Untuk mengetahui potensi ekonomi yang merupakan sektor basis dan non basis digunakan metode LQ. Sektor yang memiliki nilai LQ1 disebut sebagai
sektor basis yaitu suatu sektor yang keberadaannya pada suatu wilayah tertentu berhubungan langsung dengan permintaan dari luar. Bila besaran LQ1 disebut
sebagai sektor non basis yaitu sektor yang hanya melayani kebutuhan lokal. Dengan berkembangnya sektor basis diharapkan dapat membantu percepatan
pembangunan ekonomi lokal di suatu wilayah. Berdasarkan hasil perhitungan LQ di wilayah Pembangunan Cianjur Selatan,
maka dapat diketahui bahwa pada tahun 2008 sampai dengan 2011 terdapat empat sektor unggulan. Sektor-sektor tersebut adalah sektor pertanian, peternakan,
kehutanan, dan perikanan; pertambangan dan penggalian; industri pengolahan; perdagangan, hotel, dan restoran. Sektor-sektor basis ini berpotensi untuk
mengekspor komoditi yang dihasilkan ke luar wilayah. Sedangkan sektor lain yang memiliki LQ kurang dari satu merupakan sektor non basis sehingga hanya
mampu menghasilan komoditi untuk dipasarkan secara lokal untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya.
Tabel 7.3. Nilai Location Quotient LQ Wilayah Pembangunan Cianjur Selatan dan Peranan PDRB sektoral Wilayah Pembangunan Cianjur Selatan
terhadap Kabupten Cianjur Tahun 2007-2010.
Lapangan Usaha
Kontribusi PDRB LQ
2008 2009
2010 2011
2008 2009
2010 2011
1 Pertanian,
Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan
43.79 44.47
43.51 42.16
1.79 1.79
1.79 1.84
2 PertambanganPenggalian
0.13 0.12
0.12 0.12
1.09 1.11
1.21 1.18
3 Industri Pengolahan
2.83 2.78
2.82 2.93
1.12 1.13
1.15 1.11
4 Listrik, Gas, dan Air Bersih
0.79 0.79
0.82 0.85
0.08 0.07
0.07 0.07
5 Perdagangan,
Hotel, dan
Restoran 3.22
3.14 3.24
3.35 1.16
1.17 1.19
1.18
6 Pengangkutan
dan Komunikasi
26.42 26.30
26.96 27.72
0.24 0.24
0.24 0.24
7 Keuangan, PersewaanJasa
Perusahaan 7.53
7.50 7.38
7.57 0.20
0.21 0.22
0.22 8
Jasa-jasa 5.32
5.06 5.21
5.15 0.26
0.27 0.28
0.29 13.86
13.90 13.84
13.83
Sumber : Bappeda Kabupaten Cianjur diolah
Besarnya koefisien LQ dari sektor-sektor perekonomian tersebut dapat dilihat pada Tabel 7.3. Sektor pertanian dan sektor perdagangan menjadi sektor
basis sesuai dengan peran sektor sektor ptersebut dalam dominasi pembentukan PDRB wilayah Cianjur Selatan. Kontribusi sektor pertanian Cianjur Selatan
terhadap PDRB Cianjur selatan pada tahun 2011 adalah 42.16 persen sedangkan kontribusinya terhadap PDRB sektor pertanian Kabupaten Cianjur adalah 25.39
persen. Sementara sektor perdagangan, hotel, dan restoran memiliki kontibusi 3.35 persen terhadap PDRB Cianjur Selatan dan 3.36 persen terhadap PDRB
sektor perdagangan, hotel, dan restoran Kabupaten Cianjur. Sektor-sektor yang tidak termasuk ke dalam sektor basis, yaitu sektor
industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air minum, sektor pengangkutan dan komunikasi, dan sektor jasa-jasa. Sektor pengangkutan dan komunikasi tidak
termasuk ke dalam sektor basis meskipun sektor pengangkutan dan komunikasi merupakan sektor penyumbang kedua terbesar dalam PDRB Cianjur Selatan yaitu
sebesar 27.72 persen pada tahun 2011. Hal ini terjadi karena besarnya persentase sektor pengangkutan dan komunikasi di Wilayah Pembangunan Cianjur Tengah
dan Cianjur Utara dalam pembentukan PDRB Kabupaten Cianjur. Nilai PDRB dari sektor pengangkutan dan komunikasi di Wilayah Pembangunan Cianjur
Selatan pada tahun 2011 hanya berjumlah 2.98 persen dari PDRB sektor pengangkutan dan komunikasi di Kabupaten Cianjur dan 0.2 persen dari PDRB
Kabupaten Cianjur. Relatif kecilnya presentase industri angkutan dan komunikasi di wilayah Cianjur Selatan ini di dalam pembentukan PDRB Kabupaten Cianjur
menyebbkan sektor ini enjadi sektor bukan basis di Cianjur Selatan. Sektor pertanian merupakan sektor sektor yang memiliki nilai LQ terbesar
jika dibandingkan dengan nilai LQ sektor lainnya di Wilayah Pembangunan Cianjur Selatan. Nilai LQ sektor pertanian adalah sebesar 1.84 menunjukkan
bahwa derajat spesialisai Wilayah Pembangunan Cianjur Selatan dalam kontribusinya terhadap pendapatan sektor pertanian di Kabupaten Cianjur adalah
sebesar 1.84 kali lebih besar. Nilai LQ tersebut juga menunjukkan bahwa Cianjur Selatan sangat surplus dalam sektor pertanian sehingga memungkinkan untuk
mengekspor produk-produk pertanian ke daerah lain.
Berikutnya, sektor yang memiliki potensi pengembangan selain sektor pertanian adalah sektor pertambangan dan penggalian. Nilai LQ sektor
pertambangan dan penggalian adalah sebesar 1.18. Artinya, derajat spesialisasi wilayah Pembangunan Cianjur Selatan 1.18 kali lebih besar dalam kontribusinya
terhadap pendapatan sektor pertambangan dan penggalian di Kabupaten Cianjur. Sektor lain yang memiliki prospek pengembangan disamping sektor
pertambangan dan sektor pertanian adalah sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Nilai LQ pada tahun 2011 untuk sektor perdagangan, hotel, dan restoran
adalah sebesar 1.18. Dengan pengembangan sektor-sektor tersebut diharapkan dapat mendorong perekonomian lokal wilayah Cianjur Selatan dan Kabupaten
Cianjur. Pembangunan ekonomi lokal dapat dilakukan melalui pengembangan kegiatan basis ekonomi yang melibatkan pengembangan faktor endogen melalui
pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya alam lokal untuk membentuk lapangan pekerjaan baru yang mampu menstimulasi aktivitas perekonomian lokal.
VIII. PERUMUSAN ALTERNATIF STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI WILAYAH CIANJUR SELATAN