b. Wawancara Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data dalam metode
survey melalui daftar pertanyaan yang diajukan secara lisan terhadap responden subjek. Hal ini bertujuan untuk memberikan keleluasan pada narasumber dalam
menjawab pertanyaan yang diberikan agar tetap terarah pada masalah yang akan dibahas. Melakukan wawancara dengan pihak komunitas Wanita Indonesia
Bercadar WIB yaitu founder-nya bernama Ummu Nida, suami Ummu Nida bernama Dian Hendriyana selaku IT WIB, ketua chapter Depok bernama Ukhty
Maryam, ketua chapter Jakarta bernama Ukhty Fitriyani dan seorang member Wanita Indonesia Bercadar WIB yaitu Ukhty Farah. Serta mendapat informasi
dari Likers Facebook FP Wanita Indonesia Bercadar bernama Novitakiers dan Muslimah yang hadir saat kopi darat bernama Iyah. Dengan menggunakan metode
ini, peneliti memperoleh data yang sebenarnya dari narasumber secara utuh dan laporannya secara deskriptif dalam bentuk kata yang diperoleh dari hasil
wawancara yang sudah dilakukan. c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan proses pengumpulan dan pengambilan data berbentuk gambar seperti foto kegiatan yang telah dilakukan oleh Komunitas
Wanita Indonesia Bercadar atau sebagainya yang berkaitan dengan penelitian. 6. Teknik Analisis Data
Analisa data merupakan upaya mencari data dan menata data secara sistematis untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti
dan menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain.
19
Analisis data kualitatif
19
Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi IV Yogyakarta: Rake Sasarin, 2000, h.115
dimulai dari melakukan analisis berbagai data yang berhasil dikumpulkan dan dituangkan dalam bentuk laporan lapangan.
Tujuan analisis data ialah mengungkapkan data apa yang masih perlu dicari, hipotesis apa yang perlu diuji, pertanyaan apa yang perlu dijawab, metode
apa yang harus digunakan untuk mendapatkan informasi baru dan kesalahan apa yang harus diperbaiki.
Analisis data ini dilakukan dengan metode deskriptif dimana metode ini menggambarkan apa adanya dengan sesuai situasi dan kejadian. Analisis data
ialah kegiatan analisis mengkategorikan data untuk mendapatkan pada hubungan, tema, serta menyampaikan atau melaporkan apa yang bermakna kepada orang
lain.
20
Selain menggunakan metode deskriptif, analisis data ini dilakukan dengan teknik pengumpulan data dari hasil wawancara disertai dengan observasi.
Penulis merasa terbantu dengan hal ini, agar menunjang dan memperkuat data yang sudah ada dengan apa yang narasumber katakan.
7. Pedoman Penulisan Pedoman dalam teknik penulisan skripsi ini penulis merujuk pada buku
“Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi, Tesis dan Disertasi” yang diterbitkan oleh CeQDA Center For Quality Development And Assurance UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2011.
21
20
Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi IV, h. 120
21
Hamid Nasuhi, dkk, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah CeQDA Center For Quality Development And Assurance, UIN Syarif Hidayatullah , 2011
F. Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan terarah, maka penulis membagi pembahasannya ke dalam lima bab yang dibagi ke dalam sub-sub bab
sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Pendahuluan ini menguraikan secara singkat mengenai alasan pemilihan judul, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan
pustaka, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN TEORITIS
Bab ini menerangkan tentang tinjauan umum mengenai konsep strategi, tahapan-tahapan strategi, konsep komunikasi, komponen dasar komunikasi,
konsep strategi komunikasi, langkah-langkah strategi komunikasi, konsep sosialisasi dan agen sosialisasi.
BAB III : GAMBARAN UMUM
Bab ini berkenaan dengan gambaran umum yang mencakup tentang Komunitas Wanita Indonesia Bercadar yang meliputi: Pengertian Jilbab dan
Sejarah Tradisi Cadar, Latar Belakang Komunitas Wanita Indonesia Bercadar WIB berupa Sejarah Terbentuknya, Visi-Misi, Logo, Fungsi dan Organisasi
Komunitas Wanita Indonesia Bercadar WIB berupa Kepengurusan dan Program Kerja.
