dikonsumsi  oleh  pengguna  produk,  maka  agroindustri  gula  tebu  memiliki  ciri kompleksitas  dalam  pengelolaan  dan  pengembangan.    Telaah  historis  agroindustri
gula  tebu  menunjukan  persoalan  yang  relatif  sama  dan  terjadi  pada  periode  waktu yang  relatif  amat  panjang,  namun  demikian  pemecahan  persoalan  tidak  kunjung
memberikan hasil yang diharapkan. Penelitan  ini  memandang  perlu  berfikir  sistem  dinamis  system  dynamic
thinking  untuk  digunakan  sebagai  pendekatan  yang  diharapkan  akan  membantu menguraikan  permasalahan  secara  lebih  integratif  dari  elemen-elemen  yang  saling
terpisah dan mandiri.  Bila dalam penelitian sebelumnya ada yang belum memasukan mekanisme  pembelajaran  ke  dalam  sistem,  maka  penerapan  sistem  dinamis  dalam
penelitian  ini  diharapkan  dapat  menggambarkan  pentingnya  kaidah  mekanisme feedback  dalam  rangka  pengambilan  keputusan  kompleks.  Dengan  demikian
penelitian  ini  diharapkan  dapat  mencapai  solusi  yang  optimal  dan  dapat  diterima secara baik oleh para pemangku kepentingan.
1.2 Tujuan
Tujuan  penelitian  ini  adalah  untuk  merancangbangun  sebuah  model  yang berbasis  sistem  dinamis  untuk  membantu  pengambilan  keputusan  kompleks  dalam
rangka pengembangan agroindustri gula tebu.
1.3 Ruang lingkup
1.3.1  Ruang lingkup rancang bangun model
Ruang  lingkup  penelitian  meliputi  identifikasi  elemen-elemen  yang berpengaruh  dalam  pelaksanaan  dan  tata  kelola  agroindustri  gula  tebu.    Secara  lebih
rinci  lingkup  penelitian  meliputi  elemen  yang  dapat  digunakan  untuk  optimalisasi pengambilan  keputusan  serta  simulasi  model  secara  menyeluruh  yang  terdiri  dari
beberapa model sub-sistem, sebagai berikut: 1.  Pemodelan  sub-sistem  dinamis  produksi  tebu,  meliputi  pengelolaan
perkebunan dan pola perilaku kegiatan petani sebagai pihak agent produsen bahan baku tebu.
2.  Pemodelan sub-sistem dinamis produksi gula, meliputi fungsi produksi yang terkait dengan produksi gula oleh pabrik gula.
3.  Pemodelan sub-sistem konsumsi gula tebu, meliputi fungsi saluran distribusi produk dari pabrik gula ke konsumen akhir.
4.  Pemodelan  sub-sistem  kebijakan  pemerintah,  meliputi  kebijakan  fiskal  dan kebijakan moneter yang terkait dengan agroindustri gula tebu.
1.3.2  Ruang lingkup management
Penelitian  ini  membatasi  diri  pada  lingkup  managemen  tingkatan  strategis. Bila  penelitian  ini  melakukan  analisis  pada  tingkat  praktis,  hal  ini  ditujukan  untuk
mendukung  keputusan-keputusan  strategis  secara  makro.  Dengan  demikian diharapkan hasil penelitian ini berada pada ranah managemen strategis.
1.3.3  Lokasi penelitiandan waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan cara mengundang para pemangku kepentingan dalam pertemuan Focused Group Discussion yang dilakukan di Jakarta dan Surabaya.
Peserta FGD terdiri dari para wakil petani tebu, pabrik gula kristal putih, pabrik gula kristal  rafinasi,  kementerian  terkait  Pertanian,  Perindustrian,  Perdagangan,  BUMN,
Keungan, para Asosiasi, dan pusat-pusat pengembangan dan penelitian, serta pemuka masyarakat.  Penelitian  lapangan  khusus  pabrik  gula  dilakukan  di  Pabrik  Gula  dan
Spritus  Madu  Kismo,  Yogyakarta,  Pabrik  Gula  Gondang  Madu,  Pabrik  Gula  Mojo
pada kurun waktu 2008 – 2010.
2  TINJAUAN  PUSTAKA
2.1 Agroindustri gula tebu