TANAH TIMBUN KAYU RKS Kelas

Dan identifikasi sample ini nantinya harus tertuang dalam laporan hasil pengujian 7. Tempat pengujian sample dapat dilakukan melalui laboratorium PU atau Laboratorium Universitas yang disetujui oleh Direksi

3.12. BAJA TULANGAN

a. Baja Tulangan Baja tulangan beton adalah baja yang berbentuk batang yang digunakan penulangan beton. Dalam perdagangan disebut juga besi beton. Mutu baja tulangan yang dipakai adalah baja U-24 dengan bentuk baja tulangan polos permukaan licin menurut PBI-1971 NI-2 pasal 3.7. Untuk Tulangan Ulir menggunakan Baja U-32. Bila baja tulangan oleh Direksi Lapangan diragukan kualitasnya harus diperiksa di Lembaga Penelitian bahan-bahan yang diakui, atas biaya Kontraktor. b. Baja Profil  Mutu Baja Mutu baja sekurang-kurangnya harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam Persyaratan Umum untuk Bahan Bangunan di Indonesia PUBI-1982. Dalam hal ini ditentukan mutu baja adalah Fe.310, dengan tegangan leleh = 2100 kgcm 2 dan Tegangan Dasar = 1333 Kgcm 2 . Bahan baja yang masuk ke lokasi Proyek harus disertai sertifikat yang menyatakan mutu baja tersebut.  Perlindungan Baja Konstruksi baja harus dilindungi terhadap kerusakan akibat prosesreaksi kimiawi dan mekanis. Konstruksi baja yang dibuat secara pabrikasi, mendapat persetujuan dari Direksi Teknik mengenai lokasi dan kelayakan kerja. Direksi Teknik dapat menolak bahankonstruksi baja dinilai tidak memenuhi syarat secara konstruktif.  Alat Penyambung Alat penyambung yang digunakan, baik yang berupa, baut ataupun las harus mempunyai tegangan dasar paling sedikit sama dengan tegangan dasar baja konstruksi. Jika digunakan alat penyambung baut, maka jarak pusat ke pusat baut tidak melebihi 5 lima kali diamater baut. Jika digunakan alat penyambung las, maka panjang netto las tidak boleh kurang dari 40 mm atau 10 sepuluh kali tebal teras batas las. Panjang netto las yang lebih dari 40 kali tebal las, sebaiknya dibuat terputus- putus. Tenaga kerja yang digunakan harus mempunyai sertifikat keterampilan sesuai dengan persyaratan.

3.13. TANAH TIMBUN

1. Tanah yang digunakan untuk menimbun bawah lantai untuk mencapai peil lantai adalah tanah merah 2. Tanah timbun harus bebas dari bahan-bahan organik, akar-akar kayu dan bahan yang dapat membusuk lainnya 3. Sifat mekanik tanah tidak lempung, bebas lumpur

3.14. KAYU

23 Persyaratan kayu untuk bangunan;daun pintu, lisplank harus memenuhi persyaratan seperti dibawah ini : a. Standar yang dipergunakan adalah harus memenuhi syarat seperti yang diuraikan ditetapkan pada : - Peraturan umum untuk bangunan di Indonesia NI-3, Pasal 21. - Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia NI-5 - Peraturan bangunan Nasional dan perlengkapan b. Mutu kayu adalah damar, meranti sesuai dengan PPKI, bebas dari getah, cacat-cacat dan harus mengalami proses pengeringan udara minimum 3 tiga bulan. c. Kadar air dalam kayu harus lebih kecil atau sama dengan 15 sedangkan untuk pekerjaan-pekerjaan kasar harus lebih kecil atau sama dengan 20 dan harus dijaga supaya kadar air tersebut konstant baik pada saat penyimpangan, pekerjaan maupun pada penyelesaian pekerjaan. d. Bahan Pekerjaan Kayu 1. Kayu yang dipakai harus menggunakan kayu damar, cengkeh dan kayu meranti batu sesuai dengan PPKI 1961NI-5 2. Selama Pelaksanaan , mutu dan kekeringan kayu harus dijaga dengan penyimpangannya ditempat kering, terlindung dari hujan dan panas, terutama kayu pintu. 3. Kayu Lapis Kayu lapis memiliki teloransi ukuran panjang atau lebar adalah ± 3 mm, tebal lebih kecil 6mm ± 5 tebal lebih besar sama dengan 6 mm± 3 standart mutu adalah SII 040 81 dan atau PUBI 1982 Pasal 38, mutu adalah SII 040 81 dan atau pubi 1982 Pasal 38. e. Syarat – Syarat Pelaksanaan Adapun syarat –syarat pelaksanaan adalah sebagai berikut : 1. Semua pekerjaan kayu yang tampak dan sisi bawah rangka langit - lagit harus diserut rata Khususnya kayu untuk; rangka pintu jendela, lisplank dan bidang – bidang kayu yang kelihatan dicat dengan merata licin dan selesaikan dengan memuaskan. 2. Semua sambungan –sambungan harus dikerjakan dengan penuh kelihatan, rapat dan rapi 3. Semua pekerjaan kayu yang akan dicat harus diketam rata dan licin serta tidak ada lubang dan mata kayunya. 4. Lembaran kayu lapis harus direkat rapat dengan bahan perekat yang baik pada rangkanya dan dipaku dengan paku kecil yang dipipihkan sehingga tidak nampak pada permukaan kayu Kayu lapis yang digunakan harus memenuhi SII 0404 dengan kuat rekat jenis 1 dengan teloransi ukuran 3 mm atau sesuai PUBI-82

3.15. ALUMINIUM