjukkan perkembangan nilai dan pertumbuhan PDRB sektor perdagangan. Sumber : RPJMD Kab. Cianjur Tahun 2011-2016 Gambar 4.3 Perkembangan Nilai PDRB Sektor Perdagangan Tahun 2005-2010 Rupiah Upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam upaya meningkatan peranan sektor perdagangan dalam perekonomian daerah diantaranya dengan melakukan pembinaan terhadap pelaku perdagangan baik pedagang formal maupun pedagang informal yang saat ini tercatat sebanyak 2146 pelaku pedagang. Upaya pembinaan yang telah dilakukan diantaranya melalui sosialisasi peraturan mengenai perdagangan, pelatihan kapasitas pelaku perdagangan dan lain-lain. Pembangunan bidang perindustrian di Kabupaten Cianjur ditandai oleh berkembangnya industri kecil dan menengah yang menjadi salah satu tumpuan perekonomian di Kabupaten Cianjur. Peningkatan peranan industri terutama untuk industri kecil dan menengah dapat dilihat dari kontribusinya terhadap pembentukan PDRB kabupaten Cianjur. Dilihat dari output yang dihasilkan, peranan sektor indutri terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Cianjur masih relatif kecil hanya sebesar 3,01 pada tahun 2010 namun menunjukkan pertumbuhan rata-rata yang cukup besar sekitar 6,45 untuk setiap tahunnya 2005-2010. Perkembangan PDRB sektor industri ini berasal dari sub sektor industri non migas yang didominasi oleh industri kecil dan menengah. - 500,000.00 1,000,000.00 1,500,000.00 2,000,000.00 2,500,000.00 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Tabel 4.6 Perkembangan Nilai PDRB Sektor Industri Kabupaten Cianjur Tahun 2005-2010 Tahun PDRB Total PDRB Sektor Industri Pertumbuhan Sektor Industri Kontribusi Terhadap PDRB Total 2005 6.820.520,45 177.707,03 2,61 2006 7.048.228,89 188.701,90 6,19 2,68 2007 7.342.965,05 201.434,96 6,75 2,74 2008 7.639.658,34 215.971,73 7,22 2,83 2009 7.939.506,85 220.101,76 1,91 2,77 2010 8.273.519,28 249.148,66 13,2 3,01 Sumber : BPS Kabupaten Cianjur, 2010 4.5 Kebijakan Pembangunan Daerah 4.5.1 Kebijakan Pembangunan Cianjur