Feminisme dan Gender Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Dalam Meningkatkan Status Ekonomi Keluarga Miskin

C. Metode Pemberdayaan PNPM Mandiri Perdesaan dalam Kegiatan

Simpan Pinjam Perempuan Metode pemberdayaan yang dilakukan oleh PNPM dalam program simpan pinjam dapat dilihat melalui mekanisme pengelolaan kegiatan. 59 Mekanisme tetap mengacu pada alur kegiatan PNPM-MP dalam tahapan sebagai berikut: 1 Musyawarah Antar Desa MAD Sosialisasi Dalam MAD Sosialisasi dilakukan sosialisasi Ketentuan dan Persyaratan untuk kegiatan SPP, sehingga pelaku-pelaku tingkat desa memahami adanya kegiatan SPP dan dapat memanfaatkannya. 60 2 Musyawarah Desa Musdes Sosialisasi Musdes Sosialisasi dilakukan sosialisasi Ketentuan dan Persyaratan untuk kegiatan SPP ditingkat desa sehingga pelaku-pelaku tingkat desa memahami adanya kegiatan SPP serta melakukan proses lanjutan. 59 Departemen Dalam Negeri dan Ditjen Pemberdayaan Masyarakat Daerah DEPDAGRI PMD Petunjuk Teknis Operasional Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan,Jakarta: DEPDAGRI PMD, 2008, h. 17. 60 Ibid., h. 19. 3 Musyawarah Dusun Proses identifikasi kelompok melalui musyawarah di dusun dengan proses sebagai berikut: a. Identifikasi kelompok sesuai dengan ketentuan tersebut di atas termasuk kondisi anggota. b. Kader melakukan identifikasi perkembangan kelompok SPP kemudian melakukan kategorisasi kelompok yang terdiri dari Kelompok Pemula, Kelompok Berkembang dan Kelompok Siap. Proses kategoriasi kelompok mengacu pada ketentuan kategori perkembangan kelompok. c. Menyiapkan daftar pemanfaat setiap kelompok beserta jumlah kebutuhan. d. Hasil musyawarah dusun dituangkan dalam berita acara dilampiri: Daftar kelompok yang diidentifikasi, kelompok SPP dengan daftar pemanfaat yang diusulkan, peta sosial dan peta RTM, serta rekap kebutuhan pemanfaat. 4 Musyawarah Desa dan Musyawarah Khusus Perempuan MKP Hasil tahapan seleksi di tingkat desa adalah: a Penentuan usulan desa adalah proses penentuan keputusan usulan desa yang akan dikompetisikan di tingkat kecamatan. b Penulisan usulan kelompok adalah tahapan yang menghasilkan proposal kelompok yang akan dikompetisikan di tingkat kecamatan. c Dalam penulisan usulan SPP paling tidak harus memuat hal sekilas kondisi kelompok SPP. d Gambaran usaha dan rencana yang menjelaskan: • Kondisi Anggota • Kondisi Permodalan • Kualitas Pinjaman • Kondisi Operasional e Rencana usaha dalam satu tahun yang akan datang. f Perhitungan rencana kebutuhan dana g Daftar calon pemanfaat untuk dana yang diusulkan dilengkapi dengan peta sosial dan peta RTM. 61 5 Verifikasi Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses verifikasi kegiatan SPP adalah: 62 1. Penetapan Formulir Verifikasi Penetapan formulir verifikasi merupakan proses penyesuaian dengan contoh format formulir yang telah tersedia. Contoh format formulir masih harus disesuaikan dengan kondisi lokal namun tidak mengurangi prinsip dasar penilaian dengan model CAMEL Capital, Assets, Management, Earning and Liquidity yaitu penilaian tentang permodalan, kualitas pinjaman, manajemen, pendapatan, dan likuiditas. 61 Ibid., h. 24. 62 Ibid., h. 25. 2. Proses Pelaksanaan Verifikasi Verifikasi kelompok SPP mencakup beberapa hal sebagai berikut: • Pengalaman Kegiatan • Persyaratan Kelompok 3. Kondisi Kegiatan Simpan Pinjam, dengan penilaian yaitu: Permodalan, Kualitas Pinjaman, Administrasi dan Pengelolaan, Pendapatan, Likuiditas atau pendanaan jangka pendek, Penilaian khusus rencana kegiatan, Penilaian calon pemanfaat apakah sesuai dengan hasil pemetaan RTM dan kategorisasi tingkat perkembangan kelompok. 6 Musyawarah Antar Desa MAD Prioritas Usulan Tahapan ini merupakan tahapan evaluasi akhir dengan model kompetisi dengan mempertimbangkan hasil verifikasi. Prioritas penilaian ditekankan pada kelompok yang lebih mengutamakan calon pemanfaat kategori RTM. Dalam tahapan ini menilai usulan-usulan kelompok yang tergabung dalam paket usulan desa. Penilaian dilakukan dengan basis usulan kelompok sehingga jika ada kelompok yang tidak layak maka tidak secara otomatis menggugurkan paket usulan desa tersebut, kelompok yang dianggap layak tetap mendapatkan pendanaan. 63 63 Ibid., h. 27.

Dokumen yang terkait

Efektivitas Pemberdayaan Masyarakat Miskin Melalui Program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni Oleh Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kabupaten Nias Barat

5 117 182

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Kampung Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhan Batu

0 57 124

Analisis Dampak Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Peningkatan Pendapatan Dalam Pengembangan Ekonomi Lokal Di Kabupaten Asahan

4 55 137

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) mandiri Pedesaan terhadap Pembangunan Desa di desa Suka Damai.

12 108 132

Sosialisasi Pemanfaatan Fasilitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan (Study Deskriptif di Desa Purbadolok, Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbanghasundutan)

4 63 111

Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Pengembangan Sosio-Ekonomi Dan Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir

0 50 160

Partisipasi Masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Nasional (PNPM) Mandiri Perdesaan (Studi Deskriftif di Kelurahan Aek Simotung, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara)

0 62 148

Partisipasi Masyarakat Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP)Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

4 84 264

Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) (Studi Kasus di Desa Sitio II Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 46 125

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 55 76