Tumbuhan penghasil bahan bangunan Tumbuhan penghasil anyaman, tali dan kerajinan tangan

5.4.3.5 Tumbuhan penghasil pewarna alami

Spesies tumbuhan yang bermanfaat sebagai pewarna alami yang ditemukan di Tahura Pancoran Mas terdiri dari 7 spesies yang berasal dari 6 famili berbeda Tabel 13. Pemanfaatan tumbuhan sebagai pewarna alami sudah lama dilakukan di Indonesia. Heyne 1987 dalam bukunya menyebutkan beberapa jenis tumbuhan seperti Macaranga tanarius dan Terminalia Bellirica dapat digunakan sebagai pewarna alami. Tabel 13 Daftar spesies tumbuhan pewarna alami di Tahura Pancoran Mas No Nama ilmiah Nama lokal Manfaat 1 Arenga pinnata Aren Pewarna makanan 2 Archidendron jiringa Jengkol Pewarna hitam bahan anyaman 3 Arthocarpus heterophyllus Nangka Pewarna hijau muda 4 Capsicum anuum Cabai Pewarna makanan 5 Macaranga tanarius Makaranga Pewarna hitam bahan anyaman 6 Mangifera indica Mangga Pewarna kain 7 Terminalia bellirica Jaha kebo Pewarna alami dan penyamak Sumber: Heyne 1987 dan Lemmens dan Soetjipto 1999. Daun dari spesies tumbuhan Macaranga tanarius makaranga dapat digunakan untuk pewarna hitam pada bahan anyaman Heyne 1987. Sedangkan spesies Mangifera indica mangga dalam Lemmens dan Soetjipto 1999 disebutkan dapat digunakan sebagai pewarna alami dalam pewarnaan kain.

5.4.3.6 Tumbuhan penghasil bahan bangunan

Potensi tumbuhan penghasil bahan bangunan yang ada di kawasan Tahura Pancoran Mas cukup besar yaitu sebanyak 14 spesies dari 9 famili Lampiran 7. Beberapa spesies seperti Alstonia scholaris, Macaranga sp., Sandoricum koetjape, dan Arthocarpus elastica termasuk ke dalam kelompok komersial Lemmens et al. 2002. Bagian tumbuhan yang umum digunakan sebagai bahan bangunan adalah batang. Batang kayu dapat digunakan untuk konstruksi atap, kerangka bangunan, tiang pondasi, pintu, jendela, dan lainnya. Beberapa spesies tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan terdapat pada Tabel 14. Tabel 14 Daftar spesies tumbuhan penghasil bahan bangunan di Tahura Pancoran Mas No Nama ilmiah Nama lokal Famili 1 Acacia mangium Akasia Fabaceae 2 Sandoricum koetjape Kecapi Meliaceae 3 Swietenia macrophylla Mahoni daun lebar Meliaceae 4 Vitex quinata Kalipapa Verbenaceae 5 Xanthophyllum excelsum Kayu endog Polygalaceae Satu-satunya cara untuk memanfaatkan potensi ini adalah melalui penebangan. Meskipun pemanenan berupa penebangan di kawasan konservasi seperti Tahura tidak diperbolehkan namun penggalian potensi ini tetap diperlukan baik untuk informasi bagi pendidikan dan penelitian maupun sumber bibit bagi keperluan budidaya tanaman.

5.4.3.7 Tumbuhan penghasil anyaman, tali dan kerajinan tangan

Anyaman dan kerajinan tangan yang berbahan dasar tumbuhan dikenal di berbagai suku di Indonesia. Beberapa spesies yang berpotensi untuk digunakan sebagai bahan anyaman, tali dan kerajinan tangan yang ditemukan di Tahura Pancoran Mas sebanyak empat spesies yaitu langkap Arenga obtusifolia, paku hata Lygodium circinatum, bambu tali Gigantochloa apus dan Tetracera indica . Bambu tali Gigantochloa apus merupakan salah satu spesies yang sudah umum digunakan oleh masyarakat Gambar 18. Gambar 18 Bambu tali Gigantochloa apus. Bambu tali banyak digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan berbagai anyaman untuk peralatan rumahtangga dan tali. Di wilayah Jawa Barat pemanfaatan bambu khususnya bambu tali sudah sangat umum. Gubuk yang terbuat dari bambu khas Jawa Barat biasa disebut saung sangat mudah ditemukan bahkan di perkotaan. Masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan Cagar Alam Gunung Simpang memanfaatkan bambu tali dengan cara dianyam dan digunakan sebagai dinding rumah atau bilik Handayani 2010.

5.4.3.8 Tumbuhan penghasil kayu bakar