38
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode mixed methods. Menurut Creswell 2015: 1088 mixed methods research design adalah prosedur penelitian yang
digunakan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan mencampur metode kuantitatif dan kualitatif dalam suatu penelitian.
Menurut Creswell 2015: 1102 terdapat enam rancangan dalam mixed methods, yaitu:
1 Convergent design rancangan konvergen merupakan rancangan dengan mengumpulkan data kuantitatif dan kualitataif secara simultan,
menggabungkan data, membandingkan hasil serta menjelaskan semua dikrepansi dalam hasilnya.
2 Explanatory sequential design rancangan sekuensial eksplanatoris. Tahap pertama dalam rancangan ini adalah peneliti mengumpulkan dan menganalisis
data kuantitatif dan selanjutnya menganalisis dan mengumpulkan data kualitatif yang digunakan untuk membantu menjelaskan data hasil kuantitatif.
3 Exploratory suquential design rancangan sekuensial eksploratoris. Rancangan ini merupakan kebalikan dari rancangan sekuensial eksplanatoris,
peneliti mengumpulkan dan menganalisis data kualitatif kemudian mengumpulkan dan menganalisis data kuantitatif.
4 Experimental design rancangan eksperimental. Maksud dari rancangan ini yaitu mengemas suatu rancangan mix methods dalam suatu eksperimen.
Rancangan ini pada dasarnya berarti bahwa peneliti menambahkan pengumpulan data, analisis data dan hasil kualitatif ke dalam suatu
eksperimen. Kelebihan dari rancangan ini yaitu menggabungkan kelebihan data kuantitif dan kualitatif.
5 Social justice design rancangan keadilan sosial adalah suatu rancangan mix methods dimana suatu kerangka kerja membungkus rancangan dasar
konvergen, eksplanatoris atau eksploratoris. Rancangan ini juga bisa disebut sebagai rancangan “transformatif”.
6 Multistage evaluation design rancangan evaluasi multitahap. Rancangan ini digunakan ketika peneliti ingin mengevaluasi dampak suatu program atau
proyek. Evaluasi ini melibatkan langkah evaluasi formatif maupun sumatif yang terdiri atas langkah-langkah yang berbeda dalam penelitia, yang dimulai
dari suatu asesmen kebutuhan, pengembangan teori, rancangan suatu instrumen dan pengujian suatu program.
Penelitian ini menggunakan explanatory sequential design rancangan sekuensial eksplanatori. Tahap pertama penelitian ini yaitu mengumpulkan dan
menganalisis data kuantitatif untuk menjawab rumusan masalah pertama mengenai apakah kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VII pada
pembelajaran matematika dengan model discovery learning mencapai ketuntasan klasikal 85 persen. Kemudian diikuti dengan pengumpulan dan menganalisis data
kualitatif yang berdasarkan hasil data kuantitatif dalam menjawab rumusan
masalah kedua dan ketiga yaitu bagaimana kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VII dengan self-esteem rendah pada pembelajaran matematika dengan
model discovery learning dan bagaimana kemampuan komunikasi siswa kelas VII dengan self-esteem tinggi pada pembelajaran matematika dengan model discovery
learning.
3.2 Desain Penelitian