Pendekatan organisasi dalam mengelola stres kerja

Aanonsen telah mengamati timbulnya lebih banyak tukak lambung pada para pekerja shift dan pada pekerja malam hari, terutama bila sering terjadi penggantian atau shift. Meskipun suatu bentuk stres kerja, namun juga meliputi baik perubahan-perubahan yang terjadi dalam irama biologis normal circadian maupun perubahan-perubahan di dalam kebiasaan tubuh Fraser,1992.

2.3.6 Hubungan beban kerja dengan stres kerja

Menurut Hurrel dalam Munandar, 2001 dan Manuaba 2000 salah satu faktor penyebab stres kerja adalah beban kerja, faktor-faktor pekerjaan yang dapat menimbulkan stres adalah dalam kategori faktor-faktor intrinsik dalam pekerjaan adalah fisik dan tugas, tugas mencakup beban kerja, kerja malam dan penghayatan dari resiko dan bahaya.

2.3.7 Pendekatan organisasi dalam mengelola stres kerja

Dalam setiap mengahadapi stres kerja, individu dihaarapkan dapat lebih efektif dalam mengatasi atau mengelolanya. Dengan demikian, dapat mengurangi adanya pemborosan, mengurangi absensi kerja, dan prestasi kerja diharapkan dapat lebih meningkat dalam organisasi Wijono, 2010. Mengatasi stres berporos pada tindakan untuk mengurangi atau meniadakan dampak negatif stres dengan mengubah masalah dan mengendalikan tanggapan emosional. Sementara pengelolahan stres bertujuan mengurangi atau meniadakan dampak negatif stres dengan menangani dampak stresnya sendiri. Metodenya dapat berupa pendekatan : farmakologis pharmacological, perilaku behavioral, pemahaman cognitif, meditasi meditation, dan hipnosis hypnosis Hardjana, 1994. Universitas Sumatera Utara Untuk dapat mengatasi dan mengelolah stres kerja dengan cara yang efektif, individu diharapkan mempunyai program-program pengelolah stres kerja. Pernyataan ini seperti yang dikatakan oleh para ahli bahwa dari 500 firma yang sangat besar mempunyai lebih dari 90 yang terdiri dari program-program khusus untuk menolong para karyawan dalam mengatasi stres kerja mereka. Selanjutnya menurut Rose Veiga, 1984 dalam Wijono, 2010 juga menunjukkan bahwa program-program pengelolahan stres kerja dalam suatu organisasi dapat menjadi efektif untuk mengurangi stres kerja mereka. Ada beberapa cara yang digunakan untuk mengelola stres dalam organisasi, yaitu : 1. Meningkatkan komunikasi Salah satu cara yang efektif untuk mengurangi ketidakjelasan peran dan konflik peran adalah meningkatkan komunikasi yang efektif diantara manajer dan karyawan, sehingga akan tampak garis-garis tugas dan tanggung jawab yang jelas di antara keduanya. Situasi semacam ini dapat mengurangi timbulnya stres kerja dalam organisasi. 2. Sistem penilaian dan ganjaran yang efektif Sistem penilaian prestasi dan ganjaran yang efektif perlu diberikan oleh manajer kepada karyawan mereka. Situasi semacam ini dapat mengurangi ketidakjelasan peran dan konflik peran. Ketika ganjaran diberikan kepada karyawan, kawyawan telah menyadari bahwa ganjaran tersebut berhubungan dengan prestasi kerjanya. Ia menyadari juga bahwa ia bertanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan kepadanya mengurangi konflik peran, ia berada dalam Universitas Sumatera Utara sesuatu keadaan mengurangi ketidakjelasan tugas. Situasi ini terjadi bila hubungan diantara atasan dan bawahan berada dalam suatu suasana kerja dan sistem penilaian prestasi kerja efektif. 3. Meningkatkan partisipasi Untuk dapat mengurangi ketidakjelasan peran dan konflik peran, pengelolahan erlu meningkatkan partisipasi terhadap proses pengambilan keputusan, sehingga setiap karyawan yang ada dalam organisasi mempunyai tanggung jawab bagi peningkatan prestasi kerja karyawan. Dengan demikian, kesempatan partisipasi yang diberikan oleh manajer kepada karyawan- karyawannya dalam menyumbang pikiran atau gagasan-gagasannya, memungkinkan karyawan dapat meningkatkan prestasi dan kepuasan kerjanya dan mengurangi stres kerjanya. 4. Memperkaya Tugas Setiap manajer perlu memberikan dan memperkaya tugas kepada karyawan agar mereka dapat lebih bertanggung jawab, lebih mempunyai makna tugas yang dikerjakan, akan lebih baik dalam melaksanakan pengendalian serta umpan balik terhadap produktivitas kerja karyawan baik secara kuantitas maupun kualitas. Situasi semacam ini dapat meningkatkan motivasi kerja dan memenuhi kebutuhan karyawan sehingga dapat mengurangi stres yang ada dalam diri mereka. 5. Mengembangkan keterampilan, kepribadian dan pekerjaan. Mengembangkan keterampilan, kepribadian dan pekerjaan merupakan salah satu cara utuk mengelola stres kerja didalam organisasi. Pengembangan Universitas Sumatera Utara keterampilan dapat diperoleh melalui latihan-latihan yang sesuai dengan kebutuhan karyawan dan organisasi atau pengembangan kepribadian yang dapat mendukung usaha pengembangan pekerjaan baik secara kuantitas maupun kualitas Wijono, 2010.

2.4 BPJS Kesehatan