Dokumentasi Hasil Pengembangan Tes Kemampuan Komunikasi Matematis

mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain lain. Instrumen wawancara ini selanjutnya divalidasi oleh ahli. Yang dimaksud ahli dalam hal ini adalah dosen pembimbing peneliti yaitu dosen Jurusan Matematika. Dosen dipilih karena dipandang sebagai pakar dan praktisi yang telah ahli dan berpengalaman dalam mengembangkan instrumen penelitian. Validasi instrumen pedoman wawancara diarahkan pada kejelasan butir pertanyaan dan kesesuaian pertanyaan agar dapat mengungkap kemampuan komunikasi matematis siswa. Wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis siswa jika ditinjau dari self-esteem siswa.

3.5.2 Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu yang berbentuk tulisan, gambar, atau karya monumental dari seseorang Sugiyono, 2013: 329. Dalam penelitian ini, dokumen yang dibutuhkan adalah nama-nama dan daftar nilai rapor semester gasal tahun ajaran 2015 2016 dari subjek penelitian. Selain itu, dokumen video pembelajaran, rekaman audio wawancara, dan lembar hasil tes kemampuan komunikasi matematis siswa.

3.5.3 Hasil Pengembangan Tes Kemampuan Komunikasi Matematis

Tes kemampuan komunikasi dalam soal ini terdiri dari sepuluh butir soal. Sebelum digunakan dalam kelas penelitian, soal di ujicobakan terlebih dahulu pada kelas uji coba yaitu kelas VII Brilliant pada tanggal 27 April 2016. Hasil uji coba kemudian dianalisis untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal. Kisi-kisi dan soal tes uji coba dapat dilihat pada lampiran 7 dan lampiran 8. Berdasarkan hasil analisis dari soal uji coba diperoleh satu soal yang tidak valid dan daya pembedanya tidak signifikan. Oleh karena itu, soal tersebut tidak digunakan dalam penelitian ini karena dianggap butir tersebut tidak dapat membedakan antara siswa yang memiliki kemampuan tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan rendah. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 10 sampai dengan lampiran 15. Secara keseluruhan hasil analisis butir soal dapat dilihat pada tabel 3.5. Tabel 3.5 Hasil Analisi Soal Uji Coba Butir Soal Validitas Tingkat Kesukaran Daya Pembeda Reliabilitas Keterangan 1a Valid Mudah Signifikan 0,82 Digunakan 1b Valid Mudah Signifikan Digunakan 2a Valid Sedang Signifikan Digunakan 2b Valid Sedang Signifikan Digunakan 3a Valid Mudah Signifikan Digunakan 3b Valid Mudah Signifikan Digunakan 3c Valid Mudah Signifikan Digunakan 4a Valid Mudah Signifikan Digunakan 4b Tidak valid Mudah Tidak signifikan Tidak digunakan 4c Valid Mudah Signifikan Digunakan Pada penelitian ini digunakan 9 butir soal sebagai soal tes kemampuan komunikasi matematis yang dikembangkan sesuai dengan indikator kemampuan komunikasi matematis yang telah ditetapkan. Butir soal yang tidak valid dan mempunyai daya pembeda tidak signifikan tidak digunakan karena indikator kemampuan komunikasi matematis pada soal tersebut sudah diwakili oleh soal yang lain. Butir soal yang digunakan merupaka butir soal yang memenuhi kriteria validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda yang memenuhi syarat sebagai alat ukur yang baik.

3.6 Teknik Analisis Data

3.6.1 Analisis Data Kuantitatif 3.6.1.1 Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil tes kemampuan komunikasi matematis siswa pada kelas penelitian berdistribusi normal atau tidak. Jika data berdistribusi normal maka rumus yang digunakan pad uji hipotesis termasuk dalam statistik parametris. Sedangkan jika data yang diperoleh tidak berdistribusi normal, maka perhitungan yang digunakan adalah statistik non parametris. Dalam penelitian ini data diuji normalitas menggunakan bantuan program SPSS 16.0. Hipotesis: : data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. : data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Kriteria pengujiannya adalah Terima apabila nilai sig. , .

3.6.1.2 Uji Hipotesis

Uji hipotesis menggunakan uji proporsi pihak kiri untuk mengetahui apakah proporsi kemampuan komunikasi matematis siswa pada pembelajaran matematika dengan model discovery learning mencapai lebih dari 85. Hipotesis yang diajukan untuk menguji hipotesis ini adalah sebagai berikut.

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN MODEL 4K BERDASARKAN TIPE KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK KELAS VII

46 101 247

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS X DALAM PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BERDASARKAN GAYA BELAJAR SISWA

21 89 206

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI Eksperimen Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Problem Based Learning Dan Discovery Learning Berbasis Ict Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas VII.

0 2 19

PENDAHULUAN Eksperimen Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Problem Based Learning Dan Discovery Learning Berbasis Ict Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas VII.

0 3 6

PEMBELAJARAN INQUIRY CO-OPERATION MODEL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH, KOMUNIKASI, DAN SELF-ESTEEM MATEMATIS SISWA SMP.

14 17 82

Keefektifan Pembelajaran Lingkaran Menggunakan Guided Discovery Learning dengan Setting Kolaboratif Ditinjau dari Prestasi Belajar Matematika, Kemampuan Komunikasi Matematis, dan Self-Efficacy Matematis Siswa Kelas VIII SMP.

0 0 2

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DAN SELF ESTEEM SISWA SMP MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING - repository UPI T MTK 1404583 Title

0 0 3

HUBUNGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DENGAN SELF ESTEEM SISWA SMP MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA MATERI SEGIEMPAT

0 0 11

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN CORE DENGAN DISCOVERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN SELF-REGULATED LEARNING SISWA SMA

0 0 10