15 IKEA merupakan home furnishings yang termasuk dalam jenis toko
ritel Department stores. Department stores merupakan toko eceran yang menjual  ragam  lini  produk  luas,  masing  -  masing  lini  dioperasikan
sebagai  departemen  terpisah.  IKEA  memiliki  18  departmen  yaitu departemen ruang keluarga, penyimpanan di ruang keluarga, ruang kerja,
ruang  makan,  dapur,  kamar  tidur,  lemari  pakaian  dan  penyimpanan, dunia  anak  IKEA,  IKEA  family,  pecah  belah  dan  peralatan  masak,
tekstil,  perlengkapan  tidur,  perlengkapan  kamar  mandi,  pengaturan  dan penyimpanan, lampu, karpet, dekorasi dinding dan cermin, dan dekorasi
rumah.
2. Experiential Marketing
a. Pengertian Experiential Marketing
Saat ini, konsumen menganggap fungsi  feature  benefit, kualitas produk dan citra merek sebagai suatu keharusan. Yang mereka inginkan
adalah produk, komunikasi dan  kampanye pemasaran  yang mempesona indra mereka, menyentuh hati dan mensimulasi  pikiran mereka. Mereka
menginginkan  produk,  komunikasi  dan  kampanye  yang  dapat menghubungkan ke dalam gaya hidup mereka dan juga yang memberikan
pengalaman. Schmitt, 1999:22. Experiential  marketing
adalah  merupakan  pendekatan  pemasaran yang  melibatkan  emosi  dan  perasaan  konsumen  dengan  menciptakan
pengalaman –  pengalaman  positif  yang  tidak  terlupakan  sehingga
16 konsumen mengkonsumsi dan fanatik terhadap produk tertentu Schmitt
dalam Novia, 2012:3. Experiential  marketing
merupakan  sebuah  pendekatan  dalam pemasaran  yang  sebenarnya  telah  dilakukan  sejak  jaman  dulu  hingga
sekarang oleh para pemasar. Pendekatan ini dinilai sangat efektif karena sejalan  dengan  perkembangan  jaman  dan  teknologi,  para  pemasar  lebih
menekankan  diferensiasi  produk  untuk  membedakan  produknya  dengan produk  kompetitor.  Dengan  adanya  experiential  marketing,  pelanggan
akan  mampu  membedakan  produk  dan  jasa  yang  satu  dengan  lainnya karena  mereka  dapat  merasakan  dan  memperoleh  pengalaman  secara
langsung melalui lima pendekatan sense, feel, think, act, dan relate baik sebelum maupun ketika mereka mengkonsumsi sebuah produk dan jasa.
Andraeni, 2007:3. Experiential  marketing
ialah  suatu  konsep  yang  menggabungkan elemen  emosi,  logika  dan  keseluruhan  proses  berpikir  lalu  kemudian
menghubungkannya  kepada  konsumen.  Tujuan  dari  Experiential Marketing
ialah  untuk  membangun  hubungan  dimana  konsumen merespon  produk  yang  ditawarkan  berdasarkan  emosi  dan  tingkat
pemikiran mereka. Tatum dalam Retno dkk, 2011:1110. Dari  definisi
–  definisi  tersebut  dapat  disimpulkan  bahwa experiential  marketing
merupakan  pendekatan  pemasaran  yang menggabungkan  elemen  emosi,  logika  dan  keseluruhan  proses  berpikir
lalu kemudian
menghubungkannya kepada
konsumen dengan
17 menciptakan  pengalaman
–  pengalaman  positif  yang  tidak  terlupakan sehingga konsumen mengkonsumsi dan fanatik terhadap produk tertentu.
b. Dimensi Experiential Marketing