Latar Belakang Masalah Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Dalam Meningkatkan Status Ekonomi Keluarga Miskin

Desa Bab I Pasal 4 Poin h yang menyatakan bahwa dalam pengaturan Desa bertujuan untuk memajukan perekonomian masyarakat serta mengatasi kesenjangan pembangunan nasional. Kemajuan ekonomi dan kesetaraan pembangunan dapat diatasi dengan salah satu Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan PNPM-MP yakni program simpan pinjam perempuan diharapkan dapat membantu masyarakat untuk memperoleh modal dalam mengembangkan usahanya. Melalui program PNPM Mandiri Perdesaan ini juga diharapkan nantinya masyarakat mampu belajar mengembangkan usaha yang produktif demi memenuhi kebutuhan rumah tangganya sendiri dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat lain di sekitar mereka. Hal ini sejalan pula dengan Undang Undang Kesejahteraan Sosial dalam Bab III tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial bagian keempat, Pemberdayaan Sosial, pasal 12 ayat 2e tentang Pemberian Bantuan Usaha. 6 Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM di Kecamatan Rajeg mempunyai kegiatan pengelolaan dana bergulir menjadi salah satu kegiatan yang memberikan kemudahan bagi rumah tangga miskin untuk mendapatkan permodalan dan meningkatkan usaha ekonomi. Pengelolaan dana bergulir adalah seluruh dana program yang bersifat pinjam dari Unit Pengelola Kegiatan UPK yang digunakan oleh masyarakat untuk mendanai kegiatan ekonomi masyarakat yang disalurkan melalui kelompok-kelompok masyarakat yaitu kelompok Usaha Ekonomi Produktif UEP dan kelompok 6 Adi Fachrudin, Pengantar Kesejahteraan Sosial Bandung: Refika Aditama, 2012. h. 124. Simpan Pinjam Perempuan SPP. Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan SPP adalah kegiatan yang dilakukan oleh kelompok perempuan dengan aktivitaskegiatan pengelolaan dana simpanan dan pengelolaan dana pinjaman. Secara umum kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi kegiatan simpan pinjam Perdesaan, kemudahan akses pendanaan usaha skala mikro, pemenuhan kebutuhan pendanaan sosial dasar, dan memperkuat kelembagaan kegiatan kaum perempuan. Program SPP di Kecamatan Rajeg ini telah mencapai 288 kelompok yang berasal dari 13 DesaKelurahan yaitu 12 Desa dan 1 Kelurahan di Kecamatan Rajeg. Program SPP ini terbentuk dalam kelompok yang terdiri dari 6-10 anggota perempuan berasal dari DesaKelurahan yang sama. PNPM Kecamatan Rajeg memberikan pinjaman mulai dari Rp. 500.000,- s.d Rp. 5000.000,- pinjaman diberikan secara bertahap jika kelompok SPP memenuhi kebijakan yang ditentukan oleh PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Rajeg. 7 Beberapa prestasi pun pernah diperoleh PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Rajeg yaitu juara I administrasi dan peminjaman terbaik se- Kabupaten Tangerang tahun 2012, juara II administrasi dan peminjaman terbaik se-Provinsi Banten 2007 dan menjadi lokasi studi banding PNPM Mandiri Perdesaan dalam kunjungan studi banding se-Indonesia tahun 2008. 8 Namun pelaksanaan program Simpan Pinjam Perempuan SPP yang dilaksanakan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan 7 Wawancara Pribadi dengan Asnawari, Tangerang, 18 Januari 2016. 