2. Pembobotan
Pada bagian kedua responden diminta untuk melingkari salah satu dari dua indikator yang dirasakan lebih dominan menimbulkan beban kerja mental
terhadap pekerjaan tersebut. Kuesioner yang diberikan berbentuk perbandingan berpasangan yang terdiri dari 15 perbandingan berpasangan. Dari kuesioner ini
dihitung jumlah tally dari setiap indikator yang dirasakan paling berpengaruh. Jumlah tally ini kemudian akan menjadi bobot untuk tiap indikator beban mental.
Untuk mendapatkan skor beban mental NASA-TLX, bobot dan rating untuk setiap indikator dikalikan kemudian dijumlahkan dan dibagi 15 jumlah
perbandingan berpasangan.
3. Perhitungan Weighted Workload
Pada bagian ketiga ini, melakukan kombinasi perkalian antara pemberian rating dan pembobotan yang telah diberikan oleh setiap responden terhadap pekerjaan
yang dihadapinya. Tujuannya adalah untuk memperoleh nilai beban kerja yang dirasakan oleh pelaksana terhadap 6 deskriptor metode NASA-TLX.
4. Interpretasi Hasil Nilai Skor
Berdasarkan penjelasan Fathirli dalam jurnalanya, dalam interpretasi hasil nilai skor, beliau mengambil gambaran interpretasi dari Hart dan Staveland 1981
dalam metode NASA-TLX, dimana skor beban kerja yang didapatkan terbagi dalam 5 bagian yaitu pada tabel 2.2.
Tabel 2.3. Hasil Perhitungan beban kerja
Category Scale
Very high 81-100
High 61 - 80
Moderate 41 - 60
Low 21 - 40
Very Low 0 - 20
2.2.2. Kepuasan Kerja
2.2.2.1. Pengertian Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja adalah sesuatu yang bersifat individual. Makin tinggi penilaian terhadap kegatan yang dirasakan sesuai dengan keinginan individu, maka makin
tinggi kepuasannya terhadap kegiatan tersebut. Kepuasan adalah eveluasi yang menggambarkan seseorang atas perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas
atau tidak pas dalam bekerja. Dalam bukunya “Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan” oleh anwar
prabu mengungkapkan bahwa pegawai akan merasa pas dalam bekerja apabila aspek-aspek pekerjaan dan aspek-aspek dirinya menyokong dan sebaliknya jika
aspek-aspek tersebut tidak menyokong, pegawai akan merasa tidak puas.
Keith davis 1985:96 dalam bu ku “Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan” oleh anwar prabu, mengemukakan bahwa “job satisfaction is the favorableness or unfavorableness with employees view their work
” kepuasan kerja adalah perasaan menyokong yang dialami pegawai dalam bekerja. Wexley
dan Yuki 1977:98 mendefinisikan kepuasan kerja “is the way an employee feels abot his or her job
” adalah cara pegawai merasakan dirinya atau pekerjaannya. Berdasarkan definisi dua tokoh diatas maka, diambil kesimpulan bahwa kepuasan
kerja merupakan perasaan yang menyokong atau tidak diri pegawai yang berhubungan dengan pekerjaannya maupun dengan kondisi dirinya. Perasaan-
perasaan yang berhubungan dengan aspek-aspek tersebut adalah:
Upah atau gaji yang diterima
Kesempatan pengembangan karier
Hubungan dengan pegawai lainnya
Penempatan kerja
Jenis pekerjaan
Struktur organisasi perusahaan
Mutu pengawasan