Metode Pemberdayaan PNPM Mandiri Perdesaan dalam Kegiatan

2. Proses Pelaksanaan Verifikasi Verifikasi kelompok SPP mencakup beberapa hal sebagai berikut: • Pengalaman Kegiatan • Persyaratan Kelompok 3. Kondisi Kegiatan Simpan Pinjam, dengan penilaian yaitu: Permodalan, Kualitas Pinjaman, Administrasi dan Pengelolaan, Pendapatan, Likuiditas atau pendanaan jangka pendek, Penilaian khusus rencana kegiatan, Penilaian calon pemanfaat apakah sesuai dengan hasil pemetaan RTM dan kategorisasi tingkat perkembangan kelompok. 6 Musyawarah Antar Desa MAD Prioritas Usulan Tahapan ini merupakan tahapan evaluasi akhir dengan model kompetisi dengan mempertimbangkan hasil verifikasi. Prioritas penilaian ditekankan pada kelompok yang lebih mengutamakan calon pemanfaat kategori RTM. Dalam tahapan ini menilai usulan-usulan kelompok yang tergabung dalam paket usulan desa. Penilaian dilakukan dengan basis usulan kelompok sehingga jika ada kelompok yang tidak layak maka tidak secara otomatis menggugurkan paket usulan desa tersebut, kelompok yang dianggap layak tetap mendapatkan pendanaan. 63 63 Ibid., h. 27. Perankingan dilakukan pada seluruh kelompok SPP tanpa memperhatikan asal desanya, sehingga ranking prioritas yang diperoleh merupakan ranking kelompok bukan ranking paket usulan desa atau desa. Hasil perankingan SPP sudah dapat menunjukkan kebutuhan pendanaan BLM untuk kegiatan SPP sehingga sudah dapat ditentukan kelompok-kelompok layak yang akan didanai dari BLM. Untuk kelompok yang layak dan akan didanai BLM tahap selanjutnya adalah melakukan penyempurnaan dokumen usulan misalnya: KTP, Perjanjian Pinjaman, dan sebagainya. 7 Musyawarah Antar Desa MAD Penetapan Usulan Pada tahapan ini keputusan pendanaan mencakup Penentuan pendanaan usulan dengan menentukan kelompok kelompok yang telah memenuhi syarat perankingan dapat didanai dengan dana BLM PNPM. Dalam MAD penetapan usulan ini dimungkinkan adanya mundurnya kelompok yang akan didanai sesuai dengan MAD Prioritas Usulan sehingga ranking selanjutnya yang akan menerima, jika terjadi tidak sama jumlah kebutuhan pada kelomok terakhir maka agar diputuskan melalui musyawarah. Bagi kecamatan yang telah mengelola dana bergulir PNPM-MP maka pada MAD ini dapat juga dilakukan proses MAD perguliran. 64 64 Ibid., h. 27. BAB III GAMBARAN UMUM LEMBAGA

A. Sejarah PNPM Mandiri Perdesaan PNPM-MP Kecamatan Rajeg

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan merupakan program pemerintah di era presiden Susilo Bambang Yudhoyono SBY melalui Ditjen Pengembangan Masyarakat Daerah dan Departemen Dalam Negeri. Awal mula PNPM Mandiri Perdesaan berdiri melalui Program Pengembangan Kecamatan PPK pada tahun 2004. Program PPK dengan Tujuan Pokok mempercepat penanggulangan kemiskinan ini menitik beratkan pada usaha meningkatkan kemandirian masyarakat sehingga tujuan pokoknya dapat tercapai jika kapasitas masyarakat meningkat melalui pelatihan serta penyediaan sarana pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pinjaman bergulir SPP dan EUP serta beasiswa untuk siswa anggota Rumah Tangga miskin. Hal tersebut disampaikan oleh Pak Rasim sebagai berikut: “PNPM Kecamatan Rajeg ialah program pemerintah yang terbentuk pada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2004 melalui program PPK dengan tujuan utamanya mengatasi kemiskinan di Indonesia. Program PPK punya beberapa program diantaranya program sarana pendidikan, kesehatan, saran a dan prasarana dan pinjaman bergulir.” 65 Setelah berjalan satu tahun, pada tahun 2005 PPK mengalami perubahan dengan berganti nama menjadi Unit Pengelola Kegiatan UPK dengan tujuan pokok yang sama. Penyempurnaan program PPK terus dilakukan oleh Pemerintah. Pada 1 September 2006 Program Pengembangan Kecamatan PPK di rubah menjadi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat, dan terakhir pada tanggal 30 April 2007 disempurnakan menjadi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri PNPM Mandiri yang mengadopsi mekanisme dan skema program PPK. Sesuai pernyataan Pak Rasim sebagai berikut: “Setelah berjalan kira-kira setahun, tahun 2005 PPK mengalami perubahan yakni nama PPK berubah jadi UPK. Kemudian pada 1 September 2006, PPK berubah lagi namanya jadi PNPM kemudian disahkan 30 April 2007 jadi PNPM Mandiri Perdesaan.” 66 Pada akhir program PNPM-PPK berdasarkan surat Ditjen Pengembangan Masyarakat Desa dan Departemen dalam negeri tentang Pelestarian Asset PPK, pada tahun 2008 PNPM Kecamatan Rajeg menginisiasi terbentuknya Badan Kerja sama Antar Desa BKAD dengan misi utama melestarikan asset PPK. BKAD adalah lembaga yang dibentuk untuk mengelola kegiatan-kegiatan dalam usaha melestarikan asset Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM. Sampai 65 Wawancara Pribadi dengan Rasim AR, Tangerang, 17 April 2016. 66 Wawancara Pribadi dengan Rasim AR, Tangerang, 16 April 2016. saat ini PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Rajeg berjalan dengan bantuan BKAD dalam pelestarian assetnya. Sesuai dengan pernyataan Pak Rasim sebagai berikut: “Pada tahun 2008, PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Rajeg mengalami perkembangan. PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Rajeg, membentuk Badan Kerjasama Antar Desa sesuai surat Ditjen PMD untuk melestarikan Asset PPK.” 67