8 Wawancara Pribadi dengan Abdul Hasan , Tangerang, 19 Januari 2016. PNPM-MP, tidak berjalan dengan mulus ada beberapa permasalahan yang sering muncul di antaranya masih ada anggota kelompok SPP yang kabur sehingga proses pembayaran tidak berjalan lancar, PNPM Mandiri Kecamatan Rajeg masih kesulitan dalam mengelola kelompok SPP jika terjadi konflik kelompok, pembinaan kelompok dan pemberian dalam memfasilitasi kelompok SPP karena tidak adanya pekerja profesional dalam bidang sosial. 9 Dalam istilah umum, Pinjaman dapat diartikan sebagai penyaluran dana kepada masyarakat. 10 Penyaluran dana kepada masyarakat dengan arti menyalurkan dana tidak dengan cuma-cuma layaknya bantuan hibah. Penyaluran dana yang harus dikembalikan lagi oleh masyarakat kepada pengelola dengan kesepakatan bersama. Pinjam meminjam „Ariyah menurut istilah syariat islam adalah akad atau perjanjian yang berupa pemberian manfaat dari suatu benda yang halal dari seseorang kepada orang lain tanpa adanya imbalan dengan tidak mengurangi ataupun merubah barang tersebut dan nantinya akan dikembalikan lagi setelah diambil manfaatnya. 11 Sebagaimana yang dijelaskan dalam surah al- Maidah5: 2 berikut: تو ن ٰو ۡدعۡلٱو مۡث ۡۡٱ لع ْا نواعت َو ٰۖ ۡقَتلٱو ِربۡلٱ لع ْا نواع 9 Wawancara Pribadi dengan Arief Subrowi, Tangerang, 20 Januari 2016. 10 Kasmir,kewirausahaan, Jakarta: Pt Rajagrafindo, 2006. h. 122. 11 H. Sulajman Rasyid, Fiqih Islam Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2014 cet ke-62. h. 322. Artinya: “Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan janganlah tolong menolong berbuat dosa dan permusuhan. 12 Esensi yang dapat diambil dari pinjam meminjam adalah bertujuan untuk tolong menolong di antara sesama manusia. Dalam hal pinjam meminjam adalah tolong menolong melalui dan dengan cara meminjamkan suatu benda yang halal untuk diambil manfaatnya. Oleh karena itu, kegiatan simpan pinjam merupakan kegiatan yang baik dapat membantu dalam pengentasan kemiskinan melalui bentuk peminjaman modal dan juga bernilai ibadah di dalam agama. Akan tetapi walaupun pelaksanaan program simpan pinjam telah berlangsung lama sejak tahun 2007 lalu dalam pemberian modal usaha, pada kenyataannya hingga saat ini sebagian besar masyarakat Rajeg, terutama Rumah Tangga Miskin RTM masih merupakan masyarakat yang tertinggal dibandingkan dengan kelompok masyarakat lainnya. Melihat pada kondisi tersebut maka dirasakannya penting untuk melakukan penelitian “Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan dalam Meningkatkan Status Ekonomi Keluarga Miskin di Kecamatan Rajeg”. Hal ini dikarenakan program simpan pinjam merupakan suatu bentuk implementasi pemerintah dalam pemberdayaan ekonomi formal yang terus dikembangkan dan diperuntukkan bagi rumah tangga miskin itu sendiri. Penelitian ini penting untuk dilakukan karena selain belum banyak yang 12 Departemen Agama, “Al-Quran dan Terjemah”Jakarta: Kementrian Agama Republik Indonesia, 2012. diteliti, hasil penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan tambahan informasi tentang implementasi PNPM-MP di Perdesaan.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

