menyerah sebelum berusaha dan jika ia gagal, maka ia akan menyalahkan diri sendiri secara negatif atau menyalahkan orang lain. Sebaliknya siswa dengan
self-esteem yang tinggi akan terlihat lebih optimis, penuh percaya diri dan selalu bersikap positif terhadap segala sesuatu, juga terhadap kegagalan yang
dialaminya. Kegagalan dipandang sebagai pelajaran berharga untuk melangkah ke depan. Siswa dengan self-esteem yang tinggi akan mampu menghargai dirinya dan
melihat hal-hal positif yang dapat dilakukannya demi keberhasilan dimasa mendatang.
Guindon 2010: 20 menjabarkan lebih lanjut karakteristik individu self- esteem rendah dan tinggi yang didasarkan pada penelitiannya seperti yang
disajikan dalam Tabel 2.1. Tabel 2.1 Karakteristik Individu dengan Self-Esteem Rendah dan Tinggi
No Self-Esteem
Rendah Self-Esteem
Tinggi
1. Kurang percaya diri.
Percaya diri. 2.
Kurang mempunyai motivasi. Mempunyai motivasi tinggi.
3. Kurang mandiri.
Mandiri. 4.
Pesimis. Optimis.
5. Kurang dapat berkomunikasi.
Komunikator yang baik. 6.
Kurang bertanggungjawab. Tanggungjawab.
7. Kurang bahagia.
Bahagia. 8
Kurang peduli. Peduli.
9. Kurang tegas.
Tegas. 10. Kurang aktif.
Aktif. 11. Ceroboh.
Teliti. 12. Kurang sukses dalam belajar.
Sukses dalam belajar.
2.5.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Self-Esteem
Michener Delamamter dalam Dayaksini Hudainah 2006:69 mengungkapkan sumber-sumber terpenting yang mempengaruhi pembentukan
dan perkembangan self-esteem adalah:
1 Pengalaman dalam keluarga Coopersmith dalam Dayaksini dan Hudainah 2006:70 menyimpulkan ada
tiga perilaku orang tua yang dapat meningkatkan self-esteem: 1 menunjukkan penerimaan, afeksi, minat dan keterlibatan pada kejadian-
kejadian atau kejadian yang dialami anak, 2 menerapkan batasan-batasan jelas perilaku anak secara teguh dan konsisten, 3 memberikan kebebasan
dalam batas-batas dan menghargai inisiatif, 4 bentuk disiplin yang tidak memaksa menghindari hak-jak istimewa dan mendiskusikan alasan-alasannya
daripada memberikan hukuman fisik. 2 Umpan balik dalam performance
Self-esteem diperoleh sebagai agen penyebab yang aktif terhadap apa yang terjadi di dunia ini dan dalam pengalaman ntuk mencapau tujuan serta
mengatasi rintangan-rintangan atau kesulitan. Self-esteem sebagian terbentuk berdasarkan perasaan kita tentang kemampuan kompetensi dan kekuatan
power untuk mengontrol atau mengendalikan kejaidan-kejadian yang menimpa diri kita.
3 Perbandingan sosial Perbandingan sosial adalah hal penting yang dapat mempengaruhi self-esteem,
karena perasaan mampu atau berharga diperoleh dari performance yang bergantung sebagian besar kepada siapa kita membandingkan, baik dengan
diri sendiri maupun dengan orang lain. Bahkan tujuan pribadi secara luas berasal dari inspirasi untuk sukses dalam perbandingannya dengan orang lain
yang kita kagumi. Evaluasi mungkin paling banyak diterima dari lingkungan
sosial terdekat, seperti keluarga, teman sebaya, dan guru.
2.5.4 Pengukuran Self-Esteem
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur self-esteem adalah skala self- esteem. Skala self-esteem yaitu skala yang digunakan untuk mengukur bagaimana
gambaran self-esteem siswa. Beberapa alat ukur terstandarisasi yang digunakan untuk mengukur self-esteem adalah Self-Esteem Inventory SEI yang disusun oleh
Coopersmith, Piers-Harris Children’s Self Concept yang disusun oleh Piers, Tenessee Self Concept Scale yang disusun oleh Rold dan Fitts, Body-Esteem Scale
BES yang disusun oleh Franzoi dan Shields, serta Culture Free Esteem Inventories CFSEI-3 yang disusun oleh Battle. Alat ukur yang paling banyak
digunakan adalah Rosenberg Self-Esteem Scale RSES yang disusun oleh Rosenberg Guindon, 2010. Dalam penelitian ini digunakan skala Rosenberg
Self-Esteem Scale RSES yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh Azwar. Skala self-esteem ini memiliki korelasi aitem-total yang berada antara
0,415 sampai 0,703 bagi kesepuluh item dalam skala =
dan koefisien reliabilitas
′
= , Azwar, 2015: 191-193.
Rosenberg Self-Esteem Scale memiliki beberapa kelebihan, antara lain 1 terdiri dari 10 item sehingga mempermudah dalam pengadministrasian; 2
relevan untu mengukur self-esteem global; 3 disusun khusus oleh Rosenberg untuk klien berusia remaja yang terbukti memiliki validitas dan reliabilitas baik
Bentuk penskalaan yang digunakan untuk mencari hasil skor adalah berupa penskalaan respon skala likert. Item yang ada dalam skala self-esteem terdiri atas
item favorabel dan unfavorabel. Pilihan alternatif jawaban dan penskoran setiap
item pernyataan dalam skala self-esteem bergerak antara 0 sampai dengan 4 untuk item favorabel sesuai dengan Azwar, 2015: 73. Susunan penskoran item skala
self-esteem disajikan dalam Tabel 2.2. Tabel 2.2 Susunan Penskoran Item Skala Self-Esteem
Kategori Jawaban Favorabel
Unfavorabel
STS Sangat Tidak Sesuai 4
TS Tidak Sesuai 1
3 E Antara Sesuai dan tidak
2 2
S Sesuai 3
1 SS Sangat Sesuai
4
2.6 Model Discovery Learning