GARIS SEMPADAN BANGUNAN TENAGA AHLI PEIL DAN PEIL INDUK PEIL NOL

pemberian kerja dan dianggap bahwa pelaksana PekerjaanKontraktor mengetahui benar-benar mengenai :  Letak.  Batas-batas maupun keadaannya pada waktu itu.  Kemungkinan memindahkan kabel-kabel dan pipa dibawah tanah. Sebelum dilaksanakan pekerjaan, Pelaksana PekerjaanKontraktor harus mengajukan persetujuan penggunaan tempat kavling kerja dengan gambar rencana tata ruang site kepada Direksi Teknik b. Pelaksana PekerjaanKontraktor wajib menyerahkan pekerjaan hingga selesai dan lengkap, yaitu membuat menyuruh membuat, memasang, memesan maupun menyediakan bahan- bahan bangunan, alat-alat kerja dan pengangkutan, membayar upah kerja dan lain-lain yang bersangkutan dengan pelaksanaan. c. Untuk setiap pekerjaan yang akan dimulai pelaksanaannya maupun yang sedang dilaksanakan. Pelaksana PekerjaanKontraktor diwajibkan berhubungan dengan Direksi Teknik guna memintakan izin mengerjakanuntuk mendapatkan pengesahan persetujuannya. d. Setiap usul dari Pelaksana PekerjaanKontraktor yang telah memperoleh persetujuanpengesahan dari Direksi Teknik dianggap berlaku, sah serta mengikat, jika dilakukan secara tertulis dan ditandatangani. e. Semua bahan-bahan yang akan dipergunakan untuk pekerjaan ini harus benar-benar diteliti mengenai mutu, ukuran, jumlah dan harus baru tidak dibenarkan memakai material bekas. f. Ketelitian dan kerapihan kerja akan dinilai oleh Direksi Teknik khususnya yang menyangkut pekerjaan penyelesaian maupun kerapihan finishing works. g. Pelaksanaan dan pengawasan pekerjaan penyelesaian dan perapihan harus dilaksanakan oleh tenaga-tenaga pihak Pelaksana Pekerjaan Kontraktor yang benar-benar ahli. h. Cara-cara menimbun bahan-bahan di lapangan maupun di gudang-gudang harus memenuhi persyaratan teknis yang dikeluarkan oleh PabrikProdusen material, dan dapat dipertanggung jawabkan. i. Semua uraian yang disebut di dalam Spesifikasi ini dan semua perubahan maupun tambahan yang terjadi dan dinyatakan di dalam Berita Acara Penjelasan adalah sah berlaku dan digunakan sebagai dasar pedoman pelaksanaan.

1.8. GARIS SEMPADAN BANGUNAN

a. Garis Sempadan Bangunan dan patok-patok yang sah, ditentukan oleh Dinas Tata Kota DTK atau pejabat yang berwenang atas 7 bantuan dan kerja sama dengan Pelaksana PekerjaanKontraktor atau mengacu pada gambar. b. Jika dalam pelaksanaan pekerjaan ini mengalami keterlambatan tidak dapat dipakai sebagai alasan penundaan waktu pembangunan, sedangkan pembiayaan menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan Kontraktor.

1.9. TENAGA AHLI

a. Setiap pelaksana PekerjaanKontraktor harus menunjuk tenaga yang ahli didalam bidangnya bagi pekerjaan-pekerjaan termasuk pekerjaan penyelesaian dan perapihan finishing works. Terutama pekerjaan struktur Baja tukang las harus mempunyai sertifikat keahlian pengelasan b. Tenaga ahli tersebut harus dapat mempertanggungjawabkan pekerjaannya, dan harus selalu berada di lapangan selama pelaksanaan, baik sebagai pelaksana maupun sebagai pengawas pekerjaan. c. Apabila tenaga-tenaga ahli pelaksana oleh Direksi Teknik dianggap tidak memenuhi persyaratankurang ahli dalam bidangnya, Pelaksana PekerjaanKontraktor secepatnya harus menggantikan dengan tenaga ahli lain yang disetujui Direksi Teknik. d. Manager Proyek harus orang yang berpengalaman dalam pelaksanaan pembangunan gedung bertingkat dengan struktur beton bertulang dan baja. Manager Proyek bertugas, mengkoordinir seluruh pekerjaan dan bertindak atas nama Pelaksana PekerjaanKontraktor.

1.10. PEIL DAN PEIL INDUK PEIL NOL

a. Pekerjaan Penentuan Peil  Sebelum pengukuran peil tinggilantai, tanah yang ada dilokasi agar dikupas atau diurug dahulu sampai peil yang ditentukan oleh DireksiPengawas.  Sebelum peil 0.00 ditentukan oleh Direksi Lapangan atau sesuai dengan petunjuk Direksi Lapangan. b. PengukuranPenarikan Bowplank  Penarikan Bowplank untuk bangunan-bangunan dapat dilaksanakan dengan selang ukur atau alat lainnya yang disetujui Direksi, akan tetapi lebih disarankan pakai alat ukur Theodolit atau T Nol.  Penarikan Bowplank harus dihadiri oleh Pengawas dari pihak Direksi.  Elevasi 0.00 harus ditentukan bersama oleh PengawasDireksi Teknik sebagai dasar penarikan bowplank dan elevasi bangunan lainnya.  Pengukuran rencana peletakan bangunan harus dilakukan dengan teliti dan seksama, sehingga sesuai dengan rencana dan gambar bestek. 8  Penempatan ukuran-ukuran titik duga dan titik-titik pokok lainnya yang harus dibuatdipasang dengan propel-propil atau bowplank yang cukup kuat dari kayu dan sesuai dengan petunjuk Direksi Lapangan.  Titik-titik dugapokok tersebut tidak boleh dipindahkan tanpa persetujuan Direksi Lapangan  Pemasangan patok-patok ataupun titik-titik duga yang telah terpasang maupun bowplank, jika Direksi menilaimempertimbangkan merasa perlu dirobahdiperbaikidipindahkandirevisi, kontraktor harus melakukan dengan petunjuk dan pengarahan Direksi Lapangan.  Patok-patok titik dugapatok yang dipasang, kontraktor harus memperhitungkan mutu bahannya sehingga patok tersebut cukup kuat hingga selesai pekerjaan pelaksanaannya.  Apabila ada patok yang rusak, harus segera diganti dengan yang baru dan pemasangannya diketahui dan disetujui oleh Direksi Lapangan.

1.11. PAPAN BANGUNAN BOW PLANK