VI. ANALISIS PERANCANGAN PROGRAM
6.1. Lingkungan Internal Kekuatan dan Kelemahan
Analisis lingkungan internal merupakan suatu proses, dimana organisasi melakukan penilaian terhadap peran dan fungsinya. Dalam hal ini Pemerintah
Kabupaten Karawang yang diformulasikan dalam bentuk Satuan Pelaksana Program Raksa Desa melakukan penilaian untuk menentukan kekuatan dan
kelemahan dalam melaksanakan Program Raksa Desa, pelaksanaan fungsi dan peran Satlak Raksa Desa, seperti komitmen pejabat, keterpaduan program yang
mencakup komitmen pejabat, pelaksanaan peran dan fungsi, koordinasi, dukungan dinasinstansi, dukungan BOP dan pembinaan dalam pelaksanaan program.
Adapun ringkasan kekuatan dan kelemahan dari Satlak Program Raksa Desa Kabupaten Karawang sebagai berikut :
Tabel 21. Kekuatan dan Kelemahan Satlak Raksa Desa Kabupaten Kekuatan
Kelemahan
1. Adanya komitmen
1. Masih kurangnya komitmen pejabat
2. Legalitas kewenangan mll pmbentukn Satlak
2. Sinegritas program blm optimal
3. Dukungan BOP 3. Kurang koordinasi antar anggota Satlak
4. Dukungan Dinasinstansi terkait 4. Jarangnya Melaksanakan Rakor
5. PTO dan Juknis 5. Kemampuan SDM Aparat bervariasi
6. Kesanggupan pemerintah desa selaku penerima program
97
A. Komitmen Pemerintah Daerah
Komitmen Pemerintah Daerah sangat diperlukan bagi pelaksanaan Program Raksa Desa, hal ini mengingat program tersebut merupakan tugas
pembantuan dari Pemerintah Propinsi kepada pemerintah desa sehingga keberadaan Pemerintah Daerah yang kapabel dan mempunyai komitmen sangat
menunjang sekali bagi berlangsungnya program tersebut. Pemerintah Kabupaten Karawang diharapkan mampu melakukan fasilitasi dan pembinaan serta
pengawasan terhadap pelaksanaan program, disamping itu berpartisipasi menyediakan dana penunjang berupa biaya operasional pelaksanaan tugas dan
fungsi satuan pelaksana kabupaten. Adapun komitmen yang harus dilakukan oleh Pemerintah Daerah guna menyukseskan Program Raksa Desa sesuai Surat Edaran
Gubernur Jawa Barat meliputi : 1. Pemerintah KabupatenKota berkewajiban menyedikan dana tambahan
biaya operasional. 2. Pemerintah KabupatenKota bersedia mensinergikan program maupun
anggaran ke lokasi Program Raksa Desa. 3. Pemerintah KabupatenKota akan membina secara intens pelaksanaan
Program Raksa Desa Satlak Desa. 4. Pemerintah KabupatenKota akan mendorong tumbuh dan berkembangnya
partisipasi masyarakat.
98
B. Legalitas Kewenangan melalui Pembentukan Satuan Pelaksana
Untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan pengelolaan Program Raksa Desa perlu dibentuk Satuan Pelaksana pada setiap tingkatan pemerintahan. Satlak
kabupaten terdiri atas gabungan dinas atau instansi terkait yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Bupati Karawang, yang mempunyai tugas dan
fungsi diantaranya: 1. Menyebarluaskan informasi dan sosialisai atau desiminasi tentang
Program Raksa Desa kepada Satlak desa dan masyarakat. 2. Menyusun petunjuk teknis lingkup kabupaten dan melaksanakan
pembinaan teknis pelaksanaan Program Raksa Desa. 3. Melaksanakan pengendalian, monitoring dan evaluasi proggram di
lingkup kabupaten. 4. Melaksanakan pelatihan bagi Satlak Desa dan melakukan koordinasi
dengan Satlak propinsi. 5. Menerima laporan kemajuan pelaksanaan program dan menerima
pengaduan masyarakat berkaitan dengan penyimpangan program sekaligus menindaklanjutinya.
Dukungan BOP
Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya bahwa Pemerintah Kabupaten Karawang mempunyai komitmen untuk menunjang pelaksanaan Program Raksa
Desa, salah satu bentuk komitmen tersebut dengan berpartisipasi menyediakan biaya operasional bagi pelaksanaan tugas dan fungsi Satlak Kabupaten. Pada
Tahun 2005 dianggarkan dana sebesar Rp.100 juta, dan Tahun 2006 mengalami
99 kenaikan menjadi Rp.130 juta. Adapun secara umum peruntukan biaya operasinal
Satlak tersebut, diantaranya untuk operasionalisasi kegiatan, sosialisasi atau desiminasi, pelaksanaan pelatihan, koordinasi, penyusunan perencanaan dan
pelaporan.
Dukungan Dinas atau Instansi
Program Raksa Desa merupakan program terpadu yang memerlukan keterlibatan dinas atau instansi terkait, guna mewujudkan keberhasilan program
tersebut dinas atau instansi terkait dilibatkan dalam Satuan Pelaksana kabupaten. Disamping itu Pemerintah Propinsi mengharapkan agar dinas atau instansi yang
ada di kabupatenkota memberikan perhatian kepada pemerintah desa lokasi Program Raksa Desa dengan mengalokasikan program dan anggaran kepada desa
lokasi Raksa Desa sehingga dapat menunjang keberhasilan program tersebut.
Petunjuk Teknis Operasionaal dan Juknis
Petunjuk teknis operasional dan juknis Program Raksa Desa merupakan acuan dan arah program yang memuat ketentuan dan petunjuk pengelolaan,
pelaksanaan dan pengendalian atau pengawasan serta teknis pelaporan Program Raksa Desa yang harus dipedomani oleh pelaku Program Raksa Desa di daerah.
Petunjuk teknis Program Raksa Desa tersebut dikeluarkan berdasarkan Surat Edaran Gubernur Jawa Barat.
Kesanggupan Pemerintah Desa selaku Penerima Program
Menurut pasal 206 huruf C dan pasal 207 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004. Tugas pembantuan dari Pemerintah, Pemerintah Propinsi atau
Pemerintah KabupatenKota disertai dengan pembiayaan, sarana dan prasarana
100 serta sumberdaya manusia. Tugas pembantuan pada dasarnya meliputi aspek
sebagai berikut : 1. Merupakan kewenangan pemberi tugas dalam hal ini Pemerintah Propinsi
Jawa Barat. 2. Penerima tugas dapat menolak sebagian atau seluruhnya, bila pemberian
tugas pembantuan tersebut tidak disertai pembiayaan, sarana dan prasarana serta sumberdaya manusia.
3. Penerima tugas Desa harus mempertanggungjawabkan pekerjaannya kepada pemberi tugas Pemerintah Propinsi
Dalam hal ini Pemerintah Desa di Kabupaten Karawang menerima dan menyanggupi tugas pembantuan yang diberikan oleh pemerintah Propinsi dan
sepakat akan melaksanakannya.
6.2. Lingkungan Eksternal Peluang dan Ancaman