BAB IV: TEMUAN DAN ANALISIS DATA
Bab ini membahas mengenai hasil temuan strategi komunikasi yang digunakan Komunitas Wanita Indonesia Bercadar WIB melalui tahapan
perumusan strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi yang digunakan
Komunitas Wanita Indonesia Bercadar WIB dalam mensosialisasikan jilbab bercadar sesuai dengan rumusan dan tujuan penelitian.
BAB V: PENUTUP
Bab ini memaparkan tentang kesimpulan dan memberikan saran-saran serta di bagian terakhir memuat tentang lampiran-lampiran penelitian.
17
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Strategi
1. Pengertian Strategi
Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan planning dan manajemen management untuk mencapai suatu tujuan. Dalam hal ini organisasi harus
mempunyai sebuah jalan yang mengarahkan pada tujuan. Jalan disini disebut dengan sebuah strategi, harus menunjukkan bagaimana operasionalnya secara
taktis dilakukan, dalam arti bahwa pendekatan approach bisa berbeda sewaktu-waktu, tergantung kepada situasi dan kondisi. Bisa dikatakan, dalam
menentukan sebuah langkah, sangat diperlukan strategi komunikasi sebelumnya. Agar pesan dapat tersampaikan secara efektif hingga tercapainya
tujuan secara umum.
1
Stephen Robbins mendefinisikan strategi sebagai penentuan tujuan jangka panjang organisasi dan memutuskan arah tindakan serta mendapatkan
sumber-sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
2
Dengan adanya strategi yaitu sebagai cara untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan, baik
jangka panjang maupun jangka pendek dalam mencapai hasil akhir yang efektif. Dalam menjalankan strategi perlu adanya tindakan-tindakan yang dilakukan
serta sumber-sumber yang menjadi faktor pendorong dalam mewujudkan tujuan organisasi.
1
Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004, h. 29.
2
Morissan, Pengantar Public Relation Strategi Menjadi Humas Professional Jakarta: Randina Prakasa, 2006, h. 134.
Quinn menyatakan agar suatu strategi dapat efektif dilaksanakan dalam sebuah program, harus mencakup beberapa hal, antara lain objektif, memelihara
inisiatif, konsentrasi, fleksibelitas, kepemimpinan yaitu kepemimpinan yang memiliki komitmen dan terkoordinasi, kejujuran, dan keamanan. Strategi harus
menentukan langkah dan menetapkan tindakan terhadap peristiwa, bukan bereaksi terhadap satu peristiwa. Selain itu, strategi juga mengamankan seluruh
organisasi dan semua operasi penting organisasi.
3
Strategi haruslah bersifat dinamis, sehingga komunikator sebagai pelaksana dapat segera mengadakan perubahan apabila ada suatu faktor yang
mempengaruhi suatu masalah yang menghambat komunikasi dapat datang sewaktu-waktu, terlebih jika komunikasi langsung melalui media massa.
“Menurut Stainer dan Minner, strategi adalah penempatan misi perusahaan, penetapan sasaran organisasi dalam meningkatkan kekuatan
eksternal dan internal, perumusan kebijakan dan strategi tertentu untuk mencapai sasaran dan memastikan implementasinya secara tepat,
sehingga tujuan dan sasaran utama organisasi akan tercapai.”
4
Penetapan sasaran organisasi tidak hanya meningkatkan faktor internal, melainkan faktor eksternal juga harus bisa diperhatikan dan ditingkatkan. Faktor
eksternal merupakan faktor pendukung diluar faktor internal. Hal ini dilakukan agar implementasi dapat berjalan lancar sehingga tujuan organisasi akan
tercapai sesuai rencana. Berdasarkan pernyataan yang dikemukakan oleh beberapa ahli
komunikasi, maka penulis menarik kesimpulan bahwa strategi merupakan suatu proses perencanaan terhadap suatu hal untuk mencapai suatu tujuan yang
3
Yusuf Zainal Abidin, Manajemen Komunikasi: Filosofi, Konsep dan Aplikasi Bandung: CV Pustaka Setia, 2015, h. 116.
4
George Stainner dan John Minner, Manajemen Strategi, penerjemah Agus Dharma Jakarta: Erlangga,1999, h. 21.