Tinjauan studi sebelumnya Rancang bangun sistem dinamis pengambilan keputusan kompleks pengembangan agroindustri gula tebu

Konsekuensi pemahaman perilaku produsen tebu di atas akan menajamkan pemahaman perilaku lanjutan bahwa produsen dalam rantai agroindustri gula tebu yang rasional hanya akan melakukan kegiatan pembiayaan input bila produsen mengetahui prediksi jumlah output besaran manfaat yang akan diterima di masa depan. Pada saat terjadi hubungan antara pasar output dan pasar input inilah dapat diturunkan fungsi permintaan yang disebut derived demand sehingga pada tahapan lanjutan permintaan gula secara agregat dapat diprediksi jumlahnya. Berdasarkan rasionalitas di atas, analisis strategi dan kebijakan dapat dilakukan melalui telaah biaya input, modal kerja, tenaga kerja dan input lain yang digunakan dalam proses produksi sejak dari produksi tebu sampai dengan hasil agroindustri gula tebu. Bila timbul kesenjangan informasi asymetric information antar pelaku pasar, maka dapat mengakibatkan perbedaan negatif atas harapan bagi pengambil keputusan pada tingkat petani atau produsen gula, hal mana dapat mengakibatkan penurunan motifasi untuk melakukan tanam tebu atau produksi gula. Kondisi informasi yang melingkar ini selayaknya dijadikan pertimbangan utama dalam penentuan kebijakan yang integratif, sehingga dapat menjamin berjalanya sistem secara saling mendukung ke arah tujuan re-inforcing dan bukan sebaliknya. 2.8 Desain kebijakan Bila struktur dan perilaku model sudah stabil dan meyakinkan, maka model dapat digunakan sebagai alat untuk membuat dan melakukan evaluasi atas kebijakan yang telah berjalan maupun untuk mendesain kebijakan pada masa depan.Keragaan kebijakan dan sensitivitas terhadap ketidakpastian dalam parameter model harus dinilai, termasuk pengetesan atas model yang mengakomodir pilihan skenario kebijakan.

2.9 Tinjauan studi sebelumnya

Studi yang pernah dilakukan sebelumnya tentang pemodelan integratif merupakan sumber referensi yang digunakan pada penelitian ini, seperti seperti yang dilakukan oleh: 1 Sterman, Modeling the Formation of Expectations. 2 Senge, P. and J. Sterman, Systems thinking and organizational learning 3 Coyle, R., The practice of Sistem Dinamiss: Milestones, lessons and ideas from 30 years experiences. 4 Doyle, J. and D. Ford, Mental models concepts for Sistem Dinamiss research. 5 Khudori, Gula Rasa Neoliberalisme. 6 Nur Mahmudi Ismail, Restrukturisasi Industri Gula Nasional. 7 Zainal Abidin, Dampak Lineralisasi Perdagangan 8 Victor Siagian, Analisis Efisiensi Biaya Produksi Gula 9 Wayan R. Susila dan Bonar M. Sinaga, 2005 berjudul Pengembangan Industri Gula Indonesia yang Kompetitif pada Situasi Persaingan yang Adil, dikeluarkan oleh Lembaga Riset Perkebunan Indonesia, Bogor. Referensi di atas dirinci lebih lanjut mengenai metodologi yang digunakan, esensi dan isi kajian, serta keterkaitanya dengan penelitian ini, seperti dalam Tabel 4. Tabel 4 Ringkasan referensi studi terkait No Nama Judul Metodologi Isi Utama Relevansi dg Disertasi 1 Sterman, John D. Modeling the Formation of Expectations: The history of energy demand forecasts Menggunakan pemodelan sistem dinamis Memprediksi suatu permintaan kebutuhan energy di masa dating Metoda Isi akan digunakan sebagai referensi prediksi permintaan gula di masa depan 2 Senge, P. and J. D. Sterman, Sistems thinking and organiza- tional learning: Acting locally and thinking globally in the organization of the future Menggunakan pendekatan Sistem Thinking Menggambarkan pentingnya kajian perilaku organisasi yang dinamis, yang melakukan pembelajaran diri menggunakan mekanisme feedback Metoda Isi sangat relevan untuk mengkaji unsur perilaku dalam agroindustri gula tebu, serta menggambarkan pentingnya makna feedback dalam pembelajaran suatu organisasi. 3 Coyle, R., The practice of Sistem Dynamics: Milestones, lessons and ideas from 30 years experiences Menggunakan pemodelan Sistem Dinamis Menggambarkan fleksibilitas pendekatan sistem dinamis dalam berbagai aspek kehidupan, meliputi bidang eksak maupun soft science. Membantu memecahkan masalah dinamika dalam kelembagaan yang terkait agroindustri gula 4 Doyle, J. And D. Ford Mental models concepts for Sistem Dinamiss research Menggunakan pemodelan dan pendekatan Sistem Thinking, Menekankan mekanisme pembelajaran, kaji ulang, feedback, dan mekanisme jalanya sistem thingking dan sistem dinamis Metoda Isi menjadi rujukan teori utama dalam penerapan pemodelan sistem dinamis agroindustri gula tebu 5 Kim P. Bryceson, Carl S. Smith Abstaction and Modelling of Agri-food Chains As Complex Decision Making Sistem Jurnal ilmiah pada Seminar EAAE ke 110, 18-22 Feb. 08, Di Austria Jurnal disajikan sbg Sistem Dynamics and Innovation in Food Network Memberi pemahaman yang lebih mendalam tentang kegunaan Sistem Dynamic dalam Food Chains. 6 Zainal Abidin, Dampak Lineralisasi Perdagangan Terhadap Keragaan Industri Gula Indonesia: Suatu Analisis Kebijakan Disertasi S3 IPB, Fak Pertanian, Sosial Ekonomi, menggunakan metoda Ekonometrika Menggambarkan analisis dampak kebijakan, tipologi analisis sistem, tidak menyinggung sistem desain dan sistem control Memberi gambaran yang memadai tentang agroindustri gula khusus dari sisi pandang ekonomi semata. 7 Nur Mahmudi Ismail Restrukturisasi Industri Gula Nasional Kajian BPPT, menggunakan pendekatan ekonometrika Khusus mengkaji informasi asimetris antara petani dan PG, kasus rendemen Mendukung penajaman salah satu permasalahan agroindustri gula 8 Victor Siagian Analisis Efisiensi Biaya Produksi Gula di Indonesia: Pendekatan Fungsi Biaya Mutli-input Multi- output Thesis S2 IPB, Fak Pertanian, Sosial Ekonomi, menggunakan metoda input- output Menitikberatkan pada analisis biaya produksi PG yang beroperasi di Jawa Mendukung pemutakhiran komposisi biaya produksi gula pada saat membuat FS Investasi . 9 Wayan R. Susila Pengembangan Industri Gula Indonesia yang Kompetitif pada situasi persaingan yang Adil Kajian pada Lembaga Riset Perkebunan Indonesia, Bogor Memfokuskan pada simulasi berbasis Ekonometrika, tdk ada rancang bangun sistem baru. Memberi gambaran yang memadai tentang agroindustri gula khusus dari sisi pandang ekonomi semata. 3 LANDASAN TEORI

3.1 Sistem dinamis