Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita DDB

2 Format berita dalam program Pemberitaan DDB sama seperti televisi swasta dengan menggunakan bentuk Voice Over VO dan bersifat informasi. VO adalah format berita televisi yang lead in dan tubuh beritanya dibacakan penyiar berita anchor seluruhnya atau lead dibaca oleh anchor sementara tubuh berita dibaca oleh dubber. Sementara penyiar atau dubber tengah membacakan isi tubuh berita, gambar pun menyertainya sesuai konteks naskah. Program ini dibagi dalam tiga segmen, yakni segmen berita internasional, berita nasional, dan berita olahraga, human interest, maupun prakiraan cuaca. Durasi untuk setiap segmennya antara 1-1 ½ menit tergantung dari nilai berita tersebut. Sementara target penonton program ini adalah masyarakat menengah ke atas. Kelebihan DDB sendiri adalah segmen pemberitaan yang berbeda dengan program pemberitaan yang lain, yakni dengan mempersembahkan berita-berita internasional yang aktual dan faktual serta jaringan siaran yang luas, sehingga DDB dapat dinikmati di Hongkong, China, negara-negara Arab, dan sebagainya. Sedangkan kelemahannya, karena DDB merupakan berita yang diperoleh dari luar negeri Reuters maka mau tidak mau kita harus menyuarakan kepentingan mereka dan mengikuti kemauan mereka; kita tidak bisa mengontrol apakah berita itu benar atau dibuat-buat. Untuk mengatasi masalah itu, dibentuklah persatuan televisi se-Asia Pasifik; mereka berkumpul menyelenggarakan siaran lokal dengan cara pertukaran berita dari negara mereka ke negara kita. 64 64 Wawancara pribadi dengan Lucky Riyanto, Produser Pelaksana Program Pemberitaan DDB, Jakarta 17 April 2009. 2 Sementara untuk menghasilkan sebuah program dibutuhkan organisasi pelaksana program tersebut, begitu pula dalam pembuatan program DDB orang-orang yang terlibat atau tim redaksi dari program DDB, antara lain: Tabel 1. Organisasi Pelaksana Program Pemberitaan DDB Penanggung Jawab Yon Anwar Produser Eksekutif Purnama Suwardi Produser - Bambang Siswanto - Yohanes Produser Pelaksana - Agung Prawoto - Lucky Riyanto Redaktur - Harismen - Sifak Masyhudi - Rosmeini Sani - Sumaryono - Agung Setyawan - Iman Nurisqi - Hengki Komawal - Gatot DwiHartanto - Sri Sas Penyiar - Dhoni Kusmanhandji - Herdina Suherdi Editor - Suripno - Ferry Diantoro - Doddy Permadi 2

BAB IV ANALISIS PROGRAM PEMBERITAAN DDB

A. Proses Produksi Program Pemberitaan DDB di TVRI

Stasiun televisi adalah tempat kerja yang sangat kompleks yang melibatkan banyak orang dengan berbagai jenis keahlian. Suasana kerja pada stasiun televisi terkadang penuh ketegangan, khususnya menjelang suatu program yang akan ditayangkan, sehingga diperlukan kesigapan dan kecepatan kerja karena dikejar-kejar tenggat waktu deadline. Komunikasi yang cepat dan baik adalah hal yang vital dalam pemberitaan televisi. 65 Untuk menciptakan sebuah program atau siaran, baik itu berita, drama dan non-drama diperlukan proses produksi melalui beberapa tahapan. Seperti yang telah dikemukakan di Bab II ada dua teori yang menjelaskan tahapan proses produksi, yakni J.B. Wahyudi dan Fred Wibowo. Sedangkan teori yang penulis gunakan untuk menganalisis program pemberitaan DDB adalah teori Fred Wibowo, yakni: 1. Pra produksi ide, perencanaan, dan persiapan 2. Produksi pelaksanaan 3. Pasca produksi penyelesaian dan penayangan 66 65 Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, h.9. 66 Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi, h. 21. 2 Seperti pendapat di atas, maka program pemberitaan DDB TVRI pun melalui 3 tahapan tersebut, yakni:

1. Pra produksi program pemberitaan DDB di TVRI

Tahap pra produksi merupakan tahapan persiapan sebelum sebuah produksi dimulai, karena itu semakin baik sebuah perencanaan produksi maka akan memudahkan nantinya dalam produksi. Pada tahap ini, kegiatan awal yang dilakukan dalam proses produksi program pemberitaan DDB adalah rapat redaksi. Rapat ini dilaksanakan sehari dua kali, yakni pada pukul 10.00 WIB dan 15.00 WIB. Rapat redaksi dihadiri oleh produser eksekutif, produser pelaksana, redaktur, dan koordinator liputan. Rapat ini bertujuan memastikan suatu kelancaran dalam proses peliputan. Sebelum rapat redaksi orang-orang yang terlibat dalam proses produksi sudah memperkirakan bahkan menyusun pemberitaan yang didasarkan pada pengetahuan sederhana tentang kemungkinan terjadinya sebuah peristiwa. Selain itu, penyusunan maupun perkiraan sebuah peristiwa bisa diperoleh dari undangan yang diterima redaksi dari lembaga pemerintahan maupun non pemerintah. Rapat redaksi pukul 10.00 WIB antara lain melakukan evaluasi terhadap tayangan DDB yang kemarin malam ditayangkan dengan membahas kesalahan-kesalahan apa saja yang terjadi pada penayangan kemarin. Langkah berikutnya, menghimpun, memilih, kemudian menyeleksi berita mana yang layak ditayangkan, karena setiap harinya Redaksi suatu stasiun berita menerima puluhan bahkan ratusan informasi yang berasal dari berbagai sumber. Selanjutnya menentukan berita tersebut 2 masuk ke program pemberitaan yang mana dari tujuh segmen berita yang ditayangkan TVRI, membahas budget biaya produksi, dan menentukkan lokasi liputan. Sementara rapat redaksi pukul 15.00 WIB, membahas liputan-liputan besok pagi, memutuskan peristiwa apa saja yang perlu diliput, dan menentukan penugasan reporter dan kameramen yang bertugas besok. Dalam rapat redaksi di atas mengungkapkan berita seperti apa yang layak ditayangkan. Menurut Lucky Riyanto, selaku produser pelaksana DDB, dalam memilih berita yang akan ditayangkan dilihat dari nilai berita dari sebuah peristiwa. Nilai berita sebuah peristiwa atau informasi adalah pemberitaan yang diperoleh mempunyai nilai penting dan menarik bagi penonton. Nilai berita sebuah peristiwa dapat dilihat dari apakah berita atau peristiwa itu aktual, akurat, faktual, penting, aneh, menarik, dan sebagainya. Biasanya pemberitaan politik, konflik, kenegaraan, ekonomi, hukum, dan bencana mempunyai nilai berita tinggi. 67

2. Produksi Program Pemberitaan DDB di TVRI

Memproduksi sebuah acara harus dipersiapkan secara matang karena bila ada kesalahan sedikit saja baik teknis maupun nonteknis dapat menghasilkan tayangan yang kurang baik sehingga dapat mengurangi kualitas siaran dan hasilnya tidak maksimal, di antaranya: a. Materi produksi Materi produksi untuk program pemberitaan DDB adalah pengumpulan peristiwa atau berita yang diperoleh dari kantor berita 67 Wawancara pribadi dengan Lucky Riyanto, Produser Pelaksana Program Pemberitaan DDB, Jakarta, 17 April 2009.