Analisis Regresi Linier Berganda Koefisien Determinasi Adjusted R

48 Dalam penelitian ini menggunakan uji signifikan dua arah atau two tailed test , yaitu suatu uji yang mempunyai dua daerah penolakan H yaitu terletak di ujung sebelah kanan dan kiri. Dalam pengujian dua arah, biasa digunakan untuk tanda sama dengan = pada hipotesis nol dan tanda tidak sama dengan ≠ pada hipotesis alternatif. Tanda = dan ≠ ini tidak menunjukkan satu arah, sehingga pengujian dilakukan dua arah Suharyadi dan Purwanto S.K., 2009:88. Kriteria dalam uji parsial Uji t dapat dilihat sebagai berikut : 1 Uji hipotesis dengan membandingkan t hitung dengan t tabel a Apabila -t hitung -t tabel atau t hitung t tabel , maka H ditolak dan H a diterima, artinya variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. b Apabila -t hitung ≥ -t tabel atau t hitung ≤ t tabel , maka H diterima dan H a ditolak, artinya variabel independen secara parsial tidk mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. 2 Uji hipotesis berdasarkan signifikansi a Jika angka sig. 0,05, maka H diterima b Jika angka sig. 0,05, maka H ditolak

4. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen terikat dengan satu atau lebih variabel independen 49 variabel penjelas atau bebas, dengan tujuan untuk mengestimasi danatau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui Gujarati, 2003 dalam Ghozali , 2012:95. Formulasi untuk regresi linier berganda adalah sebagai berikut : Y = a + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + e Dimana : Y = Kepuasan Konsumen a = Konstanta β 1 , β 2 , β 3 = Koefisien Regresi X 1 = Experiential Marketing X 2 = Emotional Branding X 3 = Service Quality e = Standar Eror

5. Koefisien Determinasi Adjusted R

2 Menurut Ghozali 2012:97, koefisien determinasi Adjusted R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hal ini berarti nilai koefisien determinasi menunjukkan persentase pengaruh keseluruhan variabel independen Experiential Marketing, Emotional Branding, dan Service Quality terhadap nilai variabel dependen Kepuasan Konsumen. Jika pengaruh tidak mencapai 100 maka kekurangannya dijelaskan oleh variabel lain. Besarnya koefisien determinasi adalah sampai dengan 1 satu. Semakin mendekati nol, maka semakin kecil pengaruh semua variabel independen 50 terhadap nilai variabel dependen. Sedangkan apabila koefisien determinasi mendekati satu, maka semakin besar pengaruh seluruh variabel independen terhadap variabel dependen dan sebaliknya. 51

E. Operasional Variabel Penelitian Tabel 3.1

Operasional Variabel Penelitian VARIABEL DIMENSI INDIKATOR SKALA Experiential Marketing X 1 Bernd H. Schmitt 1999 dalam Rini 2009:16-17 Sense 1. Penglihatan 2. Perabaan 3. Pendengaran 4. Penciuman Likert Feel 5. Emosi kesenangan konsumen 6. Emosi kebanggan konsumen Think 7. Keterlibatan pemikiran konsumen dalam mengkonsumsi produkjasa 8. Perusahaan memikat konsumen dalam bentuk visual verbal konseptual Act 9. Pengaruh terhadap gaya hidup konsumen 10. Interaksi antar konsumen Relate 11. Self-improvement 12. Status sosio-ekonomi konsumen 13. Image Emotional Branding X 2 Marc Gobe, 2005: 36-37 Relationship 14. Perusahaan menghormati konsumen 15. Perusahaan mampu menjalin hubungan yang baik dengan konsumen Likert Sensorial Experience 16. Perusahaan memberikan pengalaman menyenangkan untuk konsumen 17. Terciptanya preferensi merek Imagination 18. Desain produk 19. Desain kemasan 20. Desain toko ritel Vision 21. Merek berkembang di pasar 22. Merek seimbang dengan kondisi pasar secara konsisten Tangibles 23. Fasilitas fisik yang menarik 24. Peralatan yang digunakan perusahaan cukup lengkap 25. Penampilan karyawan rapih

Dokumen yang terkait

PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, EMOTIONAL BRANDING, DAN BRAND TRUST TERHADAP BRAND LOYALTY

3 42 109

PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA MOBIL HONDA JAZZ DI YOGYAKARTA

0 3 9

PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA MOBIL HONDA JAZZ DI YOGYAKARTA

2 27 84

PENGARUH MARKETING STIMULI DAN SERVICE QUALITY TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN EFEKNYA PENGARUH MARKETING STIMULI DAN SERVICE QUALITY TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN EFEKNYA PADA WORD OF MOUTH (Studi Pada Konsumen Rumah Makan Baru di Yogyakarta).

1 5 15

PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA KOMPONENEMOTIONAL BRANDING STARBUCKS COFFEE PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA KOMPONEN EMOTIONAL BRANDING STARBUCKS COFFEE TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN (Studi Eksplanatif Kuantitatif Pengaruh Sikap Konsumen pada Komponen Emotional B

0 2 13

PENDAHULUAN PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA KOMPONEN EMOTIONAL BRANDING STARBUCKS COFFEE TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN (Studi Eksplanatif Kuantitatif Pengaruh Sikap Konsumen pada Komponen Emotional Branding terhadap Loyalitas Konsumen Starbucks Coffee Plaza Am

0 2 49

KESIMPULAN DAN SARAN PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA KOMPONEN EMOTIONAL BRANDING STARBUCKS COFFEE TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN (Studi Eksplanatif Kuantitatif Pengaruh Sikap Konsumen pada Komponen Emotional Branding terhadap Loyalitas Konsumen Starbucks Coffee

0 3 33

Pengaruh Experiential Marketing terhadap Loyalitas Konsumen.

1 5 22

Pengaruh Experiential Marketing, Emotional Branding, dan Variety Seeking terhadap Perilaku Brand Switching Konsumen Giggle Box.

2 11 29

ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI RESTORAN HANAMASA GUBENG SURABAYA.

1 3 72