Tangerang. Setelah dikembangkan secara bertahap, saat ini RSU Kabupaten Tangerang mempunyai bangunan dengan luas keseluruhan 24.701m diatas
tanah 41.615m dan memiliki fasilitas perawatan dengan 383 TT, 27 jenis keahlian dan dengan jumlah karyawan sebanyak 1065 orang.
2. Pelayanan RSU terhadap kemoterapi
Pelayanan Kemoterapi di RSU Kabupaten Tangerang terdapat di Ruangan Soka lantai 2 dan Ruangan Thalasemia lantai 1. Pelayanan
kemoterapi di Ruang Soka dan Thalasemia adalah bagian dari Paviliun rawat inap.yang melayani pemberian kemoterapi bagi pasien rawat jalan
maupun rawat inap. Jumlah bed yang tersedia di ruangan untuk pelayanan kemoterapi sebanyak 15 buah dengan jumlah pasien yang menjalani
kemoterapi di ruangan ini rata-rata 10 orang perhari. Pelaksanaan kemoterapi di ruang Soka dan Thalasemia secara umum
sebagian besar telah dilakukan sesuai SOP yang berlaku di ruangan. Tindakan dalam persiapan pasien yang paling banyak tidak dilakukan
adalah pemeriksaan TTV dan pemberian informed consent. Hal ini dikarenakan petugas kesehatan menganggap pemeriksaan lain yang telah
dilakukan sebelumnya serta surat rujukan oleh dokter sudah cukup menjadi landasan untuk pasien dapat melakukan kemoterapi. Perawat juga
mengatakan kendala lain rekendala dengan jumlah petuas kesehatan yang dianggap kurang.
Pelaksanaan kemoterapi di ruang Soka dan Thalasemia secara umum sebagian besar telah dilakukan sesuai SOP yang berlaku di ruangan.
Tindakan dalam persiapan pasien yang paling banyak tidak dilakukan
adalah pemeriksaan TTV dan pemberian informed consent. Hal ini dikarenakan petugas kesehatan menganggap pemeriksaan lain yang telah
dilakukan sebelumnya serta surat rujukan oleh dokter sudah cukup menjadi landasan untuk pasien dapat melakukan kemoterapi. Perawat juga
mengatakan kendala lain rekendala dengan jumlah petuas kesehatan yang dianggap kurang.
Persiapan petugas kesehatan telah dilakukan sesuai dengan SOP. Hal ini ditunjukan dengan penggunaan APD yang digunakan oleh petugas
kesehatan di ruangan adalah sarung tangan, masker, dan baju pelindung. Menurut Power 7 Polovich 2003, APD digunakan untuk melindungi kulit
dan selaput lendir petugas dari risiko pajanan. Dalam monitoring dan evaluasi kolaborasi petugas kesehatan untuk
tindakan selanjutnya tidak dilaksanakan. Penentuan tindakan selanjutnya lebih banyak dilakukan oleh dokter sendiri. Hal ini kurang sesuai dengan
pengertian kolaborasi menurut American Medical Association AMA, 1994 yang menyatakan bahwa kolaborasi adalah proses dimana dokter dan
perawat merencanakan dan praktek bersama kolega, bekerja saling ketergantungan dalam batasan-batasan lingkup praktek mereka dengan
berbagi nilai-nilai dan saling mengakui dan menghargai terhadap setiap orang yang berkontribusi untuk merawat individu, keluarga dan masyarakat.
Penilaian respon dan efek samping kemoterapi sangat penting bagi petugas kesehatan untuk selalu memperhatikan reaksi atau efek samping
yang timbul pada saat pelaksanaan atau setelah pelaksanaan kemoterapi berlangsung. Sehingga apabila timbul reaksi yang berlebihan dapat segera
dicegah. Respon pasien dapat berupa respon objektif atau respon subjektif Sander, 2010.
B. Karakteristik Umum Responden
Berikut adalah distribusi frekuensi karakteristik data demografi responden:
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Data Demografi Responden N=53
Karakteristik Frekuensi
Persentase Usia
Usia 26 – 35 tahun
10 18,9
Usia 36 – 45 tahun
19 35,8
Usia 46 – 55 tahun
24 45,3
Jenis kelamin
Laki-laki Perempuan
8 45
15 85
Pendidikan TS
SD SMP
SMASMK 4
18 13
14 7,5
34 24,5
26,4 PT
4 7,5
Total 53
100
Berdasarkan data pada tabel diatas menunjukkan bahwa mayoritas responden yang masuk dalam kelompok rentang usia yaitu, usia 46 - 55 tahun
dengan nilai presentase 45,3, kemudian berdasarkan kelompok jenis kelamin mayoritas responden perempuan dengan nilai presentase 85, dan
berdasarkan kelompok pendidikan sebagian besar responden berada pada tingkat pendidikan SD dengan presentase sebanyak 34.