2.10 Kerangka Berfikir
Kemampuan komunikasi matematis merupakan salah satu aspek kognitif yang penting dimiliki oleh siswa. Karena melalui kemampuan komunikasi
matematis siswa memperlihatkan seberapa jauh pemahaman matematis dan letak kesalahan konsep siswa NCTM, 2000: 272. Selain itu, guru juga harus
mengetahui kemampuan komunikasi matematis setiap siswa dalam pembelajaran matematika. Dengan mengetahui kemampuan komunikasi siswa, guru dapat
mengetahui dan menganalisis pemahaman matematis dan letak kesalahan konsep siswa. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika MTs N Model
Brebes diketahui bahwa hasil kemampuan komunikasi matematis siswa belum optimal. Hal tersebut terlihat dari hasil pekerjaan siswa pada saat UAS semester
gasal tahun ajaran 2015 2016 yang menunjukkan bahwa 85 siswa tidak menggambarkan ilustrasi gambar saat diketahui suatu permasalahan nyata.
Selain aspek kognitif, aspek psikologis siswa perlu mendapat perhatian. Hal ini sesuai dengan pendapat Happy 2014 yang menyatakan pembelajaran lebih
efektif jika guru tidak hanya dapat mengembangkan aspek kognitif saja, tetapi juga aspek afektif, khususnya self-esteem harga diri siswa. Menurut Clemes
Bean 2001: 8 salah satu faktor terpenting untuk menentukan sukses di sekolah adalah harga diri. Self-esteem terbagi menjadi tingkat self-esteem rendah dan self-
esteem tinggi. Perbedaan tingkat self-esteem tersebut yang pada akhirnya dapat mempengaruhi prestasi atau hasil belajar siswa.
Model pembelajaran penting untuk menentukan kemampuan komunikasi matematis siwa. Dalam penelitian ini, digunakan model pembelajaran discovery
learning. Model pembelajaran ini diharapkan dapat mengembangkan kemampuan komunikasi matematis dan juga self-esteem siswa. Dalam penelitian ini digunakan
model disovery learning dengan pendekatan scientific. Analisis kemampuan komunikasi matematis yang digolongkan sesuai
dengan self-esteem siswa diharapkan dapat membantu guru untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa dan dapat memberikan gambaran
komunikasi matematis siswa berdasarkan self-esteem sehingga dapat memberikan solusi kedepannya. Kerangka berpikir dari penelitian analisis kemampuan
komunikasi matematis berdasarkan self-esteem siswa kelas VII dengan model discovery learning adalah sebagai berikut.
Kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VII Excellent MTs N
Model Brebes belum optimal
Pembelajaran matematika
dengan model discovery
learning
Analisis kemampuan komunikasi matematis berdasarkan self- esteem siswa pada pembelajaran matematika dengan model
discovery learning Kemampuan komunikasi matematis
siswa kelas VII Excellent MTs N Model Brebes pada pembelajaran
matematika dengan model discovery learning mencapai
ketuntasan klasikal
Terdeskripsinya kemampuan komunikasi matematis berdasarkan self-esteem siswa pada pembelajaran matematika dengan model
discovery learning
Gambar 2.1 Bagan Alur Kerangka Berfikir Siswa kelas VII Excellent MTs N Model Brebes
Teori David Ausubel,
Teori Piaget Pengisian skala
self-esteem
Analisis self- esteem siswa
2.11 Hipotesis Penelitian