12
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Belajar
Belajar adalah tahapan perubahan seluruh perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman dan interaksi dengan lingkungan sosial yang melibatkan proses
kognitif Syah, 2014: 90. Hal ini sesuai dengan hakikat belajar menurut Slavin dalam Rifa’I Ani, 2012: 66, Belajar adalah perubahan individu yang
disebabkan oleh pengalaman. Sedangkan menurut Gagne belajar merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa unsur yang saling kait mengkait sehingga
menghasilkan perubahan perilaku Rifa’i Ani, 2012: 68. Jadi, belajar merupakan proses perubahan perilaku individu sebagai akibat dari perilaku dan
proses kognitifnya dan memiliki unsur-unsur yang saling terkait. Menurut Rifa’i Ani 2012: 68-69 unsur-unsur dalam belajar adalah
sebagai berikut: 1 Siswa
Siswa dapat diartikan sebagai warga belajar, dan peserta dalam kegiatan kegiatan belajar. Siswa memiliki organ penginderaan yang digunakan untuk
mentransformasikan hasil penginderaan ke dalam memori yang kompleks; dan syaraf atau otot yang digunakan untuk menampilkan kinerja yang
menunjukkan apa yang telah dipelajari.
2 Rangsangan Peristiwa yang dapat merangsang pengindraan siswa disebut rangsangan.
Agar siswa mampu belajar optimal, ia harus memfokuskan diri pada rangsangan tertentu yang diminati.
3 Memori Memori yang ada pada siswa berisi berbagai pengetahuan, ketrampilan, dan
sikap yang dihasilkan dari kegiatan belajar sebelumnya. 4 Respon
Tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi memori disebut respon. Siswa yang sedang mengamati stimulus akan mendorong memori memberikan
respon terhadap stumulus tersebut. Kegiatan belajar akan terjadi jika terdapat interaksi antara stimulus dengan
isi memori, sehingga terjadi perubahan perilaku setelah adanya stimulus tersebut. Perubahan perilaku tersebut merupakan indikator bahwa siswa telah melakukan
kegiatan belajar.
2.2 Pembelajaran Matematika
Matematika merupakan kajian yang sangat penting. Matematika mulai dijadikan sebagai subjek kajian pada abad ke enam SM. Istilah matematika
berasal dari bahasa Yunani “mathein” atau “manthenein” yang artinya “mempelajari” Suyitno: 2014.
Menurut Rifa’I Anni 2012: 158, pembelajaran merupakan usaha pendidik membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan
lingkungan, agar terjadi hubungan stimulus lingkungan dengan tingkah laku
siswa. Menurut NCTM 2000: 16 pembelajaran matematika adalah pembelajaran yang memerlukan pemahaman tentang pengetahuan siswa dan apa yang mereka
butuhkan untuk belajar, kemudian membantu untuk memenuhi kebutuhan mereka agar dapat belajar dengan baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
matematika adalah suatu upaya guru mata pelajaran matematika dalam memberikan pengajaran dengan memperhatikan pemahaman dan kebutuhan siswa
tentang matematika agar memperoleh pemahaman matematika dengan baik.
2.3 Teori Belajar Pendukung