PEMBUATAN BETON TAK BERTULANG DAN BERTULANG 1.

3.5.2. Campuran yang siap diapakai ditempatkan didalam cetakan besi yang bentuknya sesuaia dengan yang diinginkan menggunakan sekop 3.5.3. Bahan Campuran beton dengan pasir harus dipres menggunakan lempengan besi dalam cetakan sampai padat, pengepresan harus menggunakan press mesin 3.5.4. Setelah proses pencetakan Batu kerawang dijemur, tidak boleh dibawah sinar matahari langsung dan kelembabannya dijaga agar proses penyerapan airnya sempurna

3.6. BATU BATA MERAH

Persyaratan batu bata Brick Wall harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 3.6.1. Batu bata merah dan tanah liat melalui proses pembakaran dengan ukuran minimal tebal 5cm, lebar 12 cm dan panjang 24 cm, ukuran tersebut diusahakan tidak menyimpang jauh dari ukuran yang disetujui oleh direksi Lapangan. 3.6.2. Batu bata merah yang digunakan adalah kwalitas no.1, ukuran jumbo cetak mesin berwarna merah tua yang merata tanpa cacat dan mengandung kotoran dan mempunyai daya tekan ultimate 30 kg cm2. 3.6.3. Batu bata merah bangunan harus memenuhi syarat- syarat pada PUBI NI-3 Passal 18. 3.7. PEMBUATAN BETON TAK BERTULANG DAN BERTULANG 3.7.1. Persyaratan perencanaan campuran Berdasarkan berat Untuk pekerjaan beton utama pondasi, kolom, balok dan plat lantai dan pekerjaan konstruksi, perbandingan bahan untuk perencanaan campuran harus ditentukan dengan Mix Design Concrete untuk K- 250dengan penggunaan semen PC minimal 400kg m3 campuran bahan beton dan faktor air semen 0.4-0.5 dan khusus beton campuran 1:2:3 harus menggunakan semen PC minimal 340 kg m3 campuran bahan beton. 3.7.2. Persyaratan Perencanaan Campuran Berdasarkan Volume  Semen Cement harus selalu diukur berdasarkan berat 40 Kg tiap kantong.  Agregat Aggregate dapat diukur berdasarkan volume, menggunakan kontak -kontak ukuran.  Pasir basah Wet Sand mengembang kurang lebih 25 berdasarkan volume kadar air Moisture Content yaitu 100-130 kg m3 pasir amat basah dan 60-65 kg m3 pasir dengan kebasahan sedang.  Air untuk pencampuran harus diukur secara teliti dalam sebuah wadah yang disetujui oleh Direksi 3.7.3. Penyesuaian Campuran  Penyesuaian kemudahan dikerjakan a Direksi Teknik dapat memerintahkan perubahan dalam berat atau volume agregat, asalkan kandungan semen 18 sesuai perbandingan air semen WCR yang ditetapkan . b Campuran tambahan Admixture untuk meningkatkan kemudahan yang dikerjakan, dapat dijinkan tergantung kepada persetujuan Direksi Teknik.  Penyesuaian Kekuatan 1. Bilamana beton tidak memenuhi kekuatan, kadar semen harus ditambah agar kekuatan diperoleh. 2. Tidak ada perubahan sumber quarry atau sifat-sifat bahan Properties yang akan dibuat tanpa perintah tertulis direksi teknis. 3.7.4. Pelaksanaan Pekerjaan  Pencampuran beton di Lapangan a Waktu pencampuran tidak boleh kurang 1.5 menit untuk mesin- molen kapasitas ¾ m3 jangka waktu minimun harus ditambah 15-30 detik untuk setiap penambahan ½ m3 campuran beton. b Pencampuran harus dimulai dengan agregat beserta semen dan dicampur untuk waktu yang pendek sebelum ditambah air , PBI ’71 SUB BAB 4.3 -4.4. dan SKSNI T -28 -1991-03 c Sebelum mencampurkan takaran beton baru, mesin pencampur harus dikosongkan dan dibersihkan .  Penyiapan Lapangan a Lapangan pekerjaan untuk penempatan beton harus disiapkan. Bahan-bahan harus telah di uji sesuai dan ditempatkan, serta peralatan dalam keadaan bersih dan siap untuk digunakan. b Semua pondasi dan galian –galian harus diperiksa dan disetujui oleh Direksi Teknis c Semua acuan, penulangan dan yang lain harus benar posisinya untuk mencegah perpindahan tempat. 3.7.5. Acuan Bekisiting Acuan harus memenuhi PBI’ 71 Sub bab 4.1. 5.8.  Kayu dengan permukaan kasar dapat digunakan untuk permukaan bangunan yang tidak menonjol keluar.  Ujung- Ujung tajam sisi dalam acuan dibuat tumpul  Penguatan acuan terdiri dari baut-baut, klem atau sarana lain untuk mencegah merenggangnya acuan.  Acuan tanah dapat digunakan yang tergantung kepada persetujuan Direksi Teknik.  Acuan untuk beton yang dicor di air, harus kedap air dan dijamin kekakuanya. 3.7.6. Tulangan, anyaman Kawat Pengikat Untuk Beton Pekerjaan baja tulangan Reinforced terdiri dari pengadaan , pemotongan pembengkokan dan penempatan dan pengelasan anyaman untuk penulangan beton. Kontraktor harus mengajukan daftar tulangan yang sesuai dengan gambar kerja untuk disetujui Direksi. 19  Bahan – bahan Penulangan 1 Batang Baja Penulangan a. Batang baja polos mutu U-24 untuk tulangan b. Jika mutu baja diragukan , Direksi Teknik dapat meminta baja tersebut untuk di uji 2 Penulangan anyaman Baja Anyaman baja untuk penggunaan sebagai penulangan beton harus dilas kawat baja dan sesuai dengan AASHTO M- 55 dan harus diadakan dalam lembar rata atau gulungan. 3 Penopang ganjal Penulangan Penopang ganjal yang digunakan, harus dibentuk dari blok beton precetak 3 x3 x3 cm atau dibuat dari adukan mortar 1: 2 atau minimal 2x2x2 cm untuk plat lantai atau perhatikan tabel pada 3.11.2. 4 Kawat Pengikat Penulangan Kawat pengikat yang digunakan untuk pengikat dan pengaman batang tulangan baja, harus kawat baja sesuai dengan PBI 1971 NI-2  Pelaksanaan Pekerjaan. 1. Pembengkokan Baja Tulangan a. Batang tulangan baja harus dipotong dengan panjang yang dibengkokan secara hati - hati menurut bentuk dan ukuran yang diperlukan b. Batang tulangan mutu tinggi tidak boleh dibengkokkan dua kali. pemanasan dilarang, kecuali apabila disetujui oleh Direksi Teknik c. Jari- jari Pembengkokan paling sedikit 5 kali diameter batang . Kait harus dibengkokan sesuai dengan PBI ‘ 71 N.I-2 sub bab 8.2 2. Penempatan dan Pengikatan a Penulangan harus dibersihkan untuk menjamin kondisi pengikatan yang baik b Penulangan harus ditempatkan dengan tepat sesuai dengan gambar. Dalam keadaanapapun penulangan dilarang terletak langsung diatas acuan kerja c Batang baja penulangan harus ikat bersama dengan cara kokoh untuk menghindari perpindahan tempat selama penuangan dan penempatan beton. d Penyambungan baja penulangan harus disesuaikan dengan PBI ‘ 71 NI- 1-2 sub. 8.11-8.15 3.8. PEMBUATAN BAHAN SPESI PLESTERAN 3.8.1.