22
Subjek penelitian penelitian ini adalah program pemberitaan Dunia Dalam Berita, sementara objek penelitiannya adalah proses produksi
program pemberitaan Dunia Dalam di TVRI pada “Thailand: Prime Minister”.
3. Teknik Pengumpulan data
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah sebagai berikut.
a. Data primer Data primer digunakan sebagai acuan utama untuk pembahasan
penelitian ini dengan melakukan: 1 Observasi
Observasi adalah kegiatan mengamati secara langsung suatu objek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan obejk
tersebut.
13
Teknik observasi yang penulis lakukan adalah observasi langsung, yakni mendatangi lokasi TVRI dengan mengamati secara
sistematis apa yang dilihatnya. 2 Wawancara
Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan
untuk memperoleh
informasi langsung
dari sumbernya.
14
Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini bersifat mendalam depth interview, yaitu wawancara terperinci
13
Rachmat Kriyantono, Teknik Paraktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relation, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran
Jakarta: Kencana, 2007, h. 106.
14
Rachmat Kriyantono, Teknik Paraktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relation, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran
, h. 96.
22
yang dilakukan dengan menggunakan petunjuk umum berupa daftar pertanyaan yang telah disusun sebelumnya untuk ditanyakan
kepada narasumber. Wawancara ini ditujukan kepada pihak-pihak yang terlibat
dalam proses produksi program pemberitaan Dunia Dalam Berita DDB untuk mendapatkan data yang akurat, dalam hal ini adalah
Agung Prawoto dan Lucky Riyanto selaku Produser Pelaksana DDB, Usman Pangaribuan sebagai reporter, Sus Irianto sebagai
kameramen, dan editor yang diwakili oleh Lucky Riyanto, dan editor yang diwakili oleh Lucky Riyanto.
b. Data sekunder Data sekunder penulis diperoleh dari sejumlah referensi yang ada
atau menggunakan studi pustaka, yaitu dengan mempelajari bahan- bahan tertulis berupa arsip dan buku yang berhubungan dengan
penelitian ini.
4. Teknik Pengolahan Data
Setelah data diperoleh dari observasi dan wawancara, maka langkah selanjutnya adalah pegolahan data. Pengolahan data hasil observasi
dilakukan dengan mengumpulkan dan mencatat hasil dari apa yang diamati di lapangan; sedangkan pengolahan data dari hasil wawancara
dilakukan dengan cara, penulis mendengarkan ulang rekaman wawancara kemudian menuliskannya kembali. Sesudah itu, data-data yang sudah
diolah akan di analisis oleh penulis.
5. Analisis Data
22
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif analisis kualitatif, yakni cara melaporkan data dengan memberi gambaran atau
melukiskan mengenai proses program pemberitaan DDB periode April 2009 yang ditayangkan di TVRI, khususnya berita mengenai “Thailand:
Prime Minister”. Penelitian dilakukan dengan menganalisis data primer yang dikumpulkan dari hasil observasi dan wawancara penulis dengan
narasumber. Dari data-data yang dikumpulkan, penulis lalu melakukan analisis dan menyimpulkan pembahasan dalam penelitian ini.
F. Tinjauan Pustaka
Dalam penulisan skripsi ini, penulis merninjau beberapa tulisan, buku hasil penelitian, maupun skripsi-skripsi yang ada di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik IISIP, dan Universitas Satya Negara Indonesia USNI. Penulis menemukan beberapa skripsi yang
membahas proses produksi dengan obyek penelitian yang berbeda-beda, di antaranya:
1. “Analisis Format Program Acara Titian Iman di O Channel” oleh Ulfah Khoiriyah, Mahasiswi Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam tahun 2007 yang menggunakan obyek penelitian program keagamaan dengan hasil penelitian berisi format,
pelaksanaan, dan evaluasi program Acara Titian Iman dengan menggunakan teori J.B. Wahyudi.
2. “Proses Penyajian Program Berita Kriminal Brutal di Lativi” skripsi yang ditulis oleh Yoseph Yulius Roni, Mahasiswa IISIP, Jurusan Jurnalistik
22
tahun 2005 mengunakan teori Dough Newsom dan James A. Wolert, yakni pengumpulan ide, peliputan berita, dan evaluasi ide untuk menggambarkan
bagaimana proses penyajian berita Brutal sebagai salah satu program pemberitaan kriminal.
3. “Analisis Proses Produksi Berita Siang Program Televisi Republik Indonesia TVRI oleh Fiscon Malau, Mahasiswa USNI, Jurusan
Jurnalistik tahun 2008 memaparkan bagaimana proses penyajian berita siang di TVRI dengan menggunakan teori Bass, di mana proses produksi
dibagi menjadi tahap perolehan berita dan tahap pengolahan berita. Meskipun penulis melakukan tinjauan terhadap skripsi tersebut di
atas, penelitian yang dilakukan penulis tetaplah berbeda. Dalam hal ini penulis sama-sama membahas proses produksi suatu program yang
ditayangkan di televisi dengan objek penelitian dan hasil penelitian yang berbeda. Seperti skripsi Ulfah Khoiriyah yang mengunakan program
keagamaan sebagai obyek penelitian dan teori J.B. Wahyudi untuk menganalisis hasil penelitiannya. Skripsi Yoseph Yulius Roni menggunakan
obyek penelitiannya program berita kriminal dengan teori yang dipergunakan adalah Dough Newsom dan James A. Wolert. Sementara pada skripsi Fiscon
Malau menggunakan obyek penelitian yang sama dengan penulis, teori yang digunakan berbeda, yakni teori Bass. Sedangkan penelitian yang dilakukan
penulis menggunakan objek penelitian program berita, bukan program keagamaan maupun berita kriminal dengan menggunakan teori Fred Wibowo
untuk menggambarkan bagaimana proses produksi program pemberitaan DDB di TVRI serta berita : “Thailand: Prime Minister”.
