a. Pembuatan gudang-gudang bahan harus sedemikian baiknya, sehingga bahan-bahan yang disimpan dan akan digunakan tidak
rusak karena hujan, panas dan lain-lain. b. Lantai gudang harus mempunyai ketinggian minimum 10 cm dari
permukaan tanah, serta dinding, atapnya tidak boleh bocor.
2.5. AIR DAN PERALATAN KERJA
a. Kontraktor harus menyediakan instalasi listrik dan air kerja yang bersih atas biaya sendiri, yang dapat juga dipakai untuk
keperluan pihak lain b. Termasuk pada pekerjaan ini adalah penyediaan listrik dan air
untuk Direksi-keet.
2.6. ALAT-ALAT KERJA DAN ALAT-ALAT PEMBANTU
Kontraktor diwajibkan menyediakanmenggunakan peralatan- peralatan kerja yang jumlah, kapasitas dan kualitasnya cukup
baik untuk memenuhi syarat seperti : concrete mixermolen, concrete vibrators, mesin genset, trucks, Mesin stemper, Bar
bending, alat-alat ukur theodolite, water pass dan lain-lain, peralatan pemadam kebakaran, peralatan-peralatan test beton
dan lain-lain.
2.7. JALAN-JALAN SEMENTARA
a. Jika di lapangan pekerjaan belum terdapat sarana tersebut, Kontraktor wajib menyediakan saluran-saluran, titi, pengerasan
jalan dan lain-lain yang sifatnya sementara untuk memungkinkan pengangkutan alat-alat pembangunan dan bahan-bahan,
disamping untuk bergerak di halam kerja.
b. Semua sarana tersebut harus dipelihara selama berlangsungnya pekerjaan dan setelah selesai, semua sarana harus dibersihkan
kecuali bagian-bagian yang akan dipergunakan lebih lanjut. c. Sebaliknya kerusakan-kerusakan yang terjadi pada sarana-sarana
yang telah ada, yang nyata-nyata disebabkan oleh pekerjaan kontraktor, harus diperbaiki kembali atas beban kontraktor
sendiri.
2.8. ALAT-ALAT PPPK
Kontraktor diwajibkan untuk menyediakan kotak Pertolongan Pertama Pada Kecelakan PPPK lengkap terisi menurut kebutuhan.
Bila terjadi kecelakaan, kontraktor harus segera mengambil tindakan seperlunya.
2.9. LOS KERJABENGKEL KERJA
14
a. Kontraktor hendaknya mendirikan beberapa los kerja yang cukup luas untuk pekerjaan-pekerjaan seperti ; pekerjaan kayu,
pembongkaran besi dan lain-lain yang dianggap perlu. b. Untuk mengatur penempatannnya dilapangan, kontraktor wajib
membuat rencana lay out dan harus mendapat persetujuan Direksi.
2.10. PEMBONGKARAN DAN PEMBERSIHAN SEBELUM PELAKSANAAN
a. Pekerjaan pembongkaran dan pembersihan sebelum pelaksanaan mencakup pembongkaranpembersihan terhadap segala hal yang
dinyatakan oleh Direksi Teknik dan Perencana tidak digunakan lagi, maupun yang dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan.
b. Hasil bongkaranpembersihan harus dikeluarkandipindahkan ke luar dari lokasi pekerjaan atas izin dan sesuai dengan petunjuk
Direksi Teknik.
BAB – 3 BAHAN-BAHAN BANGUNAN
3.1. AIR Persyaratan air water pencampuran untuk beton, spesi pelesteran
harus sesuai dengan persyaratan sebagai beikut : 2.1.
Air pembuatan dan perawatan beton tidak mengandung minyak, asam alkaid, garam, bahan –bahan organis atau bahan – bahan
lainya yang dapat merusak beton atau baja tulangan . Dalam hal ini dapat dipakai adalah air bersih yang dapat diminum. Pekerjaan galian
tanah dapat dilaksanakan setelah bowplank dan peletakan posisi pondasi sloof sudah disetujui oleh Direksi lapangan Pengawas
lapangan.
2.2. Apabila terdapat keraguan- keraguan mengenai air maka Kontraktor
wajib mengirimkan contoh air tersebut ke Lembaga Pemeriksaan Badan yang diakui untuk menyelidiki sampai berapa jauh air itu
mengandung zat- zat yang dapat merusak beton dan baja tulangan dengan biaya ditanggung oleh Kontraktor.
2.3. Apabila pemeriksaan contoh air dalam hal, adanya keragu- raguan
terhadap air, maka harus diadakan percobaan perbandingan antar kekuatan mortar semen+ pasir dengan memakai air suling. Air
tersebut dianggap dapat dipakai apabila kekuatan tekanan mortar dengan memakai air itu pada umur 7 dan 28 hari paling sedikit
adalah 90 dari kekuatan tekanan mortar dengan memakai air suling pada umur yang sama. Persyaratan diatas sesuai dengan PBI ‘
71’ pasal 3.6 bdan PUBI NI-31 pasal 10.
3.2. SEMEN 3.2.1. Persyaratan sumber cement harus sesuai dengan PBI ‘71’ PASAL