a. Pembatasan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis akan melakukan penelitian yang berfokus pada Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Kelompok Simpan Pinjam Perempuan Dalam Meningkatkan Status Ekonomi Keluarga Miskin di Kecamatan Rajeg, dan penelitian ini berfokus pada bagaimana perkembangan masyarakat sebelum dan setelah mengikuti program simpan pinjam di PNPM-MP Kecamatan Rajeg.

b. Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang peneliti paparkan di atas, peneliti membatasi permasalahan ke dalam perumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan PNPM-MP dalam Kelompok Simpan Pinjam di Kecamatan Rajeg? 2. Apakah Manfaat Pelaksanaan Kelompok Simpan Pinjam dalam meningkatkan status ekonomi keluarga miskin di Kecamatan Rajeg?

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian a.

Tujuan Penelitian 1. Untuk menggambarkan pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan Kelompok Simpan- Pinjam Perempuan PNPM-MD KSPP di Kecamatan Rajeg. 2. Untuk menjelaskan manfaat pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan PNPM-MP dalam meningkatkan status ekonomi keluarga miskin di Kecamatan Rajeg.

b. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh bagi beberapa pihak dari penelitian mengenai Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat dalam Meningkatkan Status Ekonomi Keluarga Miskin di Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang sebagai tindak lanjut dari apa yang telah dirumuskan dalam tujuan penelitian. Adapun manfaat penelitian tersebut yaitu: 1. Manfaat Teoritis 1 Dapat menambah pengetahuan, pengalaman dan pemahaman terhadap permasalahan yang diteliti. 2 Untuk membentuk pola pikir yang dinamis serta untuk mengetahui kemampuan peneliti dalam menerapkan ilmu yang diperoleh. 3 Dapat digunakan sebagai karya ilmiah dalam perkembangan ilmu pengetahuan. 2. Manfaat Praktis 1 Dapat memberikan jawaban terhadap permasalahan yang diteliti. 2 Dapat memberi masukan bagi para pihak yang berkepentingan dan referensi bagi penelitian berikutnya.

D. Metodologi Penelitian 1.

Tempat dan Waktu Penelitian a Tempat Penelitian Lokasi penelitian mengambil di Kecamatan Rajeg. Disana peneliti melakukan penelitian untuk mendapatkan informasi dari pengurus PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Rajeg dengan observasi terlebih dahulu, wawancara langsung dan untuk mendapatkan data tertulis seperti dokumen dan data-data yang mendukung penelitian, untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan simpan pinjam PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Rajeg serta untuk mendapatkan bagaimana respon masyarakat setempat tentang pengelolaan simpan pinjam PNPM tersebut, peneliti dalam hal ini melakukan wawancara dengan warga dan mencatat data yang di dapat dari pengelola PNPM tersebut. Alasan penulis memilih lokasi penelitian di PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Rajeg sudah banyak memiliki pengalaman dan prestasi yang diraih. Selain itu juga, PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Rajeg sendiri sudah berdiri selama 12 tahun, yaitu semenjak tahun 2004 melalui progam PPK. Namun peresmiannya menjadi PNPM Mandiri Perdesaan pada tahun 2007. b Waktu Penelitian Waktu penelitian dilakukan pada bulan April 2016 hingga Mei 2016.

2. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan penemuan- penemuan yang tidak dapat diperoleh dengan menggunakan prosedur- prosedur statistik atau cara-cara lain dari pengukuran. Miles dan Hubermen sebagaimana yang dikutip oleh Lexy j Moelong, penelitian kualitatif secara umum bisa digunakan untuk penelitian tentang kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku, aktivitas sosial, dan lain-lain. Laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut mungkin berasal dari naskah

Dokumen yang terkait

Efektivitas Pemberdayaan Masyarakat Miskin Melalui Program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni Oleh Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kabupaten Nias Barat

5 117 182

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Kampung Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhan Batu

0 57 124

Analisis Dampak Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Peningkatan Pendapatan Dalam Pengembangan Ekonomi Lokal Di Kabupaten Asahan

4 55 137

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) mandiri Pedesaan terhadap Pembangunan Desa di desa Suka Damai.

12 108 132

Sosialisasi Pemanfaatan Fasilitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan (Study Deskriptif di Desa Purbadolok, Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbanghasundutan)

4 63 111

Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Pengembangan Sosio-Ekonomi Dan Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir

0 50 160

Partisipasi Masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Nasional (PNPM) Mandiri Perdesaan (Studi Deskriftif di Kelurahan Aek Simotung, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara)

0 62 148

Partisipasi Masyarakat Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP)Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

4 84 264

Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) (Studi Kasus di Desa Sitio II Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 46 125

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 55 76