PEKERJAAN PLESTERAN RKS Kelas

plesteran yang dilaksanakan secara sempurna, yang dikerjakan ber- sama-sama dengan plesteran seluruh dinding. n. Sesudah semua pasangan bata selesai dikerjakan, barulah pekerjaan plesteran dimulai minimal pasangan batu bata telah mencapai umur 24 jam. o. Untuk pengakhiran sudut plesteran dinding, hendaknya dibuat de- ngan sudut tumpul. p. Setiap pertemuan dinding menggunakan kolom praktis, sekaligus se- bagai pengikat kosen. q. Pertemuan dinding dan kolom beton struktur harus menggunakan angkur minimal diameter 8 mm.

5.4. PEKERJAAN PLESTERAN

5.4.1. Lingkup Pekerjaan Meliputi penyediaan bahan plesteran, penyiapan dindingtempat yang akan diplester, serta pelaksanaan pekerjaan pemlesteran itu sendiri pada dinding-dinding yang akan diselesaikan dengan cat atau bahan finishing lain yang satu dan lain hal sesuai dengan yang tertera dalam gambar denah dan notasi penyelesaian dinding. 5.4.2. Bahan a. Semen yang dipergunakan dalam pekerjaan ini adalah type I dengan mutu S – 325 serta harus memenuhi persyaratan satu dan lain hal sesuai dengan NI – 8 tahun 1988. Semen yang digunakan adalah se- kualitas Semen Padang atau setara. b. Pasir yang dipergunakan dalam pekerjaan ini adalah pasir pasang, dengan syarat umum seperti pasir pada pasangan bata, tetapi de- ngan gradasi yang lebih lembut, satu dan lain hal sesuai dengan NI – 3 pasal 14 dan telah mendapat persetujuan dari Direksi Proyek. c. Air untuk mengaduk kedua bahan tersebut diatas satu dan lain hal sesuai dengan NI – 3 pasal 10. 5.4.3. Jenis Plesteran Jenis – jenis plesteran yang digunakan adalah sebagai berikut : a. Plesteran kedap air 1 PC : 2 Psr digunakan untuk menutup dinding – dinding kedap air. b. Plesteran biasa 1 PC : 4 Psr, digunakan untuk menutup seluruh per- mukaan dinding – dinding selain dinding kedap air. c. Plesteran beton 1 PC : 3 Psr digunakan untuk menutup memben- tuk fantasi kolom. d. Plesteran relief 1 PC : 2 Psr, digunakan untuk membuat relief seba- gaimana ditunjukan pada gambar. 5.4.4. Persiapan Dinding Yang Akan Diplester a. Semua permukaan yang akan diplester harus disikat sampai bersih dan disiram air sebelum bahan plester ditempelkan permukaan din- ding harus basah pada waktu diplester. 40 b. Semua bidang plesteran harus dipelihara kelembabannya minimal selama seminggu sejak penempelan plesterannya. 5.4.5. Pelaksanaan Pekerjaan Plesteran Antara lain harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. Adukan Plesteran Semua bahan plesteran harus diaduk dengan mesin atau dengan tangan sesuai persyaratan Direksi Teknik. Apabila dipandang perlu dan sesuai dengan rencana, Kontraktor diperkenankan mempergunakan bahan-bahan kimia sebagai campuran. Hanya semen yang baik boleh dipergunakan. b. Pelaksanaan Kontraktor harus membuat contoh-contoh bidang plesteran dari setiap macam pekerjaan plesteran sesuai dengan yang diminta, sehingga jenismacam pekerjaan dapat diterima oleh Direksi Teknik. Dan untuk seterusnya semua pekerjaan plesteran harus sama dengan contoh yang dibuat. Untuk dapat mencapai tebal plesteran yang rata, sebaiknya diadakan pemeriksaan secara silang. Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tenaga yang ahli, dengan menggunakan garisan panjang yang digerakkan secara vertikal dan horizontal silang. Tebal plesteran harus diukur betul-betul supaya mendapatkan ketebalan yang sama pada kedua muka dinding dan hasil akhir dari dinding tembok setelah diplester adalah 14 cm setebal kozen. Ketebalan plesteran hendaknya dicapai dalam 2 dua kali pekerjaan. Lapisan pertama setebal = 10 mm merupakan lapisan dengan permukaan kasar juga diperiksa secara silang, sedangkan lapisan kedua ditempelkan untuk mencapai bidang rata dengan pengerjaan yang lebih teliti. Setelah itu baru dilakukan pekerjaan pengacian. Pengacian plesteran baru dapat dilaksanakan setelah umur plesteran dinding mencapai umur minimal 24 jam atau atas seizin Direksi Teknik. Bidang beton yang akan diplester harus dikerik terlebih dahulu supaya plesteran bisa lebih mengikat, sedangkan hasil akhirnya, bila dikehendaki demikian, harus rata dengan bidang plesteran dinding tembok dengan tebal plesteran minimum 10 mm. c. Sudut – Sudut Plesteran Semua sudut horizontal, luar maupun dalam serta garis tegaknya dalam pekerjaan plesteran harus dilaksanakan secara sempurna, tegak dan siku. Sudut luar hendaknya dibuat agak bulat tumpul. d. Perbaikan Bidang Plesteran Bilamana terdapat bidang plesteran yang berombak tidak rata harus diperbaiki semunya. Bagian-bagian yang akan diperbaiki hendaknya dibobok secara teratur dibuat bobokan yang berbentuk segi empat dan plesteran baru harus rata dengan sekitarnya. 5.4.6. Dinding Dan Kolom Yang Akan Ditutup Bahan Finishing 41 a. Sebelum pekerjaan finishing dinding dilakukan, pada bagian – bagian seperti bagian dinding yang berhubungan langsung dengan lapisan tanah pada bagian luar dan pada dinding – dinding di sekeliling ka- mar mandiWC harus dibuat waterproofing terlebih dahulu, dengan cara dan bahan yang sesuai dengan rencana dan disetujui Direksi Teknik. b. Sebelum pekerjaan finishing dilakukan, Kontraktor harus menyerah- kan contoh – contoh bahan dan keterangan – keterangan teknis serta cara pemasangan bahan tersebut untuk mendapat persetujuan dari Direksi Teknik.

5.5. PEKERJAAN WATER PROOFING