63 •
Agar tidak ada pecahan, maka semua ruas dikalikan 2: 4Fe + 3O
2
o
2Fe
2
O
3
setara 2.
Setarakan reaksi berikut: C
3
H
8
+ O
2
o
CO
2
+ H
2
O •
Atom C di kiri ada 3 dan di kanan ada 1, maka yang di kanan dikalikan 3: C
3
H
8
+ O
2
o
3CO
2
+ H
2
O •
Atom H di kiri ada 8 dan di kanan ada 2, maka yang di kanan dikalikan 4: C
3
H
8
+ O
2
o
3CO
2
+ 4H
2
O •
Atom O di kiri ada 2 dan di kanan ada 10 6 dari CO
2
dan 4 dari H
2
O, maka yang di kiri dikalikan 5:
C
3
H
8
+ 5O
2
o
3CO
2
+ 4H
2
O setara
2. Kiat penyetaraan persamaaan reaksi
Sebagian besar persamaan reaksi sederhana dapat disetarakan dengan mudah. Untuk menyetarakan reaksi-reaksi yang cukup sulit, kita dapat memakai “metode abjad”.
Perhatikan contoh berikut: Pb NO
3 2
o
PbO + NO
2
+ O
2
• Masing-masing koefisien dimisalkan dengan huruf:
a Pb NO
3 2
o
b PbO + c NO
2
+ d O
2
ruas kiri =
ruas kanan Jumlah atom
Pb a
= b
N 2a
= c
O 6a
= b + 2c + 2d
• Salah satu huruf dimisalkan dengan angka. Misalnya, a =1:
b =
a b
= 1
c =
2a = 2 × 1 = 2 Untuk mencari d, maka harga a, b, c dimasukkan ke persamaan :
6a =
b + 2c + 2d 6 × 1 =
1 + 2 x 2 + 2d 6
= 5 + 2d
d =
1 2
Diperoleh harga koefisien a = 1, b = 1, c = 2, dan d =
1 2
, maka: 1Pb NO
3 2
o
1PbO + 2NO
2
+
1 2
O
2
• Masing-masing ruas dikalikan 2:
2Pb NO
3 2
o
2PbO + 4NO
2
+ O
2
setara
64
Latihan 2
Setarakan reaksi di bawah ini. a.
KMnO
4
+ FeSO
4
+ H
2
SO
4
K
2
SO
4
+ Fe
2
SO
4 3
+ MnSO
4
+ H
2
O b.
Fe
2
O
3
+ CO Fe + CO
2
c. CuCl
2
+ NaOH Cu OH
2
+ NaCl d.
NaOH + H
2
SO
4
Na
2
SO4 + H
2
O e.
I
2
+ NaOH NaI + NaIO
3
+ H
2
O f.
Cu + HNO
3
Cu NO
3
+ NO + H
2
O g.
Ag
2
O + NH
3
Ag + N
2
+ H
2
O h.
HNO
3
+ H
2
S NO + S + H
2
O i.
K
2
Cr
2
O
7
+ HCl KCl + CrCl
3
+ H
2
O j.
Pb NO
3 2
+ NaCl PbCl
2
+ NaNO
3
C. HUKUM DASAR KIMIA 1.
Hukum kekekalan massa hukum Lavoisier
Sudah lama orang mengetahui bahwa pada pembakaran kayu akan dihasilkan arang atau abu
yang massanya lebih ringan, sedangkan logam menjadi lebih berat setelah dibakar. Akan tetapi,
sampai pertengahan abad ke-17 para ilmuwan tidak dapat menjelaskan adanya perubahan massa dalam
reaksi kimia. Hal ini disebabkan keterlibatan udara dalam suatu reaksi belum dipahami secara jelas pada
saat itu.
a. Teori phlogiston
Ide awal teori phlogiston berasal dari Johann Joachim Becker 1635-1682 yang kemudian menarik perhatian Gerge Ernst Stahl 1660-1734.
Teori phlogiston pada prinsipnya menyatakan: 1
semua materi mengandung zat ringan yang disebut phlogiston; 2
suatu reaksi kimia merupakan perpindahan phlogiston dari suatu materi ke materi yang lain.
Becher dan Stahl memberikan contoh pada pembakaran suatu logam, massanya akan berubah menjadi lebih berat dibandingkan massa logam awal. Logam akan
kehilangan phlogiston sehingga berubah menjadi calx logam sekarang disebut oksida logam. Untuk memperoleh kembali logam tersebut, calx harus dibakar bersama karbon
yang kaya phlogiston, karena phlogiston semula sudah hilang di udara. Calx akan menyerap phlogiston dari udara sehingga berubah menjadi logam semula.
b. Akhir teori phlogiston dan lahirnya hukum kekekalan massa
Hampir satu abad teori phlogiston dianut oleh para ilmuwan. Pada tahun 1774, Joseph Priestley 1733-1804 dari Inggris melakukan eksperimen dengan memanaskan
• Hukum
• Kekekalan massa
• Perbandingan tetap
• Kelipatan
perbandingan •
Perbandingan volum
Kata Kunci