sebuah gejala yang timbul akibat adanya kesenjangan gap antara realita dan idealita, antarakeinginan dan kenyataan, antara tantangan dan kemampuan, antara
peluang dan potensi Musbikin, 2005. Wardoyo 2008 menyatakan bahwa stres kerja ialah merupakan “ tekanan
” yang didapatkan secara tidak sengaja, atau “ pembebanan ” yang diperoleh dengan sengaja, diadakan untuk suatu tujuan. Stres kerja dikonseptualisasi dari
beberapa titik pandang, yaitu stres sebagai stimulus, stres sebagai respon dan stres sebagai stimulus respon. Stres sebagai stimulus merupakan pendekatan yang
menitikberatkan pada lingkungan.
2.3.2 Faktor penyebab stres kerja
Terdapat lima faktor penyebab yang umum terdapat di tempat kerja Cooper dan Alison, 1995, yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan tugas,
peran dalm organisasi, hubungan di tempat kerja, perkembangan karir, dan perubahan organisasi.
Adapun dua faktor penyebab atau sumber munculnya stres kerja yaitu faktor lingkungan kerja dan faktor personal Dwiyanti, 2001 : Faktor lingkungan
kerja dapat berupa kondisi fisik, manajemen kantor, maupun hubungan sosial di lingkungan pekerjaan. Sedangkan faktor personal bisa berupa tipe kepribadian,
peristiwapengalaman pribadi, maupun kondisi sosial-ekonomi keluarga di mana pribadi berada dan pengembangan diri. Betapa pun faktor kedua tidak secara
langsung berhubungan dengan kondisi pekerjaan, namun karena dampak yang ditimbulkan pekerjaan cukup besar, maka faktor pribadi ditempatkan sebagai
sumber atau penyebab munculnya stres.
Universitas Sumatera Utara
Davis 2002 menyatakan bahwa, “ Stres kerja disebabkan adanya tugas yang terlalu banyak. Banyaknya tugas tidak selalu menjadi penyebab stres, akan
menjadi sumber stres bila banyaknya tugas tidak sebanding dengan kemampuan baik fisik maupun keahlian dan waktu yang tersedia bagi pimpinan
”. Supervisor yang kurang pandai. Seorang pimpinan dalam menjalankan tugas sehari-harinya
biasanya di bawah bimbingan sekaligus mempertanggungjawabkan kepada atasan. Jika seorang pimpinan pandai dan menguasai tugas bawahan, ia akan
membimbing dan memberi pengarahan atau instruksi secara baik dan benar. Luthans 2002 menyebutkan bahwa penyebab stres stressor terdiri dari 4
empat hal utama, yakni : 1 Extra
organizational stressors,
yang terdiri
dari perubahan
sosialteknologi, keluarga, relokasi, keadaan ekonomi dan keuangan, ras dan kelas, dan keadaan komunitastempat tinggal.
2 Organizational stressor, yang terdiri dari kebijakan organisasi, struktur organisasi, keadaan fisik dalam organisasi, dan proses yang terjadi dalam
organisasi. 3 Group stressors, yang terdiri dari kurangnya kebersamaan dalam grup,
kurangnya dukungan sosial, serta adanya konflik antar individu, interpersonal dan intergrup.
4 Individual stressors, yang terdiri dari terjadinya konflik dan ketidakjelasan peran, serta disposisi individu seperti pola kepribadian Tipe A, kontrol
personal, learned helplessness, self-efficacy, dan daya tahan psikologis.
Universitas Sumatera Utara
2.3.3 Gejala-gejala stres