a Kelompok SPP melakukan angsuran setiap bulan selama 12
bulan. Kelompok diberikan pola jadwal yaitu: hanya dengan
membayar jasa pinjaman sebesar 18 dan Kelompok bebas menerapkan jadwal angsuran kepada pemanfaat harian,
mingguan, atau bulanan dan biasanya bulanan kelompok menyetorkan.
87
8. Ketentuan Pendanaan SPP
Ketentuan pendanaan mengacu pada ADART, aturan perguliran dan Standar Operasional Kegiatan SOP UPK yang telah
disepakati. Ketentuan pendanaan dalam pengelolaan dana pinjaman SPP minimal harus memuat hal-hal berikut:
a Tidak diperbolehkan memberikan pinjaman secara individu.
b Kelompok yang didanai meliputi kelompok simpan pinjam dan
kelompok usaha bersama, Kelompok aneka usaha dengan pemanfaatan RTM.
c Kelompok peminjam dana harus mempunyai kategori kelompok
berkembang atau siap. d
Kegiatan verifikasi dilakukan sesuai dengan jenis kelompok. e
Adanya perjanjian pinjaman antara UPK dan kelompok. f
Jadwal angsuran disesuaikan dengan fungsi kelompok dan siklus usahanya.
87
ADART PNPM Mandiri Perdesaan. h. 4.
g Pembebanan jasa pinjaman sesuai dengan bunga pasar pinjaman
di wilayah masing-masing.
88
9. Pengawasan kelompok SPP
Untuk melakukan pengawasan terhadap kelompok SPP, maka tiap kelompok diwajibkan memberi laporan kepada UPK secara rutin
dan teratur untuk kemudian disusun menjadi laporan-laporan sebagai berikut:
89
1 Laporan Perkembangan Pinjaman
Tujuan laporan perkembangan pinjaman adalah untuk mengetahui perkembangan kegiatan pinjaman dari kelompok SPP per
bulan. Indikator utama yang dapat dihasilkan secara langsung dari laporan ini adalah saldo pinjaman, tingkat pengembalian pinjaman,
dan jumlah tunggakan. Dengan demikian laporan ini menunjukkan hasil kegiatan pinjaman SPP.
2 Laporan kolektibilitas pinjaman
Tujuan laporan kolektibilitas pinjaman adalah untuk mengetahui risiko pinjaman bukan berdasarkan risiko tunggakan
tetapi risiko pinjaman basis kelompok, sehingga dapat dikatakan
88
Departemen Dalam Negeri dan Ditjen Pemberdayaan Masyarakat Daerah DEPDAGRI PMD Petunjuk Teknis Operasional Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
Perdesaan,Jakarta: DEPDAGRI PMD, 2008, h. 38.
89
Departemen Dalam Negeri dan Ditjen Pemberdayaan Masyarakat Daerah DEPDAGRI PMD Petunjuk Teknis Operasional Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
Perdesaan,Jakarta: DEPDAGRI PMD, 2008, h. 40.