Format berita televisi Sekilas Tentang Berita

2 g. Breaking News, yakni berita yang sangat penting dan harus segera disiarkan, bila memungkinkan bersamaan dengan terjadinya peristiwa tersebut. Breaking news nerupakan berita tidak terjadwal karena dapat terjadi kapan saja, seperti berita kecelakaan besar, bencana alam, kerusuhan massa, dan sebagainya. h. Laporan khusus adalah berita dengan format paket, lengkap dengan narasi dan soundbite dan sejumlah narasumber, biasanya merupakan laporan panjang yang komprehensif mengenai berbagai peristiwa, seperti politik, hokum criminal, dan bencana. 55

5. Sumber Berita

Stasiun televisi tidak dapat hanya menunggu berita yang datang. Stasiun televisi harus mengejar berita dan untuk itu mereka harus memiliki reporter dan juru kamera. Reporter dan juru kamera tadi dapat dikatakan sumber berita dari peristiwa yang akan disiarkan karena mereka bertugas mencari informasi dan mengambil gambar di lapangan. Sumber berita tidak hanya diperoleh dari reporter dan juru kamera saja, melainkan dari: 56 a. Pelayanan darurat, seperti polisi, pemadam kebakaran, rumah sakit, pusat informasi cuaca, dan badan SAR Search and Rescue. b. Kontak pribadi, seperti reporter mempunyai kontak pribadi dengan orang-orang yang bekerja pada berbagai lembaga pemerintah maupun nonpemerintah. 55 Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, Tangerang: Ramdina Prakarsa, 2005, h. 128- 131. 56 Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, h. 21-27. 2 c. Kontak publik, seperti orang-orang penting yang berasal dari organisasi pemerintah, nonpemerintah, serikat buruh, kelompok- kelompok oposisi penekan atau pengamat, dan kalangan penguruan tinggi. d. Kantor berita, seperti Reuters, Associated Press AP, dan Agence France Press AFP. e. Siaran pers dan jumpa pers adalah informasi atau pernyataan yang dikirimkan ke stasiun televisi dengan tujuan untuk dipublikasikan. Siaran ini datang dari berbagai lembaga organisasi lokal dan internasional, lembaga pemerintah, pejabat pemerintah, kantor-kantor asing, kelompok-kelompok oposisi penekan, lembaga nonpemerintah dan lain-lain. f. Pemirsa dan saksi mata. Pemirsa adalah seseorang atau peminattelevisi yang mempunyai sebuah informasi kemudian memberitahukannya ke stasiuntelevisi. Sedangkan saksi mata adalah seseorang yang menjadi sumber informasi untuk memberikan keterangan tentang sebuah peristiwa. g. Media lainnya, seperti suarat kabar, radio, internet, dan sebagainya.

6. Kaidah Berita Televisi

Televisi adalah media massa pandang dengar, yang berarti siaran televisi dapat dilihat dan didengar sekaligus. Sebagai media audiovisual, maka siaran televisi harus memadukan unsur gambar, naskah, dan suara. Ketiga unsure tersebut harus sinkron. Oleh karena itu, dalam berita televisi ada tiga kaidah yang harus diperhatikan, yakni: 2 a. Kaidah Gambar video Gambar merupakan unsur pertama dan dalam berita televisi. Selain itu, gambar merupakan kekuatan utama dalam berita televisi, karena gambar ikut berbicara bahkan kadang lebih berbicara dari naskah dan audio. Agar gambar dalam berita televisi itu menarik ada beberapa unsur yang harus dimiliki, yakni: 1. Aktualitas, adalah gambar berita televisi yang ditampilkan dalam berita harus aktual atau paling baru. 2. Sinkronisasi, yakni gambar berita televisi harus sinkron dengan peristiwa yang diinformasikan antara naskah dengan gambar harus sesuai. 3. Simbolis, yakni gambar simbolis bertati bukan gambar sesungguhnya dalam berita, tetapi hanya menggambarkan kejadian yang diberitakan. Hal ini dikarenakan gambar yang sesungguhnya sulit didapat. 4. Ilustrasi, adalah gambar berita yang dibuat atau direkayasa berdasarkan suatu peristiwa yang memang terjadi, tetapi gambar yang aktual, sinkron, dan simbolis tidak tersedia. 5. Dokumentasi, yakni dokumen gambar yang kadangkalanya diperlukan kalau peristiwa itu sangat penting, sementara gambar yang aktual, sinkron, dan simbolis tidak tersedia.