preklinis; dan fitofarmaka merupakan obat bahan alam yang telah teruji secara preklinis dan klinis SK. Kepala BPOM No.HK.00.05.4.24112004.
2.3.3 Tumbuhan aromatik
Tumbuhan penghasil aroma atau wangi-wangian yang juga disebut tumbuhan penghasil minyak atsiri memiliki ciri-ciri berbau dan aroma karena
fungsi utamanya adalah sebagai pengharum baik parfum, kosmetik, penyegar ruangan, sabun, pasta gigi, pemberi rasa pada makanan maupun produk rumah
lainnya Kartikawati 2004. Heyne 1987 menyebutkan tumbuhan yang dapat menghasilkan minyak
atsiri diantaranya spesies tumbuhan yang berasal dari beberapa famili seperti akar wangi Andropogon zizinoides dari famili Graminae, kayu manis Cinnamomum
burmanii dari famili Lauraceae, jahe Zingiber officinale dari famili Zingiberaceae, sirih Piper betle dari famili Piperaceae, cendana Santalum
album dari famili Santalaceae, dan lainnya.
2.3.4 Tumbuhan hias
Tumbuhan hias menurut Arafah 2005 merupakan tumbuhan yang memiliki nilai estetika keindahan yang menjadi komoditas holtikultura non-
pangan yang dalam kehidupan sehari-hari dibudidayakan untuk hiasan. Tumbuhan hias banyak dibudidayakan yang kemudian disebut dengan tanaman hias.
Departemen Pertanian mendefinisikan tanaman hias adalah tanaman yang mempunyai nilai keindahan baik karena bentuk, warna daun, tajuk maupun
bunganya, sering digunakan sebagai penghias pekarangan atau ruangan di rumah- rumah atau gedung perkantoran. Heyne 1987 menyebutkan beberapa spesies
tumbuhan dari famili Palmae, Graminae, Leguminosae, Sapindaceae, dan lainnya
dapat dimanfaatkan bagian biji atau buahnya untuk keperluan hiasan.
2.3.5 Tumbuhan penghasil bahan pewarna Menurut Lemmens dan Soetjipto 1999, pewarna nabati adalah bahan
pewarna yang berasal dari tumbuhan, bahan-bahan ini diekstrak dengan cara fermentasi, direbus, atau secara kimiawi. PROSEA dalam situs jejaring resminya
menyebutkan bahwa tumbuhan atau bagian tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pewarna baik untuk tekstil maupun batik.
Katz 2004 menyebutkan bagian tumbuhan yang dapat digunakan untuk bahan baku pewarna adalah akar, kulit batang, daun, arbei, biji, ranting, cabang
pohon, dan umbi akar. Masing-masing bagian tersebut dapat menghasilkan berbagai warna dengan ketajaman. Penggunaan yang tepat pada pewarna nabati
tahan terhadap sengatan matahari.
2.3.6 Tumbuhan tali-temali dan anyaman