Melalui Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No.276KPTS-II1999, fungsi Cagar Alam Depok dirubah menjadi Taman Hutan Raya.
Perubahan fungsi kawasan juga berakibat pada pengelolaan. Pada awalnya di tahun 1960, Cagar Alam Depok berada di dalam pengawasan Kebun Raya
Bogor. Tahun 1971 pengelolaan berpindah ke wilayah kerja sub BKSDA DKI Jakarta hingga pada tahun 1999 pengawasan secara langsung dibawah
Departemen Kehutanan RI dan pengelolaan diserahkan pada Pemda Provinsi Jawa Barat. Sesuai dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 107Kpts-II2003
Tentang Penyelenggaraan Tugas Pembantuan Pengelolaan Taman Hutan Raya oleh Gubernur atau BupatiWalikota maka tugas pembantuan pengelolaan Tahura
Pancoran Mas diserahkan kepada Walikota Depok. Saat ini, dikelola oleh Pemerintah Kota Depok khususnya Balai Lingkungan Hidup Kota Depok.
4.3 Aksesibilitas
Aksesibilitas menuju kawasan ini cukup mudah karena hanya berjarak ± 3 Km dari pusat Kota Depok. Perjalanan menuju Tahura Pancoran Mas dapat
ditempuh dengan beberapa rute, yaitu: 1. Perjalanan dapat ditempuh dengan menggunakan jasa angkutan kota dari
stasiun Depok maupun terminal Depok ke arah Pitara dan turun di Jalan Cagar Alam yang merupakan akses utama menuju kawasan, kemudian dapat
dilanjutkan dengan berjalan kaki maupun menggunakan alat transportasi becak dan ojek menuju Tahura.
2. Perjalanan menggunakan transportasi kereta api berhenti di stasiun kereta api Depok, kemudian berjalan kaki maupun dengan jasa becak atau ojek ke arah
Tahura. 3. Perjalanan menggunakan jasa angkutan kota dari terminal Depok dapat
menggunakan angkutan umum kemudian turun di stasiun Depok dan dilanjutkan dengan berjalan kaki, naik becak, atau pun ojek menuju lokasi.
4.4 Topografi dan Geologi
Kondisi topografi Kota Depok berupa dataran rendah bergelombang dengan kemiringan lereng yang landai menyebabkan masalah banjir di beberapa
wilayah, terutama kawasan cekungan antara beberapa sungai yang mengalir dari
selatan menuju utara: Kali Angke, Sungai Ciliwung, Sungai Pesanggrahan dan Kali Cikeas. Kawasan Tahura Pancoran Mas berada pada ketinggian 95 mdpl dan
memiliki topografi relatif datar hingga landai dengan kelerengan antara 0-8. Jenis tanah di kawasan ini adalah Latosol, sedangkan bebatuan didominasi batuan
Vulkanik Kwarter.
4.5 Iklim
Iklim secara umum di Taman Hutan Raya Pancoran Mas secara umum sama dengan iklim di daerah Kota Depok yaitu memiliki iklim Tipe A menurut
Schmidt Fergusson. Curah hujan rata-rata 2.629 mmtahun dengan suhu udara berkisar antara 22,5
⁰C - 33⁰C. Wilayah Depok termasuk dalam daerah beriklim tropis dengan perbedaan curah hujan yang cukup kecil dan dipengaruhi oleh iklim
musim. Secara umum musim kemarau antara bulan April-September dan musim hujan antara bulan Oktober-Maret.
4.6 Sosial Ekonomi dan Tingkat Pendidikan Masyarakat