Satu-satunya cara untuk memanfaatkan potensi ini adalah melalui penebangan. Meskipun pemanenan berupa penebangan di kawasan konservasi
seperti Tahura tidak diperbolehkan namun penggalian potensi ini tetap diperlukan baik untuk informasi bagi pendidikan dan penelitian maupun sumber bibit bagi
keperluan budidaya tanaman.
5.4.3.7 Tumbuhan penghasil anyaman, tali dan kerajinan tangan
Anyaman dan kerajinan tangan yang berbahan dasar tumbuhan dikenal di berbagai suku di Indonesia. Beberapa spesies yang berpotensi untuk digunakan
sebagai bahan anyaman, tali dan kerajinan tangan yang ditemukan di Tahura Pancoran Mas sebanyak empat spesies yaitu langkap Arenga obtusifolia,
paku hata
Lygodium circinatum, bambu tali Gigantochloa apus dan
Tetracera indica
.
Bambu tali Gigantochloa apus merupakan salah satu spesies yang sudah umum digunakan oleh masyarakat Gambar 18.
Gambar 18 Bambu tali Gigantochloa apus. Bambu tali banyak digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan
berbagai anyaman untuk peralatan rumahtangga dan tali. Di wilayah Jawa Barat pemanfaatan bambu khususnya bambu tali sudah sangat umum. Gubuk yang
terbuat dari bambu khas Jawa Barat biasa disebut saung sangat mudah ditemukan bahkan di perkotaan. Masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan Cagar Alam
Gunung Simpang memanfaatkan bambu tali dengan cara dianyam dan digunakan sebagai dinding rumah atau bilik Handayani 2010.
5.4.3.8 Tumbuhan penghasil kayu bakar
Berdasarkan hasil analisis vegetasi didapat sebanyak 7 spesies dari 6 famili yang berpotensi untuk digunakan sebagai kayu bakar Tabel 15. Seorang
pengumpul ranting ditemukan saat penelitian di Tahura Pancoran Mas. Ranting yang telah dikumpulkan digunakan untuk keperluan memasak dan sebagian dijual.
Tabel 15 Daftar spesies tumbuhan penghasil kayu bakar di Tahura Pancoran Mas
No Nama Ilmiah
Nama lokal Famili
1 Acacia mangium
Akasia Fabaceae
3 Cinnamomum iners
Ki teja Lauraceae
2 Gigantochloa apus
Bambu tali Poaceae
4 Gnetum gnemon
Melinjo Gnetaceae
5 Hibiscus tiliaceus
Waru lengis Malvaceae
6 Litsea umbellata
Kayu malau Lauraceae
7 Swietenia macrophylla
Mahoni daun lebar Meliaceae
Tidak kurang dari 1.5 milyar manusia di negara berkembang memenuhi 90 kebutuhan energi dengan memanfaatkan kayu dan arang. Di Indonesia, kayu
bakar biasa digunakan sebagai pengganti bahan bakar minyak maupun gas untuk keperluan memasak atau pun penghasil energi panas lainnya National Academy
of Sciences 1980. Hal tersebut tidak hanya terjadi di desa-desa atau masyarakat sekitar hutan, di perkotaan pun masih banyak pemanfaatan kayu bakar untuk
berbagai keperluan bahkan industri-industri rumahan masih banyak yang
memanfaatkan kayu bakar dalam proses produksinya. 5.4.3.9 Tumbuhan penghasil pestisida nabati
Pestisida nabati menurut Wiratno 2010 merupakan pestisida yang menggunakan senyawa sekunder tanaman sebagai bahan bakunya, beberapa
senyawa sekunder tersebut diantaranya eugenol, azadirachtin, geraniol, sitronelol, dan tanin. Potensi spesies tumbuhan yang dapat digunakan sebagai bahan
pestisida alami hanya ditemukan satu spesies di Tahura Pancoran Mas, yaitu pepaya Carica papaya.
Konno et al. 2004 menyebutkan bahwa enzim yang terkandung di dalam getah pepaya adalah kelompok enzim sistein protease seperti papain, ficin,
bromelain dan lain sebagainya yang sangat beracun bagi serangga pemakan tumbuhan. Pada umumnya daun pepaya adalah bagian yang digunakan oleh
masyarakat sebagai bahan baku dalam pembuatan pestisida nabati atau biopestisida.
5.4.3.10 Tumbuhan dengan kegunaan lainnya