Tinjauan Pustaka Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Dalam Meningkatkan Status Ekonomi Keluarga Miskin

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pemberdayaan Masyarakat

Dalam praktik pekerjaan sosial, Pembangunan sosial dan pemberdayaan masyarakat mempunyai kedekatan makna. Pembangunan sosial dan pengembangan masyarakat saling terkait meskipun berbeda dalam praktiknya. Dapat dikatakan bahwa Pengembangan masyarakat merupakan bentuk dari pekerjaan komunitas yang berusaha menyelesaikan masalah kelompok lokal secara bersama-sama sedangkan pembangunan sosial merupakan aplikasi dari pengembangan masyarakat di negara berkembang sebagai keseluruhan aspek pembangunan sosial dan ekonomi. 22 Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable development di mana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta dapat di ibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu kebijakan secara ekonomi, sosial dan ekologi yang dinamis. Lingkungan yang strategis yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi, ekonomi, sosial dan ekologi. Melalui upaya pemberdayaan, warga masyarakat didorong agar memiliki kemampuan untuk 22 Lisma Diawati Fuaida dan Nafsiyah Ariefuzzaman, Belajar Teori Pekerjaan Sosial Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011, h. 95. memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya secara optimal serta secara penuh dalam mekanisme produksi, ekonomi, sosial dan ekologinya. 23

1. Teori Pemberdayaan Empowerment

Teori pemberdayaan muncul dari kesulitan praktik ekonomi liberal. Dalam praktik pekerjaan sosial, Pemberdayaan membantu individu dan kelompok mendapatkan kekuatan dalam mengambil keputusan dan aksi dengan cara meningkatkan kekuatan dalam mengambil keputusan dan aksi dengan cara meningkatkan kepercayaan diri untuk menggunakan kekuasaan serta mentransfer kekuatan dari kelompok dan individu. 24 Menurut Wrihatnolo dan Riant istilah pemberdayaan diambil dari bahasa asing, yaitu empowerment, yang juga dapat bermakna pemberian kekuasaan karena power bukan sekedar daya, tetapi juga kekuasaan sehingga kata daya tidak saja bermakna mampu, tetapi juga mempunyai kuasa. 25 Secara konseptual, pemberdayaan atau pemberkuasan empowerment, berasal dari kata dari kata „power’ kekuasaan atau keberdayaan. Secara harfiah bisa diartikan seba gai “pemberkuasaan”, dalam arti pemberian atau 23 Isbandi Rukminto, Pemikiran-pemikiran dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial, Jakarta: Fakultas Ekonomi UI, 2002, h. 102. 24 Lisma Diawati Fuaida dan Nafsiyah Ariefuzzaman, Belajar Teori Pekerjaan Sosial Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011, h. 49. 25 Wrihatnolo, dkk. Manajemen pemberdayaan, Sebuah Pangantar dan Panduan Untuk Pembardayaan Masyarakat, Jakarta: Gramedia, 2007, h. 1. peningkatan “ kekuasaan” power kepada masyarakat yang lemah atau tidak beruntung disadvantage. 26 Zastrow mendefinisikan konsep pemberdayaan empowerment sebagai proses menolong individu, keluarga, kelompok dan komunitas untuk meningkatkan kekuatan personal, interpersonal, sosial ekonomi, dan politik dan pengaruhnya terhadap peningkatan kualitas hidupnya. 27 Beberapa ahli juga mengemukakan definisi pemberdayaan dilihat dari tujuan, proses, dan cara-cara pemberdayaan: a. Pemberdayaan bertujuan untuk meningkatkan kekuasaan orang- orang lemah atau tidak beruntung. 28 b. Pemberdayaan adalah sebuah proses dengan mana orang menjadi cukup kuat untuk berpartisipasi dalam, berbagi pengontrolan atas dan mempengaruhi terhadap, kejadian-kejadian serta lembaga-lembaga yang mempengaruhi kehidupannya. Pemberdayaan menekankan bahwa orang memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan kekuasaan yang cukup untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi perhatiannya. 29 26 Abu Hurairah, Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat Bandung: Humaniora, 2008, h. 96. 27 Lisma Diawati Fuaida dan Nafsiyah Ariefuzzaman, Belajar Teori Pekerjaan Sosial Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011, h. 51. 28 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memerdayakan Rakyat Bandung: Refika Aditama, 2007, h. 58. 29 Ibid., h. 59.

Dokumen yang terkait

Efektivitas Pemberdayaan Masyarakat Miskin Melalui Program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni Oleh Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kabupaten Nias Barat

5 117 182

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Kampung Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhan Batu

0 57 124

Analisis Dampak Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Peningkatan Pendapatan Dalam Pengembangan Ekonomi Lokal Di Kabupaten Asahan

4 55 137

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) mandiri Pedesaan terhadap Pembangunan Desa di desa Suka Damai.

12 108 132

Sosialisasi Pemanfaatan Fasilitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan (Study Deskriptif di Desa Purbadolok, Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbanghasundutan)

4 63 111

Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Pengembangan Sosio-Ekonomi Dan Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir

0 50 160

Partisipasi Masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Nasional (PNPM) Mandiri Perdesaan (Studi Deskriftif di Kelurahan Aek Simotung, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara)

0 62 148

Partisipasi Masyarakat Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP)Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

4 84 264

Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) (Studi Kasus di Desa Sitio II Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 46 125

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 55 76