Pengujian Keabsahan Data Analisis Data Kualitatif

3. Penyajian Data Setelah dilakukan reduksi data, langkah selanjutnya adalah penyajian data. Penyajian data dilakukan untuk mempermudah dalam memahami apa yang terjadi dalam proses penelitian kemudian merencanakan langkah selanjutnya. Dalam hal ini peneliti akan menyajikan hasil perolehan skor analisis ke dalam tabel, agar mempermudah pembaca untuk memahaminya. 4. Penarikan Simpulan Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan merupakan temuan baru yang belum pernah ada. Temuan yang diperoleh dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya belum jelas kemudian diteliti agar menjadi jelas. Kesimpulan diperoleh dengan cara membandingkan hasil pekerjaan siswa dengan hasil wawancara. Hasil yang diperoleh kemudian disimpulkan secara deskriptif komparatif dengan melihat data-data temuan yang diperoleh selama proses penelitian.

3.6.2.1 Pengujian Keabsahan Data

Keabsahan data dalam penelitian ini sangat diperlukan. Penelitian kualitatif dinyatakan absah apabila memenuhi uji kredibilitas data, transferability, uji dependability, dan uji confirmability Sugiyono, 2013: 367. 1. Uji Kriteria Kredibilitas Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi. William Wiersma dalam Sugiyono 2013: 372 mengartikan triangulasi sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan waktu. Triangulasi dalam penelitian ini adalah membandingkan data hasil pekerjaan siswa dengan data hasil wawancara, dan membadingkan serta memeriksa data wawancara dari subjek yang berbeda dalam satu tingkat self-esteem yang sama. 2. Uji Transferability Uji transferability terhadap data analisis kemampuan komunikasi matematis siswa dalam pembelajaran matematika dengan model discovery learning dilakukan dengan memberikan uraian rinci, jelas, dan sistematis, serta dapat dipercaya dalam membuat laporan penelitiannya. 3. Uji Dependability Uji dependebility terhadap data analisis kemampuan komunikasi matematis dalam pembelajaran matematika dengan model discovery learning dilakukan dengan cara audit terhadap seluruh proses penelitian. Audit dalam penelitian ini dilakukan oleh dosen pembimbing penelitian. 4. Uji Confirmability Uji confirmability merupakan pengujian hasil analisis kemampuan komunikasi matematis dalam pembelajaran matematika dengan model discovery learning yang dilakukan oleh peneliti. Dalam penelitian ini uji confirmability dilakukan bersama uji dependability oleh peneliti dan pembimbing. Data yang dianalisis secara kualitatif dalam penelitian ini adalah data mengenai kemampuan komunikasi matematis yang diperoleh dari hasil tes kemampuan komunikasi matematis. Deskripsi hasil tes kemampuan komunikasi matematis siswa dilakukan sesuai dengan indikator kemampuan komunikasi matematis IKKM yang sudah ditentukan dengan cara sebagai berikut. IKKM 1: menulis pernyataan, alasan, atau penjelasan yang relevan. Kriteria: 1. Tidak mampu apabila siswa tidak dapat menuliskan pernyataan, alasan, ataupenjelasan yang relevan. 2. Kurang mampu apabila siswa menuliskan pernyataan, alasan, atau penjelasan namun tidak relevan atau siswa dapat menuliskan pernyataan, alasan, atau penjelasan yang relevan namun belum tepat. 3. Mampu apabila siswa dapat menuliskan pernyataan, alasan, atau penjelasan yang relevan dengan tepat. IKKM 2: menyajikan permasalahan terkait gambar, tabel, diagram, dan grafik. 1. Tidak mampu apabila siswa tidak dapat menyajikan permasalahan terkait gambar, tabel, diagram, dan grafik. 2. Kurang mampu apabila siswa dapat menyajikan permasalahan terkait gambar, tabel, diagram, dan grafik namun belum tepat atau siswa dapat menyajikan permasalahan terkait gambar, tabel, diagram, dan grafik dengan tepat tapi tidak disertai identitas. 3. Mampu apabila siswa dapat menyajikan permasalahan terkait gambar, tabel, diagram, dan grafik dengan tepat dan disertai identitas. IKKM 3: mengekspresikan konsep matematika dengan menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika. 1. Tidak mampu apabila siswa tidak dapat mengekspresikan konsep matematika dengan menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika. 2. Kurang mampu apabila siswa dapat mengekspresikan konsep matematika dengan menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika namun belum tepat banyak kesalahan atau dapat mengekspresikan konsep matematika dengan menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika namun belum tepat sedikit kesalahan. 3. Mampu apabila siswa dapat mengekspresikan konsep matematika dengan menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika dengan tepat.

3.7 Tahap-Tahap Penelitian

Penelitian Secara umum tahap yang dilakukan dalam penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.4.

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN MODEL 4K BERDASARKAN TIPE KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK KELAS VII

46 101 247

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS X DALAM PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BERDASARKAN GAYA BELAJAR SISWA

21 89 206

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI Eksperimen Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Problem Based Learning Dan Discovery Learning Berbasis Ict Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas VII.

0 2 19

PENDAHULUAN Eksperimen Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Problem Based Learning Dan Discovery Learning Berbasis Ict Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas VII.

0 3 6

PEMBELAJARAN INQUIRY CO-OPERATION MODEL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH, KOMUNIKASI, DAN SELF-ESTEEM MATEMATIS SISWA SMP.

14 17 82

Keefektifan Pembelajaran Lingkaran Menggunakan Guided Discovery Learning dengan Setting Kolaboratif Ditinjau dari Prestasi Belajar Matematika, Kemampuan Komunikasi Matematis, dan Self-Efficacy Matematis Siswa Kelas VIII SMP.

0 0 2

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DAN SELF ESTEEM SISWA SMP MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING - repository UPI T MTK 1404583 Title

0 0 3

HUBUNGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DENGAN SELF ESTEEM SISWA SMP MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA MATERI SEGIEMPAT

0 0 11

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN CORE DENGAN DISCOVERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN SELF-REGULATED LEARNING SISWA SMA

0 0 10