22
G. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah proses penelitian ini, penulis menguraikan beberapa hal pada penulisan ini yang terdiri dari lima bab dengan beberapa
subbabnya, sebagai berikut: - BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang masalah,
perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian, metode penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.
- BAB II KERANGKA TEORI. Pada bab ini, dikemukakan kerangka pemikiran yang berkaitan dengan masalah penelitian, yaitu pengertian,
sejarah dan format acara televisi; pengertian proses produksi televisi ; serta pengertian berita, kriteria umum nilai berita, jenis berita, format berita
televisi, sumber berita, dan kaidah berita. - BAB III GAMBARAN UMUM TVRI DAN PROGRAM PEMBERITAAN
DUNIA DALAM BERITA. Bab ini akan menguraikan gambaran umum sejarah perkembangan TVRI, visi dan misi, galeri logo TVRI, program-
program TVRI, struktur organisasi TVRI, serta program pemberitaan Dunia Dalam Berita sebagai masalah penelitian.
- BAB IV ANALISIS PROGRAM PEMBERITAAN DUNIA DALAM BERITA. Bab ini berisi deskripsi hasil penelitian dan pembahasan
mengenai proses produksi program pemberitaan Dunia Dalam Berita di TVRI serta proses produksi pada berita “Thailand: Prime Minister”.
- BAB V PENUTUP. Bab ini merupakan bab penutup dari skripsi ini. Pada bab ini, penulis akan memberikan kesimpulan atas permasalahan yang
diteliti dan juga saran penulis terhadap permasalahan penelitian.
22
BAB II KERANGKA TEORI
A. Televisi dan Formatnya
1. Pengertian Televisi
Televisi merupakan salah satu satu bentuk komunikasi massa. Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media
massa pada sejumlah besar orang. Media komunikasi yang termasuk media massa, yaitu radio siaran, televisi, dan film yang dikenal sebagai media
elektornik; serta surat kabar dan majalah yang keduanya termasuk media cetak.
15
Televisi dalam bahasa Inggris disebut television. Kata televisi berasal dari kata tele bahasa Yunani dan vision atau visio bahasa Latin;
yang mempunyai arti masing-masing jauh tele dan melihat vision. Jadi, televisi berarti melihat.
16
Televisi merupakan media yang dapat mendominasi komunikasi massa, karena sifatnya yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
khalayak. Media ini mempunyai kelebihan dari media massa lainnya yaitu bersifat audio visual didengar dan dilihat, dapat menggambarkan
kenyataan dan langsung dapat menyajikan peristiwa yang sedang terjadi ke setiap rumah para pemirsa di manapun mereka berada.
17
Selain itu, media
15
Elvinaro Ardianto dan Lukiati Komala, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005, h. 3.
16
Djoenaesih S, Sunarjo, Himpunan Istilah Komunikasi, Yogyakarta: Liberty, 1983, Cet. 2, h. 125.
17
Elvinaro Ardianto dan Lukiati Komala, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, h. 40.
22
ini juga menyajikan berbagai kebutuhan manusia, baik hiburan, informasi, maupun pendidikan dengan sangat memuaskan.
18
Penyebaran informasi melalui media massa, baik cetak, elektronik maupun online, seperti surat kabar, televisi, radio, film, dan internet telah
membentuk pengetahuan dan pendapat manusia mengenai berbagai peristiwa atau hal yang menyangkut kehidupannya.
19
Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Abdul Muis, salah seorang pakar komunikasi, dalam
tulisannya di majalah Analisis CSIS 1991: “… kemajuan teknologi komunikasi dan informasi menghadirkan aneka ragam saluran media
yang kian lama kian canggih dan memungkinkan segala macam kejadian.”
20
Akibat perkembangan teknologi komunikasi massa, dalam hal ini televisi akan memberikan pengaruh-pengaruh dampak dalam
kehidupan manusia. Dampak atau efek komunikasi tersebut dapat dilihat dari setiap perubahan yang terjadi di dalam diri penerima, yang menerima
pesan-pesan dari suatu sumber media.
21
Secara umum, baik media cetak, elektronik, maupun online keduanya memiliki fungsi yang sama, yaitu: a menyiarkan informasi, ini
merupakan fungsi utama media massa, sebab masyarakat membeli media tersebut karena masyarakat memerlukan informasi tentang berbagai hal
yang terjadi di dunia ini; b mendidik, pada fungsi kedua ini media massa menyajikan
pesan-pesan atau
tulisan-tulisan yang
mengandung
18
Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004, h. 60.
19
Roudhonah, Ilmu Komunikasi, Ciputat: UIN Jakarta Press, 2007, h. 136.
20
Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa: Sebuah Analisis Isi Media Televisi, Rineka Cipta, 1996, h. 1- 2.
21
Wiryanto, Teori Komunikasi Massa, Jakarta: PT Grasindo, 2000, cet. ke-1, h. 39.