B. Visi dan Misi PNPM-MP

Visi PNPM-MP adalah tercapainya kesejahteraan dan kemandirian masyarakat miskin perdesaan. Kesejahteraan berarti terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat. Kemandirian berarti mampu mengorganisir diri untuk memobilisasi sumber daya yang ada di lingkungannya, mampu mengakses sumber daya di luar lingkungannya, serta mengelola sumber daya tersebut untuk mengatasi masalah kemiskinan. Dan misi PNPM-MP adalah: 1 Peningkatan kapasitas masyarakat dan kelembagaannya; 2 Pelembagaan sistem pembangunan partisipatif; 3 Pengefektifan fungsi dan peran pemerintahan lokal; 4 Peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana sarana sosial dasar dan ekonomi masyarakat; 5 Pengembangan jaringan kemitraan dalam pembangunan. 68 67 Wawancara Pribadi dengan Rasim AR, Tangerang, 16 April 2016. 68 Departemen Dalam Negeri dan Ditjen Pemberdayaan Masyarakat Daerah DEPDAGRI PMD Petunjuk Teknis Operasional Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan,Jakarta: DEPDAGRI PMD, 2008, h. 2.

C. Struktur Kepengurusan PNPM-MP

Kepala UPK : Abdul Hasan, SE. Bendahara : Hotipah, S.Pd. Sekretaris : Asnawati. Staff Kepegawaian : Arif Subrowi. 69

D. Prinsip Pokok PNPM-MP

Dalam pelaksanaannya, PNPM-MP menekankan prinsip-prinsip pokok Si KOMPAK, yang terdiri dari: 70 1 Transparansi dan Akuntabel, yaitu masyarakat harus memiliki akses yang memadai terhadap segala informasi dan proses pengambilan keputusan. 2 Desentralisasi, yaitu kewenangan pengelolaan kegiatan pembangunan sektoral dan kewilayahan di limpahkan kepada Pemerintah Daerah atau masyarakat, sesuai dengan kapasitasnya. 3 Keberpihakan pada orang miskin, yaitu semua kegiatan yang dilaksanakan mengutamakan kepentingan dan kebutuhan masyarakat miskin dan kelompok masyarakat yang kurang beruntung. 4 Otonomi, yaitu masyarakat diberi kewenangan secara mandiri untuk berpartisipasi dalam menentukan dan mengelola kegiatan pembangunan secara swakelola. 69 Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Kecamatan Rajeg, “ Lembar Pertanggungjawaban UPK 2015” Tangerang: PNPM-MP, 2015, h. 4. 70 Departemen Dalam Negeri dan Ditjen Pemberdayaan Masyarakat Daerah DEPDAGRI PMD Petunjuk Teknis Operasional Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan,Jakarta: DEPDAGRI PMD, 2008, h. 3.

Dokumen yang terkait

Efektivitas Pemberdayaan Masyarakat Miskin Melalui Program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni Oleh Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kabupaten Nias Barat

5 117 182

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Kampung Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhan Batu

0 57 124

Analisis Dampak Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Peningkatan Pendapatan Dalam Pengembangan Ekonomi Lokal Di Kabupaten Asahan

4 55 137

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) mandiri Pedesaan terhadap Pembangunan Desa di desa Suka Damai.

12 108 132

Sosialisasi Pemanfaatan Fasilitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan (Study Deskriptif di Desa Purbadolok, Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbanghasundutan)

4 63 111

Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Pengembangan Sosio-Ekonomi Dan Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir

0 50 160

Partisipasi Masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Nasional (PNPM) Mandiri Perdesaan (Studi Deskriftif di Kelurahan Aek Simotung, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara)

0 62 148

Partisipasi Masyarakat Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP)Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

4 84 264

Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) (Studi Kasus di Desa Sitio II Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 46 125

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 55 76