120 dari analisis SWOT, strategi tersebut berkaitan dengan peningkatan
komitmen dan perhatian pejabat terhadap pelaksanaan program Raksa Desa, peningkatan kemampuan SDM Satlak, keterpaduan program dan kegiatan
koordinasi antar Satlak dan antar sektor termasuk dengan propinsi.
6.3.7. Alternatif Strategi dan Program
Berdasarkan uraian sebelumnya, hasil dari analisis strategi menghasilkan strategi-strategi alternatif yang tentunya berguna bagi
masukan atau koreksi terhadap pelaksanaan program yang sedang berjalan. Dalam hal ini untuk mensinergikan Program Raksa Desa diperoleh sebanyak
12 alternatif strategi yaitu : 1. Peningkatan peran dan fungsi Satlak Program Raksa Desa.
2. Mengoftimalkan kinerja Satlak dalam memfasilitasi Program Rakdes 3. Pembentukan lembaga ekonomi kecil BUMDES di desa.
4. Peningkatan komitmen dan perhatian terhadap pelaksanaan Raksa Desa.
5. Mengefektifkan koordinasi antar Satlak dan antar sektor termasuk dengan propinsi.
6. Meningkatkan kemampuan pelaku Program Raksa Desa. 7. Mempedoma ni PTO dan juknis dalam pelaksanaan program Rakdes.
8. Mengusulkan penambahan jumlah kuota Rakdes kepada propinsi. 9. Memfasilitasi sanksi yang dibuat masyarakat bila terjadi kemacetan.
121 10. Mengoftimalkan sosialisai program Rakdes kepada masyarakat.
11. Meningkatkan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan Rakdes.
12. Mengusulkan kepada Pemerintah Propinsi agar realisasi Program Raksa Desa tepat waktu.
Namun demikian strategi yang direkomendasikan untuk dapat diterapkan oleh Satlak Rakdes untuk mensinegikan Program Raksa Desa
sebanyak 3 tiga strategi yaitu : 1. Mengefektifkan koordinasi antar Satlak dan antar sektor termasuk
dengan propinsi. 2. Mengoftimalkan kinerja Satlak dalam memfasilitasi program dan
paska program melalui pembentukan BUMDES di desa. 3. Meningkatkan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan
Rakdes. Dengan demikian apabila ketiga aspek tersebut dapat diterapkan oleh
Satlak Program Raksa Desa dengan baik dalam penyelenggaraan kegiatannya niscaya tujuan Program Rakdes dan upaya mensinergikan
program tersebut akan tercapai secara oftimal.
Adapun alternatif program yang ditawarkan adalah Program pembentukan lembaga ekonomi kecil Bumdes
di lokasi desa paska Raksa Desa. Selanjutnya dalam upaya menindaklanjuti Program Raksa Desa
dan percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat kami rekomendasikan pula program lanjutan yang bersifat terpadu, sistematis dan terarah berupa
122
Program Pembangunan Desa Sejahtera, yang mencakup 3 indikator
pengukuran dan target yang ditetapkan yaitu : 1. Pembangunan desa sehat, diarahkan untuk peningkatan derajat
kesehatan masyarakat desa, berupa peningkatan pelayanan kesehatan dan pembinaan budaya sehat. Adapun leading sektor yang terkait yaitu
Dinas Kesehatan, BKKBN, dan Dinas Kependudukan. 2. Pembangunan desa cerdas, diarahkan untuk peningkatan pendidikan
masyarakat desa, berupa peningkatan pelayanan pendidikan, pendidikan gratis, pendidikan alternatif pendidikan luar sekolah dan
pembinaan budaya membaca. Adapun leading sektor yang terkait yaitu Dinas Pendidikan, Dinas Penerangan, Departemen Agama dan
Perpustakaan Daerah. 3. Pembangunan desa Raharja, diarahkan untuk peningkatan
perekonomian dan infrastruktur desa, berupa bantuan dan pembinaan usaha kecil,pemberdayaan ekonomi masyarakat menuju kemandirian,
peningkatan pembangunan infrastruktur desa. Adapun leading sektor yang terkait adalah Badan Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Koperasi
dan UKM, Dinas Perindag,Dinas Binamarga, Dinas Ciptakarya dan Bapeda.
Dari ketiga indikator kegiatan tersebut di atas, apabila dilaksanakan melalui mekanisme yang terpadu, terintegrasi, sistematis dan dilakukan
secara sinergi tidak menutup kemungkinan Program Pembangunan Desa Sejahtera dapat tercapai. Disamping itu alternatif strategi yang dtawarkan
masih mungkin dapat diterapkan.
VII. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN
7.1. Kesimpulan
Dari uraian yang telah dipaparkan pada Bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
a. Untuk menunjang keberhasilan Program Raksa Desa diperlukan dukungan Pemerintah Daerah yang kapabel dalam memfasilitasi dan membina
program. Secara keseluruhan pelaksanaan sinergitas program Raksa Desa dari Satlak Kabupaten memperoleh prosentase sebesar 55,33 persen, hal
ini apabila diinterprestasikan dalam interval Sugiyono menunjukkan jawaban netral atau ragu. Walau demikian beberapa faktor yang
merupakan indikator penunjang perlu perhatian untuk perbaikan agar memperoleh hasil yang lebih oftimal dalam upaya mensinergikan program
tersebut, diantaranya komitmen dan perhatian kepala dinasinstansi, keterpaduan program, koordinasi serta pelaksanaan rapat koordinasi
menyangkut Program Rakdes. b. Dinas atau instansi terkait yang tergabung dalam Satlak Program Raksa
Desa memberikan dukungan program dan anggaran baik yang bersumber dari APBN, APBD Propinsi maupun APBD Kabupaten terhadap desa
lokasi Program Raksa Desa. Dari hasil perhitungan kuisioner mendapat prosentase sebesar 66,67 persen yang apabila diinterprestasikan dalam
interval Sugiyono menunjukkan jawaban setuju. Selanjutnya dinas atau instansi terkait yang tergabung dalam Satlak Raksa Desa melakukan
pembinaan dan monitoring pelaksanaan Program Raksa Desa mendapat