Tumbuhan penghasil pangan Tumbuhan obat

2.3.1 Tumbuhan penghasil pangan

Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia UU No. 7 Tahun 1996. Siswoyo et al. 2004 menyebutkan bagian tumbuhan yang dapat digunakan sebagai sumber pangan antara lain adalah buah, daun, umbut, batang, bunga, biji, getah, dan tubuh buah jamur. Salah satu bahan pangan adalah rempah sebagai bumbu. hasil penelitian Hasairin 1994 menyebutkan bahwa terdapat 29 jenis rempah yang digunakan oleh Suku Batak Angkola dan Mandailing sebagai bumbu masakan adatnya. Beberapa spesies tumbuhan yang digunakan diantaranya aren Arenga pinnata, asam galugur Garcinia macrophylla, bawang merah Allium cepa, bawang daun Allium odorum, dan cabe merah Capsicum annura.

2.3.2 Tumbuhan obat

Tumbuhan obat dapat berupa tanaman atau bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan obat tradisional, sebagai bahan baku obat prokusor, dan diekstraksi sebagai obat SK Menteri Kesehatan No.194SKMenkesIV1978. Dalam pemanfaatannya, tumbuhan obat terbagi dalam beberapa kelompok Zuhud et al. 1994, yaitu: 1. Tumbuhan obat tradisional, yaitu spesies tumbuhan yang diketahui atau dipercaya masyarakat mempunyai khasiat obat dan telah digunakan sebagai bahan baku obat tradisional. 2. Tumbuhan obat modern, yaitu spesies tumbuhan yang secara ilmiah telah dibuktikan mengandung senyawa atau bahan bioaktif dan penggunaannya dapat dipertanggungjawabkan secara medis. 3. Tumbuhan obat potensial, yaitu spesies tumbuhan yang diduga mengandung senyawa atau bahan bioaktif yang berkhasiat obat tetapi belum secara ilmiah atau penggunaannya sebagai bahan obat tradisional sulit ditelusuri. Obat bahan alam Indonesia terdiri atas tiga kelompok yaitu jamu, obat herbal, dan fitofarmaka. Jamu merupakan obat bahan alam yang belum teruji secara preklinis; obat herbal merupakan obat alam yang telah teruji secara preklinis; dan fitofarmaka merupakan obat bahan alam yang telah teruji secara preklinis dan klinis SK. Kepala BPOM No.HK.00.05.4.24112004.

2.3.3 Tumbuhan aromatik