Kaidah Berita Televisi Sekilas Tentang Berita

2 6. Estetika, yaitu gambar berita televisi harus bersifat estetis, agar enak dipandang, kemudian gambarnya yang dihasilkan fokus, komposisinya bagus, dan warna yang didapat jelas. b. Kaidah Naskah Naskah berita televisi sebagaimana naskah berita pada umumnya harus memenuhi unsur 5W+IH. Ada dua bentuk penyajian naskah berita yaitu : a naskah reading adalah naskah berita yang seluruh isinya, mulai dari lead sampai tubuhnya dibaca oleh presenter. b naskah voice over adalah naskah berita yang leadnya dibaca presenter sedangkan tubuhnya di dubbing. c. Kaidah Suara audio Audio atau suara dalam berita televisi sangatlah penting, disamping gambar dan naskah. Suatu berita biarpun ada naskah dan gambarnya, tetapi tidak ada suara, maka berita tersebut tidak akan jelas maskudnya. Selain gambar dan naskah, audio juga merupakan salah satu unsure pada berita televisi, jadi apabila salah satu dari unsure tersebut tidak ada maka bukan berita namanya. Ada dua unsur audio dalam berita televisi, yakni: 1. atmosfer, adalah suasana dari suatu peristiwa yang gambarnya diberitakan. 2. narasi, adalah suara reporter, baik berdasarkan naskah yang dibaca maupun melaporkan tanpa naskah dan dan suara narasumber yang diwawancarai. 57 57 Sudirman, Tebba. Jurnalistik Baru, h. 67- 83. 2

BAB III GAMBARAN UMUM TVRI DAN PROGRAM PEMBERITAAN DDB

A. Sejarah dan Perkembangan TVRI

Gagasan konkrit televisi di Indonesia dilahirkan setelah Pemerintah memutuskan pada tahun 1961 untuk memasukan proyek media massa televisi ke dalam proyek pembangunan Asean Games IV, di bawah koordinasi urusan proyek Asean Games IV pada 25 Juli 1961. Pada saat itu, Menteri Penerangan mengeluarkan SK Menpen No. 20SKM1961 tentang pembentukan Panitia Persiapan Televisi P2T. Pada 23 Oktober 1961, Presiden Soekarno yang sedang berada di Wina mengirimkan teleks kepada Menpen Maladi untuk segera menyiapkan proyek televisi saat itu waktu persiapan hanya tinggal 10 bulan dengan jadwal sebagai berikut : a. Membangun studio di eks Akademi Penerangan AKPEN di Senayan TVRI sekarang. b. Membangun dua pemancar: 100 watt dan 10 Kw dengan tower menara setinggi 80 Meter. c. Mempersiapkan software program dan tenaga manusia SDM. TVRI sendiri mulai mengadakan siaran percobaan dengan acara HUT Proklamasi Kemerdekaan Indonesia XVII dari halaman Istana Merdeka Jakarta, dengan pemancar cadangan berkekuatan 100 watt pada 17 Agustus 1962. Sementara TVRI mulai mengudara untuk pertama kalinya dengan acara siaran 2 2 langsung upacara pembukaan Asean Games IV dari stadion utama Gelora Bung Karno pada 24 Agustus 1962. Pada 20 Oktober 1963, dikeluarkan Keppres No. 2151963 tentang pembentukan Yayasan TVRI dengan pimpinan umum Presiden RI. Pembangunan stasiun penyiaran TVRI sendiri dimulai pada 964; dengan perlahan-lahan merintis pembangunan Stasiun Penyiaran Daerah, yang dimulai dari TVRI stasiun Yogyakarta, Medan, Surabaya, Ujung Pandang Makassar, Manado, Denpasar dan Balikpapan bantuan Pertamina. Sedangkan pembangunan stasiun produksi keliling dimulai pada 1977. Secara bertahap, di beberapa ibukota propinsi dibentuklah stasiun-stasiun Produksi Keliling atau SPK, yang berfungsi sebagai perwakilan atau koresponden TVRI di daerah. SPK itu terdiri dari perwakilan wilayah Jayapura, Ambon, Kupang, Malang tahun 1982 diintegrasikan dengan TVRI stasiun Surabaya, Semarang, Bandung. Banjarmasin, Pontianak, Banda Aceh, Jambi, Padang, dan Lampung. Perkembangan status TVRI terjadi pada Era Orde Baru, tahun 1974. TVRI diubah menjadi salah satu bagian dari organisasi dan tata kerja Departemen Penerangan, yang diberi status “Direktorat”, yang langsung bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Radio, TV, dan Film Departemen Penerangan Republik Indonesia. Perkembangan TVRI di Era Reformasi, Juni 2000, dimulai dari diterbitkannya Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 2000 tentang perubahan status TVRI menjadi Perusahaan Jawatan Perjan, yang secara kelembagaan berada di bawah pembinaan dan bertanggung jawab kepada Departemen Keuangan RI. Tanggal 17 April 2002, diterbitkan Peraturan Pemerintah no. 9 tahun 2002, sehingga status TVRI pun diubah . Maka TVRI diberi masa transisi selama 3 tahun, jika mengacu Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 2002, yang menyebutkan bahwa TVRI berbentuk Persero atau PT. Melalui Persero ini, Pemerintah mengharapkan Direksi TVRI dapat melakukan pembenahan-pembenahan baik di bidang manajemen, struktur organisasi, SDM, maupun keuangannya. Sebagai stasiun televisi pertama di negeri ini, TVRI telah melalui perjalanan panjang dan mempunyai peran strategis dalam perjuangan dan perjalanan kehidupan bangsa. Sementara perkembangan TVRI saat ini, yaitu bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-44 ..= , TVRI resmi menjadi Lembaga Penyiaran Publik yang berbentuk badan hukum yang didirikan oleh Negara sesuai dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang penyiaran. Semangat yang mendasari lahirnya TVRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik adalah untuk melayani informasi untuk kepentingan publik, bersifat netral, mandiri dan tidak komersial. Sementara, perubahan-perubahan status TVRI sendiri dilatarbelakangi oleh kepentingan politik dari pihak yang berkuasa pada saat itu, di mana perubahan tersebut tidak berpengaruh banyak kepada pegawai maupun program-program TVRI karena mereka menndapatkan anggaran Negara, yakni APBN .

B. Visi dan Misi

1. Visi Terwujudnya TVRI sebagai media pilihan bangsa Indonesia dalam rangka turut mencerdaskan kehidupan bangsa untuk memperkuat kesatuan nasional.