ALUMINIUM Rangka Baja Ringan Penutup Atap Kaca

Persyaratan kayu untuk bangunan;daun pintu, lisplank harus memenuhi persyaratan seperti dibawah ini : a. Standar yang dipergunakan adalah harus memenuhi syarat seperti yang diuraikan ditetapkan pada : - Peraturan umum untuk bangunan di Indonesia NI-3, Pasal 21. - Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia NI-5 - Peraturan bangunan Nasional dan perlengkapan b. Mutu kayu adalah damar, meranti sesuai dengan PPKI, bebas dari getah, cacat-cacat dan harus mengalami proses pengeringan udara minimum 3 tiga bulan. c. Kadar air dalam kayu harus lebih kecil atau sama dengan 15 sedangkan untuk pekerjaan-pekerjaan kasar harus lebih kecil atau sama dengan 20 dan harus dijaga supaya kadar air tersebut konstant baik pada saat penyimpangan, pekerjaan maupun pada penyelesaian pekerjaan. d. Bahan Pekerjaan Kayu 1. Kayu yang dipakai harus menggunakan kayu damar, cengkeh dan kayu meranti batu sesuai dengan PPKI 1961NI-5 2. Selama Pelaksanaan , mutu dan kekeringan kayu harus dijaga dengan penyimpangannya ditempat kering, terlindung dari hujan dan panas, terutama kayu pintu. 3. Kayu Lapis Kayu lapis memiliki teloransi ukuran panjang atau lebar adalah ± 3 mm, tebal lebih kecil 6mm ± 5 tebal lebih besar sama dengan 6 mm± 3 standart mutu adalah SII 040 81 dan atau PUBI 1982 Pasal 38, mutu adalah SII 040 81 dan atau pubi 1982 Pasal 38. e. Syarat – Syarat Pelaksanaan Adapun syarat –syarat pelaksanaan adalah sebagai berikut : 1. Semua pekerjaan kayu yang tampak dan sisi bawah rangka langit - lagit harus diserut rata Khususnya kayu untuk; rangka pintu jendela, lisplank dan bidang – bidang kayu yang kelihatan dicat dengan merata licin dan selesaikan dengan memuaskan. 2. Semua sambungan –sambungan harus dikerjakan dengan penuh kelihatan, rapat dan rapi 3. Semua pekerjaan kayu yang akan dicat harus diketam rata dan licin serta tidak ada lubang dan mata kayunya. 4. Lembaran kayu lapis harus direkat rapat dengan bahan perekat yang baik pada rangkanya dan dipaku dengan paku kecil yang dipipihkan sehingga tidak nampak pada permukaan kayu Kayu lapis yang digunakan harus memenuhi SII 0404 dengan kuat rekat jenis 1 dengan teloransi ukuran 3 mm atau sesuai PUBI-82

3.15. ALUMINIUM

Persyaratan Kosen yang dipakai adalah kosen dari bahan pabrikasi berupa material dasar Aluminium, yang dipabrikasi sedemikian rupa. 24 Seluruh pekerjaan ini sesuai dengan pernyataan dalam : - The Aluminium Association AA - Architectural Aluminium Manufactures Association AAMA - American Standards for Testing Material ASTM - SNI 1989

3.16. Rangka Baja Ringan Penutup Atap

3 .16.a. Lingkup Pekerjaan  Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan termasuk alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar dengan hasil yang baik dan sempurna.  Pekerjaan ini meliputi pengadaan, penyetelan dan pemasangan penutup atap metal. 3.16.b. Bahan- bahan Atap yang digunakan dari jenis Plat Baja Zincalum Colorbond dengan bahan dasar plat baja tebal dasar = 0.30 mm BMT 30 dan tegangan leleh 5500 Kgcm² . Kemudian dilapis Zincalum dengan komposisi zincum 43.5 , Silicon 1.5 dan aluminium 55 dengan ketebalan lapisan 150 gr m² . Selanjutnya permukaan atas dicat dengan ketebalan rata-rata 30 micron. Tebal total plat baja zincalum colorbond = 0.35 mm CTC 35, berat persatuan luas 3.38 kgm 2 , lebar efektif 760 mm dan panjang sesuai kebutuhan. Bentuk gelombang dan warna sesuai ditunjukkan dalam gambar atau ditentukan kemudian oleh Direksi Teknik.

3.17. Kaca

- Lingkup Pekerjaan a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna. b. Pekerjaan kaca dan cermin meliputi seluruh detail yang disebutkanditunjukkan dalam detail gambar. - Standard a. ANSI : American National Standard Institute. 297.1-1975-Safety Material Used in Building. b. ASTM : American Society for Testing and Material. E6 – P3 Proposed Specification for Sealed Insulating Glass Units. - Persyaratan Bahan a. Kaca adalah benda terbuat dari bahan glass yang pipih pada umumnya mempunyai ketebalan yang sama, mempunyai sifat tembus cahaya, dapat diperoleh dari proses-proses tarik tembus cahaya, dapat diperoleh dari proses-proses tarik, gilas dan pengembangan Floating Glass. 25 b. Toleransi lebar dan panjang. Ukuran panjang dan lebar tidak boleh melampaui toleransi seperti yang ditentukan oleh pabrik. c. Kesikuan. Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut serta tepi potongan yang rata dan lurus, toleransi kesikuan maksimum yang diperkenankan adalah 1,5 mm per meter. d. Cacat-cacat. - Cacat-cacat lembaran bening yang diperbolehkan harus sesuai ketentuan dari pabrik. - Kaca yang digunakan harus bebas dari komposisi kimia yang dapat mengganggu pandangan. - Kaca harus bebas dari keretakan garis-garis pecah pada kaca baik sebagian atau seluruh tebal kaca. - Kaca harus bebas dari seluruh gumpilan tepi tonjolan pada sisi panjang dan lebar ke arah luarmasuk. - Harus bebas dari benang string dan gelombang wave benang adalah cacat garis timbul yang tembus pandangan, gelombang adalah permukaan kaca yang berobah dan menggangu pandangan. - Harus bebas dari bintik-bintik spots, awan cloud dan goresan scratch. - Bebas lengkungan lembaran kaca yang bengkok. - Mutu kaca lembaran yang digunakan AA. - Ketebalan kaca lembaran yang digunakan tidak boleh melampaui toleransi yang ditentukan oleh pabrik. Untuk ketebalan kaca 5 mm kira-kira 0,3 mm. - Bahan a. Bahan kaca, harus sesuai SII 018978 dan PBVI 1982. - Kaca Polos ex. Asahi Mas mulia Glass, tebal sesuaikan dengan gambar. - Clear Glass, ex Asahi Mas Mulai Glass, tebal sesuaikan dengan gambar. Permukaan harus bebas noda dan cacat, bebas sulfida maupun bercak-bercak lainnya. b. Semua bahan kaca dan cermin sebelum dan sesudah terpasang harus mendapat persetujuan dan diperiksa oleh Direksi Teknik dan Pemimpin Proyek. c. Sisi kaca yang tampak maupun yang tidak tampak akibat pemotongan, harus digurindadihaluskan, sehingga membentuk tembereng.

3.18. Bekisting