Model umum jejaring keyakinan Bayesian

Co st ‐ W e a k n e ss Ekonomi Harga Barang Lain yg terkait Harga Gula Tingkat Inflasi Retaliasi produk ekspor Indonesia Kinerja ekspor Indonesia, Pasar tenaga kerja, Keunggulan kompetitif Politik Kredibilitas Internasional Reputasi Internasional, Pengaruh Internasional, Dukungan pada isu‐2 internasional Dukungan Intl pada Free Trade Sosial Tingkat Kriminalitas Kesejahteraan Op p o rt u n it y Ekonomi Globalisasi Dukungan pengembangan tekno. Politik Popularitas politik domestik Pemilu legislatif 2014, Pemilu presiden 2014, Persiapan kebijakan pem yad Praktek Perdagangan Intl Promosikan free trade, Meningkatkan fair trade, Peran kepemimpinan di WTO Sosial Ri sk Ekonomi Dukungan internasional Infrastruktur Industri Domestik Lapangan kerja, Pekerjaan lain terkait, Dukungan ekonomi pada peningkatan teknologi Kepemimpinan WTO Politik Kredibilitas Global Sosial Semua Network Alternative Penerapan Tarif Bea Masuk, Dukungan Kebijakan Moneter, Pengembangan Produk Alternatif

3.6 Jejaring keyakinan Bayesian Bayesian Belief Network

3.6.1 Model umum jejaring keyakinan Bayesian

Model Jejaring Keyakinan Bayesian JKB merupakan cabang dari teori probabilitas matematika yang dapat memodelkan ketidakpastian fenomena atau realitas kehidupan keseharian. Pemodelan ketidakpastian ini dilakukan dengan cara menggabungkan penalaran yang logis dan bukti-bukti kenyataan yang diperoleh melalui observasi, dengan cara memasukan unsur peluang atau probabilitas atas suatu keadaan. Jejaring Keyakinan Bayesian akan digunakan untuk mendukung analisis fenomena agroindustri yang mengandung unsur probalilitas pada peubahnya. Tiap- tiap agen sub-sistem yang digambarkan oleh pemodelan sistem dinamis memiliki probabilitas masing-masing. Persepsi atas arus informasi dari satu sub-sistem akan mengalir ke sub-sistem yang lain sehingga akan mempengaruhi tingkat keyakinan, persepsi, belief sub-sistem lain dalam merespon informasi tersebut. Sebagai contoh peubah harga produk, kondisi cuaca, persepsi pemasaran produk dan peubah lainya, dapat mempengaruhi keputusan para pelaku sub-sistem. Dengan pendekatan model Jejaring Keyakinan Bayesian diharapkan dapat menyempurnakan proses pengambilan keputusan. Jejaring Keyakinan Bayesian merupakan alat yang tangguh untuk membuat model yang melibatkan keyakinan probabilitas hubungan sebab-akibat antar variabel. Jejaring ini berisikan berbagai tingkat probabilitas variable yang disertai dengan hubungan historis antar variable tersebut. Jejaring Keyakinan Bayesian merupakan alat yang efektif untuk membuat model dengan kekhasan adanya informasi yang sudah diketahui, bersamaan dengan hadirnya data yang berkarakter tidak menentu serta data yang secara parsial tidak lengkap. Hal inilah yang membedakan antara Jejaring Keyakinan Bayesian dan Sistem Pakar expert sistem, ruled-based sistem. Pada Sistem Pakar, ketidak-tentuan atau ketidak-tersediaan data akan mengakibatkan ketidak-efektifan atau ketidak-akuratan penjelasan yang logis reasonings atas suatu fenomena. Sebaliknya dengan menggunakan Jejaring Keyakinan Bayesian, ketidak- lengkapan data dapat diatasi sehingga ketersediaan data yang tidak sempurna tetap dapat digunakan untuk memodelkan fenomena yang menuntut penjelasan logis secara cepat waktu. Ketidak-tentuan dapat muncul dalam berbagai situasi. Bahkan sumber pakar dapat menyatakan ketidak-tentuan atau ketidak-akuratan atas kondisi informasi pada suatu model. Dalam kondisi seperti ini, Jejaring Keyajinan Bayesian bermanfaat untuk menghadapi kondisi yang samar, tidak menentu, tidak utuh, dan saling bertentangan vague, uncertain, incomplete, and conflicting. Bentuk umum JKB terdiri dari tiga elemen utama, yaitu : 1. Elemen nodes yang merupakan representasi variable dalam sistem. Tiap-tiap node bersifat mutually exclusive dan node dapat bermakna sebagai variable. 2. Elemen links, sebagai penghubung hubungan sebab akibat antar nodes 3. Elemen probabilities, yang melekat pada node dan menunjukan tingkat keyakinan atau probabilitas sutau node sehubungan dengan sebab-akibat dengan node yang lainya.

3.6.2 Struktur umum jejaring keyakinan bayesian