Tujuan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan PKn Pengertian Belajar

Adapun menurut Zamroni, pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis dan bertindak demokratis. 6 Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mendidik generasi muda menjadi warga Negara yang demokratis dan partisipatif melalui suatu pendidikan yang dialogial.

3. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Pembelajaran PKn di sekolah dasar dimaksudkan sebagai suatu proses belajar mengajar dalam rangka membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik dan membentuk manusia Indonesia yang seutuhnya dalam pembentukan karakter bangsa yang diharapkan mengarah pada pancasila, UUD, dan norma-norma yang berlaku di masyarakat yang diselenggarakan selama enam tahun. Kenapa PKn itu perlu diajarkan kepada anak, sedikitnya ada tiga alas an yang melandasinya, sebagaimana dikemukakan oleh Djahiri 1996 yang telah dikutip oleh Ahmad Susanto 2013:228, yaitu : 1. Bahwa sebagai makhluk hidup, manusia bersifat multikodrati dan multifungsi-peran status; manusia bersifat multikompleks atau neopluralistis. Manusia memiliki kodrat ilahi, social, budaya, ekonomi, dan politik. 2. Bahwa setiap manusia memiliki : sense of.. atau value of.. dan conscience of… sense of.. menunjukkan integritas atau keterkaitan atau kepedulian manusia akan sesuatu. Sesuatu ini bias materi, immaterial, atau kondisional atau waktu. 3. Bahwa manusia ini unik uniqe human. Hal ini karena potensinya yang multipotensi dan fungsi peran serta kebutuhan atau human desire yang multiperan serta kebutuhan.

4. Tujuan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan PKn

Tujuan pembelajaraan PKn di sekolah dasar adalah untuk membentuk watak atau karateristik warga Negara yang baik. Tujuan 6 A Ubaedillah dan abdul Rozak. Pancasila, Demokrasi, Ham, dan Masyarakat Madani. Kencana Prenadamedia Group. Jakarta. 2012. hlm. 15 mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan adalah untuk menjadikan siswa agar : 1. Mampu berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi persoalan hidup maupun isu kewarganegaraan di negaranya. 2. Mampu berpartisipasi dalam segala bidang kegiatan, secara aktif dan bertanggungjawab, sehingga bisa bertindak secara cerdas dalam semua kegiatan. 3. Bisa berkembang secara positif dan demokratis, sehingga mamou hidup bersama dengan bangsa lain di dunia dan mampu berinteraksi, serta mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dengan baik. Hal ini akan mudah tercapai jika pendidikan nilai dan norma tetap ditanamkan pada siswa sejak usia dini karena jika siswa sudah memiliki nilai norma yang baik, maka tujuan untuk mencapai warga Negara yang baik akan mudah terwujudkan. 7

5. Pengertian Belajar

“Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. 8 Skinner berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responsnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun. Sedangkan menurut Gagne belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai.” 9 Menurut R. Gagne 1989, belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat di pisahkan satu sama lain. Dua konsep ini menjadi terpadu dalam 7 Ibid. hlm. 233 8 Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta. Jakarta. 2010. hlm. 2 9 Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta. 2009. hlm. 9 satu kegiatan di mana terjadi interaksi antara guru dengan siswa, serta siswa dengan siswa pada saat pembelajaran berlangsung. 10 Setiap siswa memiliki perbedaan antara yang satu dengan yang lain dalam aspek fisik, pola berpikir, dan cara-cara merespons atau mempelajari sesuatu yang baru. Dalam konteks belajar, setiap siswa memiliki kelebihan dan kekurangan dalam menyerap pelajaran. Anak- anak dapat belajar dengan baik dari pengalaman mereka, mereka belajar dengan cara melakukan, menggunakan indera mereka, menjelajahi lingkungan, baik lingkungan berupa benda, tempat serta peristiwa- peristiwa di sekitar mereka. Mereka belajar dari pengalaman langsung dan pengalaman tidak nyata maupun juga belajar dari bentuk-bentuk pengalaman yang menyentuh pengalaman mereka. Keterlibatan yang aktif dengan obyek- obyek atau gagasan-gagasan tersebut dapat mendorong aktivitas mental mereka untuk berfikir, menganalisa, menyimpulkan dan menemukan pemahaman konsep baru dan mengintegrasikannya dengan konsep yang mereka ketahui sebelumnya.

6. Pengertian Pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH PADA MATA PELAJARAN PKn Peningkatan Partisipasi Belajar Siswa Melalui Strategi Index Card Match Pada Mata Pelajaran PKN Materi Perundang-Undangan Bagi Siswa Kelas V SDN 03 Karang

0 2 17

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH PADA MATA PELAJARAN PKn Peningkatan Partisipasi Belajar Siswa Melalui Strategi Index Card Match Pada Mata Pelajaran PKN Materi Perundang-Undangan Bagi Siswa Kelas V SDN 03 Karang

0 3 13

UPAYA PENINGKATAN AKTIFITAS SISWA MENGGUNAKAN METODE JIGSAW DALAM PELAJARAN PKn MATERI MEMAHAMI Upaya Peningkatan Aktifitas Siswa Menggunakan Metode Jigsaw Dalam Pelajaran Pkn Materi Memahami Peraturan Perundang-Undangan Tingkat Pusat Dan Daerah Bagi Si

0 1 16

UPAYA PENINGKATAN AKTIFITAS SISWA MENGGUNAKAN METODE JIGSAW DALAM PELAJARAN PKn MATERI MEMAHAMI Upaya Peningkatan Aktifitas Siswa Menggunakan Metode Jigsaw Dalam Pelajaran Pkn Materi Memahami Peraturan Perundang-Undangan Tingkat Pusat Dan Daerah Bagi Si

0 1 13

PENINGKATAN MINAT BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS V Peningkatan Minat Belajar Pkn Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Jigsaw Pada Siswa Kelas V SDN 02 Petung Kec. Jatiyoso Kab. Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/

0 0 13

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKn MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SDN 03 KARANGSARI Peningkatan Minat Belajar Pkn Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Jigsaw Pada Siswa Kelas V SDN 02 Petung Kec. Jatiyoso Kab. Karanganyar Tahun Pelajaran

0 0 11

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SDN 03 KARANGSARI Peningkatan Motivasi Belajar Pkn Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Role Playing Pada Siswa Kelas V SDN 03 Karangsari Kec. Jatiyoso Kab. Ka

0 1 11

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN METODE PQRST PADA SISWA KELAS V SDN 01 JATISOBO Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Metode PQRST Pada Siswa Kelas V SDN 01 Jatisobo Kecamatan Jatipuro Tahun Pelajaran 2010/2011.

0 1 14

Meningkatkan Hasil Belajar PKn Materi Peraturan Perundang- Undangan Tingkat Pusat dan Daerah Dengan Metode Pemberian Tugas Pada Kelas V SDN 3 Setiap Pandawan

0 0 6

Meningkatkan Hasil Belajar PKn Materi Kebebasan Berorganisasi Melalui Metode Card Sort pada Siswa Kelas V SDN 2 Kopang Tahun Pelajaran 20162017

0 0 13